Bola.com, Jakarta Legenda Manchester United, Paul Scholes, menilai Setan Merah tak akan buru-buru memecat Erik ten Hag.
Scholes berbicara saat MU kalah dari Copenhagen 3-4 di fase grup Liga Champions.
Baca Juga
Advertisement
"Saya masih merasa tidak ada banyak tekanan pada Erik ten Hag. Dia menjalani tahun yang baik dan mengulur waktu. Dia mengalami cedera parah tetapi sembilan kekalahan dalam 17 pertandingan tidaklah cukup," katanya di TNT.
“Saya tahu United pernah memecatnya sebelumnya, tapi saya rasa mereka tidak mampu terus melakukan hal itu," lanjutnya.
"Ten Hag kurang beruntung malam ini, namun Manchester United memberikan perlawanan yang bagus. Mereka kurang memiliki kepemimpinan. Tidak mudah untuk bermain tandang di Eropa.
"Hanya keruntuhan itulah yang menyakiti mereka. Begitu mereka kebobolan, rasanya seperti kebobolan lagi. Anda tidak bisa terus melakukan hal itu setiap pekan."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masih Aman
Erik ten Hag sebelumnya dikabarkan tetap mendapat dukungan penuh dari dewan klub. Ten Hag telah menyaksikan awal musim yang menyedihkan bagi Setan Merah sejauh ini.
Bahkan kekalahan 0-3 dari Manchester City di kandang tidak mengubah situasinya.
Ten Hag masih mempertahankan kepercayaan para pengambil keputusan di MU, sementara tidak ada keinginan untuk memecatnya.
Namun, pelatih asal Belanda itu sadar bahwa tekanan semakin meningkat di sekelilingnya seiring dengan setiap kekalahan.
Advertisement
Taktik
Erik ten Hag mungkin akan menghadapi pemberontakan skuad dalam beberapa minggu mendatang.
Menurut The Sun, taktik Ten Hag kini dipertanyakan oleh para pemainnya untuk pertama kalinya dalam masa jabatannya.
Para pemain United disebut-sebut sangat kebingungan dengan beberapa taktik sang manajer.
Pemilihan Victor Lindelof sebagai bek kiri, ketika Sergio Reguilon berada di bangku cadangan, sangatlah membingungkan.
Bruno Fernandes yang bermain sebagai gelandang kanan sayap, yang tidak pernah menjadi kelebihannya, juga dipertanyakan.