Bola.com, Jakarta - Aaron Ramsdale kini dihantui kecemasan. Ada apa gerangan? Posisi pria berusia 25 tahun itu sebagai kiper utama Arsenal kini terancam. Bukan tak mungkin spiderman yang direkrut dari Sheffield United pada 2021 ini tak lagi menjadi andalan di bawah mistar.
Seseorang bernama David Raya, yang kini menjadi "musuh dalam selimut" Ramsdale. Santer diberitakan, Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, sedang mempersiapkan kiper pengganti Ramsdale. Raya dinilai sosok yang tepat.
Baca Juga
Advertisement
Raya bergabung dengan Arsenal pada musim panas ini via kesepakatan pinjaman 3 juta pounds dari Brentford. Jika bisa membuktikan kualitasnya, pemain berusia 27 tahun ini bisa mendapat kontrak permanen senilai 27 juta pounds.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menunggu Debut
Sejauh ini, David Raya belum melakoni debut. Arteta masih memberi kepercayaan kepada Ramsdale dalam laga pembuka Premier League 2023/2024 kontra Nottingham Forest, yang berakhir dengan kemenangan 2-1.
Namun, tak ada jaminan Ramsdale bakal jadi pilihan utama sepanjang musim ini. Gudang Peluru bermain di Liga Champions, tak menutup kemungkinan Arteta akan memberikan kesempatan kepada Raya unjuk gigi.
Maklum, Arsenal punya banyak alasan mengapa menjatuhkan pilihannya kepada Raya. Di Inggris, Raya dikenal sebagai kiper yang memiliki "tangan seperti sekop".
Â
Advertisement
Buah Kerja Keras
Raya bergabung dengan Blackburn Rovers saat berusia 15 tahun, dari tim kasta ketiga Spanyol, UE Cornella, pada 2014. Saat itu, dia hanya menerima bayaran 10 ribu pounds.
Hanya perlu satu percobaan untuk meyakinkan klub yang bermarkas di Lancashire. Sang bocah akan menjadi aset. Pemain sekaligus pelatih kiper, Steven Drench, yang sekarang berada di Chorley, memantau perkembangan Raya dari level junior ke tim utama.
"Berasal dari Spanyol, dia memiliki cara Eropa bergerak di sekitar gawang, tetapi yang menonjol adalah tekniknya, penghentian tembakan, dan atletis murni," kata Drench, saat pertama kali melihat Raya bermain.
Â
Kemampuan Alami
Drench mengungkapkan, kemampuan alami Raya berasal dari masa lalunya. "Di Spanyol, dia banyak bermain futsal saat masih muda, jadi merasa nyaman dengan bola di kakinya," sebut Drench.
Drench hakulyakin Raya bakal terus berkembang dan menjadi kiper jempolan. "Dia bisa masuk ke tim mana pun di liga top Eropa dan cukup cocok dengan kepercayaan yang dia miliki saat mengolah bola," puji Drench.
Â
Advertisement
Sukses Non-Liga
Pada musim 2014/2015, Raya sempat bergabung dengan Southport, yang berada di posisi terbawah kasta keenam. Ketika itu, Southport terancam degradasi.
"Seorang manajer baru datang, tim berada di posisi terbawah liga dan banyak orang yang tertunduk dan mereka sedang mempertimbangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi itu tidak terjadi dengan David Raya. Dia adalah karakter yang luar biasa, percaya diri dan ceria dan itu sangat menyenangkan," ujar Gary Brabin, Pengelola Southport.
Kemampuan Raya berpartisipasi dalam setiap permainan tim secara keseluruhan, membuat tim percaya diri. Hasilnya, Southport berhasil keluar dari posisi terbawah. "Raya menjadi bagian integral dari itu, dan kami tahu betapa baiknya dia," imbuh Brabin.
Â
Kelas Atas di Blackburn
Pada musim 2017/2018, Raya memantapkan dirinya sebagai penjaga gawang nomor satu di Blackburn Rovers. Kemampuannya menguasai bola serta refleksnya yang bagus, memberi hadiah untuk Rovers, yakni promosi dari League One ke Championship.
Satu hal yang menonjol di antara rekan-rekannya adalah ukuran tangannya. "Caranya bergerak di sekitar gawang dan bermain dengan kaki, menjadikannya paket serba bisa," kata Drench.
Â
Advertisement
Menawan di Brentford
Pada 2019, Raya pindah ke Brentford dengan transfer 3 juta pounds. Penampilan selama paruh pertama musim 2019/2020, membuatnya mendapatkan nominasi Kiper Terbaik Tahun Ini di London Football Awards 2020.
Kala itu, ia mencatat 16 clean sheet. Hasilnya, ia berbagi penghargaan EFL Golden Glove dengan Bartosz Białkowski. Pada musim berikutnya, dia berperan penting dalam promosi timnya ke papan atas dengan catatan 17 clean sheet.
Namun, statistik yang paling menakjubkan adalah dia mencoba melakukan 300 operan lebih banyak daripada penjaga gawang lain di panggung Championship.
Raya sejak itu menjadi pemain internasional Spanyol, lalu melakukan debut melawan Albania tahun lalu. So, target berikutnya adalah 'mengusir' Ramsdale di Emirates Stadium. Hati-hati, Ramsdale!
Sumber : The Sun
Cek Posisi Arsenal
Advertisement