Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) menghambur-hamburkan banyak uang di bursa transfer pemain dalam beberapa tahun tetapi. Namun, aksi bakar duit itu tidak berlanjut dengan kesuksesan di lapangan.
MU masih puasa gelar Liga Inggris dalam 10 tahun terakhir. Mereka terus gagal juara setelah era Sir Alex Ferguson, tepatnya terakhir menjadi kampiun pada 2013.
Baca Juga
Deretan Statistik Apik Mohamed Salah Ketika Kembali Sumbang Gol Saat Liverpool Kalahkan Leicester City: 100 Gol di Anfield!
Netizen Murka usai MU Kalah 0-2 dari Wolves di Liga Inggris: Ruben Amorim Membuat Setan Merah Semakin Buruk
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Inggris: Bruno Fernandes Kartu Merah! MU Kalah dari Wolves, Liverpool Ngebut usai Kalahkan Leicester City
Advertisement
Berkali-kali Red Devils membeli pemain yang mahal, dengan nama besar. Namun, tidak semuanya berujung kesuksesan.
Tak sedikit yang tidak mampu membuktikan diri pantas dihargai mahal. Fans pun hanya bisa berkeluh kesal.
Yang membikin tambah menyebalkan bagi fans, tidak sedikit pemain yang tidak melakukan apa pun alias gabut di MU, malah bersinar setelah pindah. Berikut sembilan di antaranya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Alexis Sanchez
Oke, kata bersinar mungkin sedikit berlebihan. Namun, rasanya tidak akan ada yang membantah Sanchez memang tidak melakukan apa pun di Manchester United.
Pemain Chile berusia 34 tahun itu jelas tidak akan pernah menemukan kembali performa yang membuatnya menjadi pemain terbaik dunia di Arsenal. Namun, ia menjadi pemain yang cukup berguna di Inter Milan, tampil bersama sesama alumni MU, yaitu Matteo Darmian, Ashley Young, dan Romelu Lukaku saat merebut Scudetto pada 2020/2021.
Sanchez membukukan tujuh gol di Liga Italia saat Antonio Conte mematahkan cengkeraman sembilan tahun Juventus di puncak Serie A. Dia juga bersinar untuk Marseille tahun lalu.
Advertisement
2. Memphis Depay
Depay menunjukkan kualitasnya, tetapi gagal membuktikan diri sebagai pemain reguler tim utama di Old Trafford. Ia hanya mencetak dua gol dalam 33 penampilan di Premier League.
Sang penyerang bergabung dengan Lyon pada Januari 2017. Dia mulai menunjukkan potensinya yang tidak diragukan lagi setelah pindah ke Prancis, membantu tim Ligue 1 tersebut mencapai semifinal Liga Champions pada 2019/2020.
Depay mencatatkan 76 gol dan 55 assist untuk Lyon sebelum pindah ke Barcelona dengan status bebas transfer pada musim panas 2021.
Sama seperti Van Gaal di Manchester United, mantan manajer Belanda Ronald Koeman yang membawanya ke Camp Nou.
Dia mengalami masa naik-turun di Barcelona musim lalu, menunjukkan beberapa kilasan kualitas yang nyata dan terus menghasilkan performa apik untuk Timnas Belanda.
Dia kemudia pindah ke Atletico Madrid dan memainkan peran penting dalam peningkatan performa tim besutan Diego Simeone di paruh kedua musim 2022/2023.
3. Radamel Falcao
Pemain Kolombia itu tampak seperti salah satu striker paling mematikan di Eropa sejak masa produktifnya di Porto, Atletico Madrid, dan hari-hari awal di Monaco. Tetapi, saat ia tiba di MU dengan status pinjaman pada September 2014, ia tampak sudah selesai sebagai pemain level atas. Saat itu, ia baru saja mengalami cedera ACL parah yang membuatnya absen selama lebih dari enam bulan.
Dia mencetak empat gol di Liga Inggris dalam 26 penampilan untuk Setan Merah. Performanya sama saja ketika dipinjamkan ke Chelsea.
Namun, Falcao menemukan kembali performa terbaiknya untuk Monaco dan menjadi bagian penting dari tim yang mengalahkan PSG untuk meraih gelar Ligue 1 2016/2017, mencapai semifinal Liga Champions dan menyingkirkan Manchester City asuhan Pep Guardiola dari kompetisi tersebut.
Pada tahap terakhir dalam kariernya, dia menjadi pahlawan kultus di Rayo Vallecano, bersama pemain flop MU lainnya, Bebe.
Advertisement
4. Michael Keane
Produk akademi MU itu diizinkan hengkang ke Burnley pada 2014, setelah membuat total lima penampilan untuk Setan Merah.
Sekarang di Everton, dia adalah bek tengah Liga Inggris yang cukup solid dan juga memiliki 12 caps untuk Inggris.
5. Danny Drinkwater
Dia tidak pernah membukukan penampilan di tim senior untuk Manchester United, kemudian pindah ke The Foxes pada 2012.
Meskipun dia mungkin tidak melakukan apa pun dalam enam musim terakhir, dia adalah pemenang gelar bersama Leicester City. Apa lagi yang bisa Anda katakan?
Advertisement
6. Angel Di Maria
Ketika pemain Argentina itu mencetak chip yang berani terhadap Kasper Schmeichel dalam beberapa pekan pertama kariernya di Manchester United, banyak fans berharap banyak. MU sepertinya mendapatkan superstar yang bisa membangunkan klub dari tidur panjang setelah ditinggalkan Sir Alex Ferguson.
Namun, masa bulan madu Di Maria di MU tidak berlangsung lama. Satu musim Di Maria di Old Trafford pada akhirnya mudah dilupakan, dan dia tidak pernah benar-benar menetap di Manchester.
Dia kemudian menghabiskan tujuh tahun di PSG dan memberikan kontribusi besar untuk dominasi mereka di sepak bola Prancis. Pemain berusia 33 tahun itu mencatatkan lebih dari 100 assist dan memenangi gelar Ligue 1 untuk kali kelima pada 2022.
Di Maria kemudian hijrah ke Juventus secara gratis, serta berperan saat Argentina menjuarai Piala Dunia 2022.
7. Wilfried Zaha
Setelah Zaha muncul sebagai salah satu talenta muda paling menarik di Liga Inggris saat bermain untuk Crystal Palace, Sir Alex Ferguson menyetujui kesepakatan untuk memboyong pemain sayap itu.
Namun, segalanya berjalan tidak sesuai rencana setelah Zaha bergabung pada musim panas 2013, tepat ketika Ferguson pensiun dan digantikan David Moyes.
Zaha hanya tampil empat kali untuk Setan Merah. Dia dijual kembali ke Palace dan membuktikan dirinya sebagai salah satu penyerang lebar terbaik di Liga Inggris.
Zaha pindah ke Galatasaray setelah kontraknya di Cystal Palace berakhir musim panas 2023.
Advertisement
8. Gerard Pique
Pemain asal Catalan itu menjadi sosok yang belum bisa berperan banyak ketika MU menjuarai Liga Inggris dan Liga Champions pada musim 2007/2008.
Ketika Pep Guardiola membawanya kembali ke klub masa kecilnya Barcelona pada 2008, dia sebenarnya tidak memiliki kareir yang buruk di MU. Ia cuma sulit menggeser dominasi duet Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic di jantung pertahanan Red Devils.
Di Barcelona dan Timnas Spanyol, karier Pique melesat. Piala Dunia dan Piala Eropa dimenangi bersama negaranya, ia juga menyabet trofi Liga Champions sebanyak tiga kali, sembilan gelar La Liga, dan tujuh titel Copa Del Rey, termasuk dua treble.
9. Diego Forlan
Forlan memiliki karier yang sangat luar biasa setelah meninggalkan Old Trafford. Dia hanya hanya mencetak 10 gol di Premier League dari 63 penampilan bersama MU.
Forlan menjelman menjadi legenda untuk Villarreal dan Atletico Madrid. Ia mencetak 128 gol di La Liga dalam tujuh musim, serta dua kali memenangi Sepatu Emas Eropa.
Rekornya juga tidak buruk untuk negaranya. Dia menyabet Copa America bersama Uruguay pada 2011 dan dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2010 saat menjadi pencetak gol terbanyak bersama dalam perjalanan mereka ke semifinal.
Sumber: Planet Football
Advertisement