Bola.com, Jakarta - Siapa manusia paling berbahagia di dunia saat ini? Jawabannya, tak pelak lagi adalah Pep Guardiola. Musim ini, Pep kembali mempersembahkan gelar Liga Inggris kepada Manchester City.
Kepastian tersebut mereka segel usai mengalahkan Chelsea dengan skor 1-0, Minggu (21/5/2023). Donasi tiga angka membuat City sukses mengunci gelar pada pekan ke-36 dengan torehan 88 poin. Koleksi angka mereka tak terkejar lagi oleh pesaing terdekat, Arsenal.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
"Kami sangat senang dan kami tak bisa menyangkal itu," kata Guardiola, merespons kesuksesan Erling Halland dkk. Namun, Guardiola mengingatkan pasukannya agar tak hanya dalam euforia.
Melaju ke final Liga Champions, Man City bersua wakil Italia, Inter Milan. Jika tak ada aral melintang ,partai puncak akan dihelat pada 10 Juni mendatang di Ataturk Olympic Stadium, Turki.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Musim Perdana
Ini merupakan gelar kelima Liga Inggris bagi Guardiola sejak menukangi Man City pada 2016. Sebelumnya, pada musim 2021/2022, 2020/2021, 2018/2019, dan 2017/2018, pria Spanyol berusia 52 tahun itu juga sukses menjadikan City sebagai yang terkuat di kompetisi tertinggi Inggris.
Pada musim pertamanya, Pep Guardiola membawa Man City finis di posisi ketiga Premier League 2016/2017. Pencapaian tersebut lebih baik dari musim sebelumnya, dimana City finis di posisi keempat.
Menarik untuk menoleh kembali, starting XI pertama Guardiola sebagai juru taktik City kala bentrok kontra Sunderland yang berakhir dengan kemenangan 2-1. Di bawah ini adalah skuad pada bagian tengah, sayap dan striker.
Penasaran? Nggak pake lama, inilah mereka dan bagaimana nasib mereka selanjutnya.
Â
Advertisement
Gelandang : Fernandinho
Datang dari Shakhtar Donetsk pada 2013, gelandang berkebangsaan Brasil ini berkembang pesat selama waktunya di City. Hingga 2022, Fernandinho merupakan satu di antara pemain penting Manchester Biru.
Fernandinho memutuskan pulang kampung dan mengenakan jersey klub masa lalunya, Athletico Paranaense, dan bertahan hingga saat ini. Fans Man City tak akan pernah melupakan pemain yang sebenarnya berstatus serbabisa ini.
Â
Gelandang : David Silva
Silva adalah legenda kebanggaan Man City. Si mungil nan lincah ini lama membela Man City, dari 2010 sampai 2020.
Satu dekade bersama Man City, Silva terus berkembang menjadi veteran yang andal. Pemilik paspor Spanyol itu memainkan peran kunci yang memungkinkan Guardiola menerapkan filosofi sepakbolanya secara efektif.
Silva pamit dan kembali ke Spanyol setelah satu dekade di Manchester. Meski sudah berusia 37 tahun, otak dan otot Silva masih dipakai Real Sociedad.
Â
Advertisement
Gelandang : Kevin De Bruyne
De Bruyne tiba di Manchester setahun sebelum Guardiola dengan transfer selangit yang menyulut kritik. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, pemain Belgia itu sukses menjawab keraguan banyak pihak.
Di bawah Guardiola, De Bruyne semakin oke. Bisa dibilang, De Bruyne merupakan jenderal serangan Man City dalam beberapa musim terakhir.
Â
Sayap Kiri : Raheem Sterling
Sterling berhasil menguras kas Man City sebesar 49 juta pounds pada 2015. Sterling bersinar terang pada tahun-tahun awal Guardiola sebagai nakhoda Man City.
Sayang, di waktu selanjutnya, Sterling mulai meredup. Akhirnya, ia pergi ke Chelsea pada 2022 untuk mencari waktu bermain yang lebih teratur. Tetapi semua tak berjalan seperti yang diharapkan.
Keputusan Chelsea merekrut sederet bintang lapangan tengah membuat Sterling kian terjepit. Santer diwartakan, calon kuat Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, berencana memaksimalkan kembali kinerja Sterling di sayap kiri.
Â
Advertisement
Striker : Sergio Aguero
Tatkala Aguero memutuskan cabut ke Barcelona pada 2021, Pep Guardiola kontan mewek. "Kami tak bisa menggantikannya," kata Guardiola saat itu.
Aguero, selama sekian purnama, menjadi mesin gol utama Man City. Posisi eks tombak Atlético Madrid yang diboyong pada 2011 itu nyaris tak tergantikan.
Di Barcelona, Aguero tak bermain lama. Tahun itu juga ia menyatakan pensiun karena divonis menderita aritmia jantung.
Â
Sayap Kanan : Nolito
Nolito datang dengan kontrak cukup besar, yakni 13,8 juta pounds atau nyaris Rp 200 miliarpada di musim panas 2016. Kondisi saat itu tak lama setelah Pep Guardiola ditunjuk sebagai pelatih Manchester City.
Nolito gagal bersaing. Pelan namun pasti, namanya mulai tenggelam dan akhirnya dilupakan. Berusia 37 tahun, saat ini Nolito bermain bersama klub antah berantah Ibiza, kasta kedua Spanyol.
Sumber : Planetfootbal
Advertisement