Bola.com, Jakarta - Legenda Manchester United (MU), Gary Neville, mengkritik cara manajemen The Red Devils menangani penyelidikan internal Mason Greenwood. Gary Neville menyebut MU tidak memiliki kepemimpinan yang kuat dan berwibawa.
MU mengumumkan telah sepakat untuk berpisah dengan Mason Greenwood. Sang pemain disarankan untuk melanjutkan kariernya di luar Old Trafford setelah penyelidikan selama 6,5 bulan rampung.
Baca Juga
Advertisement
Mason Greenwood tidak lagi bermain untuk MU sejak Januari 2020. Namun, Kejaksaan Agung mencabut dakwaan mengenai percobaan pemerkosaan, pengendalian, dan perilaku koersif, serta penyerangan, yang ditujukan kepada sang striker pada 2 Februari 2023.
MU awalnya berniat untuk memasukkan Mason Greenwood kembali ke skuad utama MU, tetapi mengubah keputusan 180 derajat setelah adanya reaksi dari para pendukung yang dilakukan pada pekan lalu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keputusan Tepat, tapi Harus Dikritik
Bicara dalam program Monday Night Football di Sky Sports, Gary Neville mengaku yakin keputusan yang tepat mengenai Mason Greenwood telah diambil, tetapi dia tetap kritis terhadap cara klub menangani prosesnya.
"Ya, mereka telah membuat keputusan yang tepat dan akhirnya seperti itu. Saya pikir jelas dari hari pertama, bagi saya dan semua orang yang melihat bukti yang awalnya dirilis, bahwa dia tidak akan bermain untuk Manchester United lagi. Namun, proses untuk mencapainya sangat buruk," ujar Neville.
"Manchester United, ketika Anda menghadapi situasi penting dan situasi sulit seperti ini, Anda memerlukan kepemimpinan yang kuat dan berwibawa, dan Manchester United tidak memilikinya," lanjutnya.
Advertisement
Harus Ada Regulator Independen
Gary Neville meyakini situasi terkait Mason Greenwood ini makin memperlihatkan perlunya regulator independen dalam sepak bola Inggris, mengingat MU telah memperlihatkan kurangnya keterampilan dan kemampuan untuk menangani sendiri insiden seburuk itu.
"Mengenai masalah seperti kekerasan dalam ruang tangga dan kekerasan terhadap perempuan, itu membawa saya ke poin ketiga bahwa perlu ada tinjauan independen, seharusnya Manchester United tidak menjadi hakim dan juru pada situasi yang signifikan, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk permainan," ujarnya.
"Orang-orang bicara mengenai keterwakilan Manchester United, tetapi ini juga tentang Premier League. Pandangan saya adalah mengenai isu-isu penting dan parah ini, mereka harus ditangani secara independen karena jelas MU tidak memiliki kemampuan untuk menanganinya, dengan situasi ini, jauh di atas pengalaman dan kemampuan mereka," lanjutnya.
Sumber: Manchester Evening News
Eksklusif Premier League di Emtek Group
Advertisement