Bola.com, Jakarta - Sepanjang karier sebagai manajer Manchester United (MU), Sir Alex Ferguson adalah sosok yang berhasil mengembangkan banyak wonderkid. Pemain seperti Ryan Giggs, Paul Scholes, David Beckham, dan Wayne Rooney, adalah talenta hebat yang dibimbingnya ketika berseragam The Red Devils.
Ada begitu banyak pesepak bola muda milik MU yang menjanjikan di bawah asuhan Sir Alex Ferguson. Namun, tetap ada sejumlah pemain muda yang akhirnya gagal bersinar di bawah asuhan Sir Alex Ferguson.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa pemain tersebut gagal memenuhi ekspektasi ketika ditangani oleh Sir Alex Ferguson. Padahal sempat digadang-gadang bisa memperlihatkan performa yang bagus dan bemain di level tertinggi.
Seperti dilansir dari Give Me Sport, berikut lima contoh wonderkid yang menjanjikan mlik MU di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, tetapi gagal memenuhi ekspektasi banyak orang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Anderson
Â
Meski sebenarnya memiliki masa jabatan yang cukup solid di MU, tetapi semua hal dipertimbangkan. Posisi Anderson dalam daftar ini adalah bukti begitu besar harapan terhadap dirinya ketika baru tiba di klub.
Pemain asal Brasil itu begabung bersama tim asuhan Sir Alex Ferguson pada 2008 dan banyak yang mengira dia akan memperkuat posisinya di starting XI pada musim selanjutnya.
Ia cukup sering bermain sepak bola selama beberapa tahun di MU, tampil dalam 181 penampilan selama delapan tahun. Namun, ia tidak pernah benar-benar menjadikan perannya di starting XI sebagai miliknya.
Setelah bemain dalam 24 laga di Premier League pada musim pertamanya, Andeson tidak pernah mencapai angka itu lagi.
Setelah bermain dengan lineup awal, meski tak pernah benar-benar mendapatkan tempat di dalamnya, Anderson meninggalkan MU pada 2015 ketika bergabung bersama Internacional dengan status bebas transfer.
Ia menghabiskan dua musim bersama tim Brasil itu sebelum dipinjamkan ke Coritiba. Ia kemudian pindah ke Adana Demirspor pada 2018 dan menghabiskan dua tahun bersama mereka sebelum gantung sepatu dari sepak bola pada 2020.
Advertisement
Federico Macheda
Â
Setelah mencetak gol ke gawang Aston Villa dalam laga debutnya, banyak yang berpikir Federico Macheda bakal menjadi pemain yang mampu memimpin lini serang MU.
Bergabung bersama tim pada 2007, di mana saat itu usianya 17 tahun, ia tampil luar biasa di level akademi dan memaksimalkan peluang yang didapatkan untuk bisa menjalani debut bersama tim utama saat menghadapi Aston Villa dan mencetak gol penentu kemenangan.
Ia juga mencetak gol lagi pada laga selanjutnya, dan tampaknya bisa menjadi striker elite yang akan menjadi andalan MU. Dua pertandingan pertamanya di MU adalah puncak dari kariernya bersama The Red Devils.
Setelah itu, segalanya tidak bisa menjadi lebih baik lagi. Antara 2008 dan 2014, ia hanya bermain 36 kali untuk MU dan mencetak lima gol saja. Sangat jauh dari ekspektasi banyak orang terhadap dirinya.
Sempat dipinjamkan ke sejumlah klub, akhirnya Macheda bergabung bersama Cardiff City pada 2014 dan menjadi andalan di tim utama pada tahun pertamanya. Ia mencetak delapan gol dalam 25 laga, tetapi kemudian kembali menurun.
Setelah dua tahun bersama tim, dan hanya bermain delapan kali, ia bergabung bersama Novara di Serie B, dan kemudian bergabung bersama Panathinaikos, sebelum bergabung dengan klubnya saat ini, Ankaragucu pada 2022.
Ravel Morrison
Â
Tidak pernah ada contoh yang lebih baik dari seorang pemain yang gagal mencapai potensi luar biasa yang dimilikinya seperti Ravel Morrison. Gelandang ini dianggap sebagai salah satu talenta muda paling menarik di dunia ketika muncul di Old Trafford.
Ada keyakinan tulus bahwa dia akan menjadi salah satu pemain terbaik pada masa yang akan datang. Namun, sikap di luar lapangan ternyata sangat memberikan pengaruh terhadap perkembangannya.
Pernah dipuji sebagai talenta muda terbaik yang pernah dilihat Sir Alex Ferguson, dia tidak pernah mendekati potensi yang dia miliki saat masih muda.
Dia tidak pernah memainkan satu pun pertandingan Premier League untuk MU dan hanya tampil dalam tiga pertandingan domestik lain hingga MU ahirnya menyerah. Dia pun bergabung bersama West Ham United.
Ia menghabiskan tiga tahun bersama The Hammers dan setelah itu berpindah-pindah klub, gagal mendapatkan tempat yang sebenarnya. Morrison kemudian bergabung dengan mantan rekan setimnya, Wayne Rooney, di DC United pada 2022.
Ia tampil reguler pada musim pertamanya di MLS, tetapi kemudian dikeluarkan dari skuad tahun ini dan belum bermain sekalipun.
Masa depannya di tim diragukan dan keadaan menjadi lebih buruk bagi seorang gelandang yang pernah diperkirakan bakal mendominasi Premier League.
Advertisement
Giuseppe Rossi
Â
Bergabung bersama MU saat masih remaja, Giuseppe Rossi memiliki banyak potensi dan sensasi ketika pindah ke Old Trafford.
Direkrut pada 2004, ia bahkan mencetak gol pada debutnya bersama MU di Premier League. Saat itu MU menang 3-1 atas Sunderland.
Kala itu Sir Alex Ferguson seperti telah menemukan pemain muda dengan kelas dunia yang bisa memperkuat timnya. Namun, ternyata itu menjadi satu-satunya gol yang dicetaknya untuk MU di Premier League.
Setelah itu ia hanya tampil dalam 14 penampilan dan mencetak empat gol di semua kompetisi. Beberapa kali dipinjamkan ke Newcastle United dan Parma, ia kemudian dijual ke Villarreal pada 2007.
Bersama tim Spanyol itu, Giuseppe Rossi membuat MU seperti terlihat bodoh karena melepasnya. Rossi mencetak 82 gol untuk Villarreal, termasuk 32 gol yang dicetaknya dalam satu musim.
Rossi pun menjadi salah satu striker paling efektif di La Liga Spanyol. Namun, cedera yang dialaminya merusak momentumnya di dalam tim. Ia pindah ke Fiorentina pada 2012/2023.
Setelah satu tahun yang cukup baik di Italia, cedera membuatnya harus absen cukup panjang. Sejak itu, ia pindah-pindah klub, seperti Levante, Celta Vigo, Genoa, Real Salt Lake, dan SPAL, hingga akhirnya pensiun pada musim panas 2023.
Nick Powell
Tampil menonjol di Crewe Alexandra, Nick Powell menjadi salah satu gelandang muda paling menarik di Inggris. Penampilannya untuk klub menarik perhatian banyak klub di Premier League. Namun, MU yang berhasil mendatangkannya.
MU menghabiskan banyak uang untuk membeli remaja itu, dan diyakini pada akhirnya akan mendapatkan tempat di lini tengah tim, memimpin The Red Devils di papan atas sepak bola Inggris.
Pada musim pertamanya, Powell bermain hanya enam kali di semua kompetisi untuk tim asuhan Sir Alex Ferguson. Ia mencetak satu gol. Setelah itu, ia hanya bermain tiga kali lagi untuk klub dan terlihat tidak cukup mampu bermain di level elite.
Masa pinjamannya ke Wigan Athletic, Leicester City, dan Hull City memperlihatkan sekilas bakat yang dimilikinya. Namun, itu tidak pernah cukup untuk meyakinkan MU untuk memberinya peluang lebih banyak. Pada 2016 ia pun pergi dari Old Trafford.
Sumber: Give Me Sport
Advertisement
Cara Legal Menyaksikan Premier League
Persaingan di Premier League
Advertisement