Bola.com, Jakarta - Terdapat fakta menarik tentang Marcus Rashford, striker andalan Manchester United (MU). Rupanya ia hampir meninggalkan klub berjulukan Setan Merah itu tahun lalu.
Ya, pada jendela transfer musim panas 2022, Marcus Rashford mengakui bahwa dirinya mempertimbangkan untuk meninggalkan MU.
Baca Juga
Advertisement
Persoalannya adalah performa buruk pada musim 2021/2022. Ia hanya mencetak lima gol dari 32 penampilan di semua kompetisi. MU menghadapi masa sulit di bawah kendali Ole Gunnar Solskjaer dan Ralf Rangnick saat itu.
Akhirnya ada sosok Erik ten Hag yang datang sebagai dewa penyelamat bagi Rashford. Berkat pelatih asal Belana itu, Rashford bertahan di MU.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masa Depan Suram
Melansir Metro, masa depan Marcus Rashford tampak tidak pasti karena penampilannya di satu musim sebelumnya. Tapi semuanya berkat Ten Hag yang berhasil membangkitkan motivasi Rashford.
Pemain berusia 25 tahun itu mencetak 30 gol di semua kompetisi, mencetak 17 gol di Liga Inggris selama musim 2022/2023.
Advertisement
Pengakuan Rashford
Ditanya apakah dia pernah berpikir untuk meninggalkan Setan Merah, Rashford mengatakan kepada Guardian via Metro.
“Sebelum manajer datang mungkin sedikit. Tapi ini sepak bola, itu terjadi. Semuanya akan terjadi karena suatu alasan dan dia datang ke klub pada waktu yang tepat bagi saya, waktunya tepat,” terangnya.
Pujian untuk Ten Hag
Rashford memuji pengaruh Ten Hag sejak tiba dari Ajax. Menurutnya, Ten Hag telah menawarkan lebih banyak kebebasan dan kesenangan kepada para pemain daripada rezim sebelumnya.
“Kami hanya sedikit kaku di masa lalu, kadang-kadang saya tidak permainan sebelumnya,” lanjut Rashford.
Advertisement
Jadi Figur Penting
Benar saja, Erik ten Hag berhasil mengubah Rashford sebagai bagian penting di timnya sepanjang musim lalu. Bukan hanya sebagai striker utama untuk urusan mencetak gol, ia bisa bermain sedikit melebar untuk menciptakan assist.
“Karena itu mempengaruhi performa saya dan pada akhirnya seperti itulah saya sebagai pribadi. Jika saya tidak bahagia maka sulit bagi saya untuk memainkan sepakbola terbaik saya,” ucapnya.
“Hanya sedikit lebih banyak kebebasan dan stabilitas untuk memberi kesempatan menunjukkan kemampuan. Saya menikmati mencetak gol, membuat assist, bermain di area depan, dan mencoba memberikan ancaman bagi tim lain,” jelas Rashford memungkasi.
Sumber: Metro