Bola.com, Jakarta - Erik ten Hag terus berpacu dengan waktu. Pelatih Manchester United (MU) itu masih direcoki dengan merealisasikan targetnya pada jendela transfer musim panas ini.
Salah satu rencana B yang belum terwujud adalah mendatangkan sejumlah amunisi anyar lainnya, termasuk Sofyan Amrabat.
Baca Juga
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Pernah Hampir Gabung MU, Robert Lewandowski Ceritakan Penyebab Gagal Gabung Skuad Sir Alex Ferguson
MU Jadi yang Terdepan Dapatkan Wonderkid Liga Norwegia: Liverpool, Chelsea, hingga Dortmund Juga Berminat
Advertisement
Tapi ternyata tak mudah. Sejauh ini, Fiorentina, klub pemilik pemain berusia 26 tahun itu masih bertahan di angka 40 juta euro atau setara Rp690 miliar. Nominal itu jauh lebih besar daripada angka yang disodorkan Setan Merah, 35 juta euro (Rp 600 miliar).
Lagi pula, rencana kedatangan Amrabat ke Old Trafford berdampak tak enak bagi lima pemain yakni Brandon Williams, Donny van de Beek, Harry Maguire, Fred, dan Scott McTominay.
Hasil penjualan kelima pemain tersebut rencananya dipakai untuk memboyong Amrabat. Pahit!
Yang mengenaskan, tentunya saja Brandon Williams dan Scott McTominay. Soalnya, kedua pemain ini merupakan jebolan Akademi Manchester United.
Selain masih tergolong muda, McTominay (26) dan Williams (22) juga tak terlalu jelek-jelek amat bermain. Artinya, gelandang dan bek tersebut masih bisa berkembang di bawah arahan Ten Hag.
Dalam sejarahnya, Setan Merah kerap mengandalkan peman mudanya, terlebih di masa rezim Sir Alex Ferguson.
Ryan Giggs, David Beckham, dan Paul Scholes merupakan tiga dari puluhan alumnus Akademi Man United yang kini menjadi legenda.
Hanya saja, tak semua pemain muda di era Ferguson sukses. Pada 2001 misalnya, Ferguson menyebut tujuh pemain muda MU akan menjadi bintang. Lantas, bagaimana nasib mereka selanjutnya?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Kieran Richardson
Richardson tidak pernah benar-benar memantapkan dirinya sebagai pemain reguler di starting lineup Manchester United meski membuat 81 penampilan antara 2002 dan 2007.
Pemain internasional Inggris itu lalu bergabung dengan Sunderland untuk bisa bergabung dengan tim utama dan bermain secara reguler. Keinginannya terkabul. Dia bahkan tampil sebagai pahlawan kemenangan dalam derby Tyne-Wear.
Dia terakhir kali tampil untuk Cardiff City di Championship pada 2016, baru-baru ini men-tweet keinginannya untuk menemukan klub baru setelah empat tahun absen.
Advertisement
2. Danny Pugh
Pugh melakoni debutnya di Manchester United dalam kemenangan Liga Champions atas Maccabi Haifa pada tahun 2002. Selanjutnya, ia hanya membuat enam penampilan lagi.
Dia meninggalkan Old Trafford untuk bergabung dengan Leeds United pada 2004 sebagai bagian dari kesepakatan yang membuat Alan Smith pindah ke arah yang berlawanan.
Pugh kemudian bermain dengan Preston, Stoke City, Coventry City, Bury dan Blackpool sebelum mengakhiri karir bermainnya dengan Port Vale di League Two dan kemudian menjadi pelatih.
3. Darren Fletcher
Fletcher pulih dari patah kaki dan menjadi pemain reguler di lini tengah Manchester United di bawah Ferguson.
Pemain internasional Skotlandia itu mencatatkan 342 penampilan di semua kompetisi, merebut lima gelar Liga Inggris dan Liga Champions selama di Old Trafford.
Penyakit yang tidak menguntungkan menghancurkan beberapa tahun terakhirnya, tetapi dia kemudian bermain untuk West Brom dan Stoke City sebelum gantung sepatu. Dia sekarang bekerja sebagai direktur teknis.
Advertisement
4. Paul Tierney
Tierney memenangi penghargaan Jimmy Murphy Young Player of the Year yang prestisius pada musim 2001/2002, tetapi selepas itu hanya membuat satu penampilan di tim utama untuk Manchester United dalam kekalahan Piala Liga dari West Brom pada Desember 2003.
Setelah dilepas oleh klub pada 2005, bek kiri itu turun divisi dan menyelesaikan kariernya dengan berkiprah selama sebulan di klub non-liga Altrincham ketika masih berusia 26 tahun.
5. John O'Shea
O'Shea melakukan debutnya di Manchester United pada 1999 dan menikmati karier 12 tahun yang terkenal di Old Trafford. Ia bermain di hampir setiap posisi.
Pemain Republik Irlandia itu membuat total 393 penampilan dan menyuguhkan momen-momen brilian yang tidak terduga, termasuk melakukan nutmeg terhadap Luis Figo pada 2003.
Setelah meninggalkan MU pada 2011, ia bermain selama delapan tahun lagi di Sunderland dan Reading sebelum gantung sepatu.
Advertisement
6. Luke Chadwick
Chadwick menerima medali juara Liga Premier pada 2000/2001, tetapi gagal mencapai prestasi di Old Trafford. Ia hanya membukukan 39 penampilan selama lima tahun bersama Setan Merah.
Gelandang itu juga berjuang di luar lapangan setelah diejek di depan umum karena penampilannya di acara kuis BBC 'They Think It's All Over.
“Saya tidak ingin keluar. Saya selalu melihat orang-orang,” kata Chadwick.
“Orang-orang tahu siapa saya karena saya bermain untuk Manchester United. Saya selalu berasumsi bahwa mereka akan mengatakan hal-hal yang mengerikan," imbuhnya.
Dia bergabung dengan West Ham dengan status bebas transfer pada 2004 dan menghabiskan sebagian kariernya di League One bersama MK Dons sebelum pensiun pada 2016.
7. Michael Stewart
Jalan Stewart ke tim utama diblokir oleh Roy Keane dan gelandang tersebut hanya membuat delapan penampilan Liga Inggris untuk Manchester United antara 1998 dan 2005.
Setelah masa peminjaman di Nottingham Forest dan Hearts, dia meninggalkan Old Trafford dan kembali ke negara asalnya Skotlandia.
Sang Gelandang menyelesaikan kariernya dengan kiprah singkat di Charlton pada 2011 dan pindah ke dunia politik, mewakili Partai Nasional Skotlandia dalam pemilihan umum Inggris tahun 2015.
Sumber: Planet Football
Advertisement