Bola.com, Jakarta - Tragis nian nasib Arsenal. Delapan bulan menguasai puncak klasemen sementara Premier League 2022/2023, ternyata tak membawa The Gunners ke singgasana.
Kekalahan 0-1 dari Nottingham Forest di pekan ke-37, membuat Meriam London harus legowo. Yup, hasil itu memberikan jalan kepada Manchester City untuk kembali menjadi yang terkuat di kompetisi tertinggi Inggris.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta mengaku kalah. Man City terlalu tangguh untuk dirubuhkan. "Kami pantas mendapatkan hasil ini. Saya tahu, kami tidak berada di level yang tepat untuk juara," kata Arteta.
Meski gagal menyudahi penantian panjang tak pernah juara sejak musim 2003/2004, Arsenal tetap layak diacungi jempol. Setidaknya, Arsenal akan berlaga di panggung Liga Champions musim depan.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Banyak Bintang
Musim lalu, tim yang bermarkas di Emirates Stadium ini finis di posisi kelima Premier League 2021/2022. Sukses Arsenal tak lepas dari sederet pemain top macam Martin Odegaard, Jorginho, Eddie Nketiah, Leandro Trossard, Bukayo Saka, Gabriel Jesus, dan penjaga gawang Aaron Ramsdale.
Dalam sejarahnya, Arsenal memang dihuni banyak pemain jempolan. Thierry Henry, Dennis Bergkamp, Tony Adams, Patrick Vieira, David Seaman, serta Robert Pires merupakan enam dari sekian banyak pemain wahid yang pernah berseragam The Gunners.
Namun, tak sedikit pula yang gagal bersinar sehingga masuk daftar pemain terburuk. Tak bermaksud menghakimi, tapi itulah kenyataannya. Berikut ini lima di antaranya :
Â
Advertisement
Denilson
Publik, terutama fans Arsenal, sudah memiliki angan tinggi kalau Denilson bakal meledak di Arsenal. Semua itu lenyap, karena Denilson justru mengecewakan.
Ia tak mampu menampilkan permainan terbaiknya seperti ketika dipercaya sebagai kapten U-17 Sao Paulo. Arsenal memboyong gelandang kelahiran 16 Februari 1988 ini pada 2006, dengan harapan bisa menjadi jenderal lapangan tengah.
Pada sesi awal berjalan baik. Denilson menjadi satu di antara pilar kunci dalam perjalanan klub ke Piala Carling pada 2007. Ia juga sanggup tampil oke di beberapa laga sepanjang 2007/2008.
Tapi dia tak mampu mempertahankan konsistensi. Fisiknya mulai terlihat payah. Sesuatu yang buruk sudah bisa ditebak, Arsenal memulangkannya ke Brasil.
Â
Mikael Silvestre
Tak sedikit yang kaget ketika Arsene Wenger memboyong Mikael Silvestre dari rival mereka, Manchester United, pada 2008. Ketika di MU dan Timnas Prancis, Silvestre memang tampil sangar di lini belakang.
Sialnya, Silvestre justru memble di Arsenal. Silvestre hanya bertahan dua tahun di Emirates Stadium. Akhirnya, Arsenal menendang jauh ke klub Jerman, Werder Bremen, pada 2010.
Â
Advertisement
Richard Wright
Seharusnya, Richard Wright menjadi penerus David Seaman. Apalagi, ia datang dengan status pemain berharga tak murah. Yup, Arsenal membayar 6 juta pounds ke Ipswich pada musim panas 2001.
Arsenal memang butuh kiper pelapis menyusul cedera yang menerpa Seaman. Namun, Wright gagal membalas kepercayaan Arsene Wenger dengan sepenuh hati.
Wright benar-benar mengecewakan. Termasuk ketika ia meninju bola ke gawangnya sendiri ketika kalah 2-4 dari Charlton di Highbury.
Â
Manuel Almunia
Masih tentang kiper. Almunia diculik dari Celta Vigo pada 2004. Di klub lamanya, Almunia bukanlah penjaga gawang utama.
Terbukti, dia lebih sering dipinjamkan ke sejumlah klub. Jadi, Arsenal seharusnya tak perlu memilikinya. Tapi, Arsene Wenger punya pertimbangan lain.
Hasilnya sungguh mengecewakan. Almunia memang sempat memiliki momen-momen bagus dengan penampilannya. Hal itu terlihat ketika melawan Manchester United pada 2009, Barcelona di leg pertama (2010) dan leg kedua (2011), serta melawan Chelsea di Premier League (2008).
Tetapi secara keseluruhan, dia masih jauh dari kata memuaskan dan tidak menunjukkan mentalitas menjadi penjaga klub level atas. Dia membuat kesalahan selama bertahun-tahun dan pada 2011 dipinjamkan ke West Ham.
Â
Advertisement
Glenn Helder
Winger kiri ini tidak pernah tampil mengesankan selama dua tahun bersama The Gunners (1995-1997). Ia mencetak sebiji gol dan menanggung banyak masalah pribadi.
Pemain asal Belanda ini pernah berpikir untuk bunuh diri karena masalah judi dan menghabiskan waktu di penjara pada tahun 2007. Ia bermasalah dengan hukum setelah mengancam mantan pacar.
Helder benar-benar berantakan. Kacau balau. Setelah cabut dari Arsenal, Helder sempat memperkuat sejumlah klub dan terakhir berkostum klub Belanda, DOTO (2009-2010).
Sumber : Bleacherreport
MU dan Liverpool, Gimana?
Advertisement