Liga Inggris: Casemiro Ribut dengan Bruno Fernandes, Ada Sisi Positif bagi MU

Tidak lama setelah wasit meniup peluit tanda akhir laga, Casemiro segera beradu mulut dengan Bruno Fernandes. Casemiro membuat beberapa argumen, yang diyakini terkait dengan momen Bruno Fernandes kehilangan penguasaan bola.

Casemiro tidak senang dengan momen tersebut, walau terjadi pada detik-detik akhir laga. Bruno Fernandes juga tidak bisa menerima begitu saja. Pemain asal Portugal itu punya argumen untuk membalas aksi marah-marah Casemiro.

Saat kedua pemain beradu argumen, Harry Maguire lewat. Bek tengah MU itu menyampaikan beberapa kata kepada Bruno Fernandes, kemudian pergi begitu saja.

Bruno Fernandes dan Casemiro kemudian menutup cekcok mereka dengan sikap saling menghormati. Mereka berpelukan. Casemiro membisikkan pesan kepada Bruno Fernandes yang juga memberikan respons. Keributan itu berakhir positif.

Samuel Luckhurst, jurnalis dari Manchester Evening News, menilai keributan di antara Casemiro dan Bruno Fernandes adalah sebuah pertanda baik. Momen itu terjadi ketika MU menang dan kedua pemain itu ingin menampilkan yang terbaik.

Casemiro ingin Bruno Fernandes fokus, bahkan hingga detik-detik akhir pertandingan. Hal tersebut memperlihatkan pemain asal Brasil itu punya mentalitas yang sangat dibutuhkan oleh MU.

"Ini adalah peningkatan yang tidak terbantahkan dari MU melawan Villa yang bangkit, tidak terkalahkan dalam 10 laga. Ini karakter yang lebih positif daripada di Sevilla dan London," ujar Luckhurst.

Terlepas dari keributan yang terjadi dengan Casemiro, performa Bruno Fernandes cukup baik dalam duel antara MU kontra Aston Villa.

Bermain sebagai winger kanan, pemain berusia 28 tahun itu mendapatkan pujian dari Erik ten Hag atas kontribusinya.

"Bruno Fernandes tahu kapan harus turun dan mendekati garis umpan, meski pressing kami bisa dilewati, dia bisa bermain di antara lini, dan di belakang. Dia punya banyak sill dan saya senang bekerja sama denganya," puji Erik ten Hag.

Sumber: MEN, BBC Sport

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 1/5/2023)