10 Sir Alex Ferguson di Liga Inggris yang Belum Terpecahkan, Pep Guardiola Masih Kalah Jauh

Guardiola meraih gelar Liga Inggris untuk kali kelima hanya dalam tujuh musim. Namun, untuk urusan jumlah gelar Premier League, Sir Alex Ferguson masih menjadi yang pertama. Berikut daftarnya.

• 13 gelar: Alex Ferguson
• 4 gelar: Pep Guardiola
• 3 gelar: Arsene Wenger, Jose Mourinho
• 1 gelar: Jurgen Klopp, Antonio Conte, Claudio Ranieri, Manuel Pellegrini, Roberto Mancini, Carlo Ancelotti, Sir Kenny Dalglish

Ferguson telah melalui 810 pertandingan Premier League dengan mengemas 528 kemenangan, 168 seri dan 114 kalah. Sebaliknya, Guardiola hanya memiliki 196 kemenangan dari 263 pertandingan yang telah dilaluinya di Liga Inggris.

• 528: Alex Ferguson
• 476: Arsene Wenger
• 254: David Moyes
• 236: Harry Redknapp
• 217: Jose Mourinho

Sebelum Guardiola, Ferguson adalah satu-satunya manajer yang memenangi gelar Premier League dalam tiga musim berturut-turut. Fergie bahkan melakukannya dua kali yakni dari 1998/1999 hingga 2000/2001, dan sekali lagi dari 2006/2007 hingga 2008/2009.

Rekor tersebut akhirnya disamai Pep Guardiola mulai musim 2019/2020 hingga 2022/2023. Dia biasa saja melewati rekor Fergie jika mampu membawa Manchester City kembali juara Premier League musim depan.

Ferguson memenangi 528 pertandingan di Premier League dan 305 di antaranya terjadi di kandang sendiri. Old Trafford seperti sebuah benteng yang tidak mudah ditembus lawan-lawannya kala Fergie masih berada di pinggir lapangan.

Jumlah kemenangan di kandang ini nampaknya akan sangat sulit dilampaui manajer lainnya. Jumlah kemenangan kandang yang Ferguson raih dua kali lipat  dibanding manajer lainnya dalam sejarah Premier League.

Tidak hanya jago kandang, Fergie juga membuat anak asuhnya tampil percaya diri saat bertandang ke kandang lawan. Itu tergambar dari rekor jumlah kemenangan tandang terbanyak yang dia raih.

Fergie secara total meraih 223 kemenangan tandang saat membesut Manchester United. Jumlah ini jauh lebih banyak daripada manajer lainnya, termasuk Jose Mourinho.

Di era Ferguson, banyak suporter MU yang jantungnya dibuat berdetak lebih cepat karena tim idolanya tertinggal terlebih dahulu dari lawan. Tetapi, pada akhirnya suporter ini bersorak di akhir laga karena mampu comeback dari kalah menjadi menang.

Secara total, Fergie membukukan 71 kemenangan comeback selama membesut MU. Catatannya jauh berbeda dengan Pep Guardiola di Manchester City yang lebih sering unggul terlebih dahulu atas lawannya.

Kedigdayaan Manchester United menghancurkan Ipswich 9-0 pada Maret 1995 sempat bertahan selama 24 tahun dalam sejarah kemenangan terbesar di Premier League. Rekor itu baru disamai setelah Southampton muncul menjadi korban kekalahan telak 0-9 dari Leicester.

• Manchester United 9-0 Ipswich (1994/1995)
• Southampton 0-9 Leicester City (2019/2020)
• Manchester United 9-0 Southampton (2020/2021)
• Liverpool 9-0 Crystal Palace (2022/2023)

Ferguson juga jauh di depan dalam ketegori ini. Hanya Arsene Wenger yang menghabiskan 22 tahun di Arsenal yang mampu mendekatinya. Berikut daftarnya:

• 27-Ferguson
• 15-Wenger
• 11-Guardiola
• 10-Moyes
• 9-Klopp

Tidak hanya Manager of the Month, Ferguson juga unggul dalam persaingan penghargaan Manajer Terbaik Musim Ini dengan meraihnya 11 kali. 

epemimpinan Fergie paling berkesan di Premier League terjadi pada musim 1995/1996. Mereka secara dramatis menyalip Newcastle dari ketertinggalan 12 pon pada Januari, kemudian merebut gelar juara Premier League.

Selain jago menyalip di tingkungan akhir, Fergie juga membawa MU lama memimpin di puncak klasemen yakni 2.284 hari.

Pada September 2001, Tottenham unggul 3-0 terlebih dahulu atas MU di White Hart Line. Namun, Setan Merah mengubahnya di babak kedua untuk meraih kemenangan 5-3 melalui gol Andy Cole, Laurent Blanc, Ruud van Nistelrooy, Juan Sebastian Veron, dan David Beckham.

Rekor itu juga hampir terpecahkan ketika Wolves mengembalikan ketinggalan 0-3 menjadi 4-3 atas tuan rumah Leicester, pada 2003/2004. Setelah itu, rekor comeback dramatis di babak kedua masih belum pernah dilakukan oleh tim tandang sekalipun.

Sumber: Mirror