Bola.com, London - Pihak Premier League mengambil keputusan menarik baru-baru ini. Mereka menghukum Everton dengan pengurangan 10 poin di klasemen musim ini.
Everton mendapatkan hukuman itu karena mereka dinilai tak transparan. Terutama pada laporan keuangan musim 2021/2022.
Baca Juga
Advertisement
Everton dilaporkan mengalami kerugian senilai 124,5 juta pound pada periode tersebut, sementara batas maksimal rapor merah keuangan selama tiga tahun adalah 105 juta pound.
Banyak pihak yang sinis dengan hukuman yang dijatuhkan Premier League kepada Everton. Sebab, seharusnya ada dua klub yang juga mendapatkan hukuma serupa.
Dua klub yang dimaksud adalah Manchester City dan Chelsea. Namun, sampai saat ini keduanya masih aman dari hukuman.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bagaimana dengan Chelsea dan Manchetser City?
Jurnalis asal Inggris, Riath Al-Samarrai memiliki tulisan menarik yang dimuat di Daily Mail, Sabtu (18/11/2023). Ia mencoba menggambarkan apa yang terjadi di Premier League saat ini.
Terutama persoalan yang ada di Everton, Chelsea, dan Manchester City. Ia penasaran apa yang ada di benak manajemen The Blues dan The Cityzens setelah hukuman untuk The Toffees dijatuhkan.
"Dalam minggu-minggu ini, ketika Everton berada di ambang batas karena pelanggaran keuangan, kita hanya bisa bertanya-tanya bagaimana perasaan mereka di Stamford Bridge dengan banyaknya pengungkapan tentang apa yang mungkin telah terjadi. Jika mereka merasa nyaman, mungkin mereka tidak berada di kapal pesiar Manchester City saat ini," tulisnya.
Advertisement
Banyak Masalah
Riath Al-Samarrai kemudian mencoba mengorek apa yang sempat dituduhkan kepada Chelsea dan Manchester City kaitannya soal keuangan mereka.
The Blues misalnya beberapa kali mendapatkan isu miring, terutama ketika mereka masih dimiliki Roman Abramovich. Salah satu kasus yang mencuri perhatian adalah bayaran misterius untuk Antonio Conte dan Eden Hazard.
"Dan sekarang kita belajar melalui kebocoran baru-baru ini bahwa ada pertanyaan yang diajukan mengenai transaksi yang melibatkan orang-orang seperti Hazard dan Conte," katanya.
Belum lagi belanja gila-gilaan yang dilakukan Chelsea belakangan ini. Belanja gila saat orang kaya Amerika Serikat, Todd Boehly tiba.
Harus Bernyali
Manchester City malah lebih parah lagi. Ada dugaan mereka melanggar lebih dari 100 aturan keuangan Premier League.
Namun, sampai saat ini Manchester City masih aman-aman saja. Riath Al-Samarrai pun mempertanyakan nyali yang dimiliki Premier League.
"Dan akankah Premier League tetap bersikukuh ketika mereka menghadapi pengacara yang lebih mahal dalam membahas 115 dugaan pelanggaran yang mungkin telah terjadi selama lebih dari satu dekade, baik di dalam negeri maupun di Eropa?" tanyanya.
"Sejauh ini, ini adalah ujian integritas sepak bola Inggris yang paling mendesak dan tertunda. Ini bisa menjadi lubang kematian di kedua sisi jalur hukum," tandas Riath Al-Samarrai.
Sumber: Daily Mail
Advertisement