Bola.com, Jakarta - Liga Inggris 2022/2023 memasuki pekan-pekan terakhir. Hingga pekan ke-34, Manchester City besutan Pep Guardiola berada di puncak klasemen sementara dengan tabungan 82 poin.
Arsenal, yang dalam beberapa pekan berada di pucuk tertinggi, kini melorot ke posisi kedua dengan torehan 81 poin atau hanya terpaut satu angka dari The Citizens. Arsenal bisa semakin tertinggal karena Man City masih punya tabungan satu pertandingan.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Sementara itu, tiga tim terancam turun kasta. Mereka adalah Leicester City, Leeds United, dan Southhampton. Secara berurutan, masing-masing bercokol di posisi ke-18, 19, serta 20.
The Foxes mengemas 30 poin, Si Putih punya 30 poin, sedangkan The Saints mengoleksi 24 poin. Apakah poin ketiga tim ini akan bertambah di akhir musim nanti? Menarik untuk dinanti.
Sejak bergulir pada 1992/1993, Premier League telah menghadirkan beberapa momen menggembirakan seperti skil para pemain, gol-gol menakjubkan, dan drama-drama lainnya.
Berikut ini 5 tim nelangsa di Liga Inggris karena koleksi poin yang sangat minim.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Portsmouth (2009/2010)
Poin: 19 (28 dengan pengurangan sembilan poin), Selisih gol: -32
Pada musim ini, Portsmouth terkapar di dasar klasemen. Mereka hanya mampu mengumpulkan 19 poin.
Artinya, Portsmouth sudah berada di zona degradasi sejak minggu kedua. Mereka mengalami pengurangan sembilan poin karena kasus penyimpangan keuangan.
Padahal, pada musim sebelumnya, Portsmouth tampil gemilang di Piala FA. The Blue Army tampil sebagai yang terbaik setelah mengalahkan Cardiff City di final.
Â
Advertisement
Leicester City (1994/95)
Poin: 29 (26,2 disesuaikan dengan musim dengan 38 pertandingan), Selisih gol: -35
Setelah dua kekalahan final play-off, Leicester City berhasil kembali ke papan atas melalui upaya ketiga. Tapi nasib mereka di panggung Premier League 1994/1995 berumur pendek.
Mereka mengawali musim dengan sangat buruk, hanya mampu meraih dua kemenangan dalam 10 pertandingan. Kondisi ini membuat The Foxes susah untuk membalikkan keadaan.
Pada akhir musim, Leicester City finis di posisi ke-21 dengan total 29 poin.
Â
West Brom (2002/2003)
Poin: 26, Selisih gol: -36
Tekad West Brom untuk bicara banyak di Liga Inggris 2002/03 sama sekali tak terwujud. Masuknya sederet pemain anyar macam Jason Koumas dan Lee Hughes dari Tranmere dan Coventry ternyata tak berdampak signifikan.
Begitu juga dengan duet Jason Roberts dan Danny Dichio di lini depan. Duo ini hanya mampu mengais delapan gol sepanjang musim yang kelabu itu. Meski bukan sebagai juru kunci, namun finis di posisi ke-19 dengan tuaian 26 poin merupakan pencapaian yang sangat tak diharapkan.
Â
Advertisement
Bradford (2000/2001)
Poin: 26, Selisih gol: -40
Terkubur hidup-hidup di neraka degradasi, perjuangan Bradford berakhir sia-sia. Ditukangi Chris Hutchings, Bradford mengawali musim dengan luar biasa.
Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, Bradford mulai tampak oleng lantaran rentetan kekalahan. Sampai kemudian Bradford gagal bersaing di papan bawah dan nasib mereka tak bisa terselamatkan.
Â
West Brom (2020/2021)
Poin: 26 Selisih gol: -41
Awalnya, West Brom berharap pelatih baru mereka, Sam Allardyce bisa menyelamtkan tim dari terkaman degradasi. Akan tetapi, Big Sam, bukanlah pesulap.
West Brom tak bisa lari alias gagal menghindar dan tak mampu bangkit dari puing-puing keterpurukan di bawah rezim pelatih sebelumnya, Slaven Bilic. Wajar jika mereka akhirnya terhuyung, lalu masuk jurang penurunan kasta.
Sumber : Fourfourtwo
Advertisement