Bola.com, Jakarta - Manchester United merupakan satu di antara klub tertua di dunia, khususnya Inggris. Tim yang memainkan partai kandangnya di Old Trafford ini berdiri pada 1878.
Berusia satu abad lebih atau tepatnya 145 tahun silam, MU telah menorehkan pencapaian moncer baik di kompetisi domestik maupun zona Eropa. Sayang bin sial, MU tak pernah lagi memenangkan Liga Inggris sejak 2012/2013.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Hal serupa terjadi di pentas Liga Champions. Kali terakhir mereka memenangkannya pada 2007/2008. Seakan terkena kutukan, keangkeran MU kontan memudar pasca-kepergian juru taktik legendarisnya, Sir Alex Ferguson.
Sejak Ferguson pensiun, Manchester United mendatangkan sejumlah pembesut. Hanya saja, performa MU tak jua membaik.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kedatangan Ole
Satu di antara pelatih yang merasakan besarnya tekanan di ruang ganti MU adalah legenda mereka sendiri, Ole Gunnar Solskjaer. Ia naik tampuk kekuasaan pada 2018, sebelum akhirnya dimakzulkan dua tahun kemudian.
Solskjaer memimpin 168 pertandingan sebagai bos Manchester United. Sebanyak 17 pemain datang ke Old Trafford. Meski panen kritikan, musim terbaik Solskjaer tersaji pada 2020/2021.
Ketika itu, ia mampu membawa MU finis di posisi kedua Liga Inggris. Meskipun Solskjaer bukanlah orang yang tepat membawa Manchester United maju, dia masih menikmati beberapa momen yang tak terlupakan di ruang istirahat.
Now, yuk kita lihat kembali masa-masa awal pelatih Norwegia itu menakhodai Manchester United termasuk pasukan yang direkrutnya, dan nasib mereka sekarang :
Â
Advertisement
Aaron Wan-Bissaka
Mantan bek Crystal Palace ini menjadi rekrutan pertama Solskjaer sebagai bos Manchester United setelah kedatangannya pada tahun 2019. Wan-Bissaka telah menjadi pemain yang cukup konsisten selama bertahun-tahun, meskipun ia mungkin belum mencapai level yang diharapkan.
Kini, ia masih berada di tim utama. Sayang, ia memang tak konsisten, sehingga membuat lini pertahanan MU tergolong keropos.
Â
Daniel James
Ada banyak hal luar biasa seputar pemain sayap muda asal Wales ini pada 2019. Kala itu, ia baru saja menikmati musim keren bersama Swansea.
MU menggelontorkan 15 juta pounds demi mendatangkan James ke Old Trafford. Kala itu, winger lincah ini mendapat kontrak lima tahun.
Meskipun sangat cepat dan menikmati awal yang baik di Old Trafford, James tidak pernah berhasil mencapai level tertinggi. MU menjualnya ke Leeds United pada 2021.
Pemain berusia 26 tahun itu kembali ke Championship bersama Leeds. Sejauh ini, ia memainkan peran penting dalam upaya tim Daniel Farke kembali promosi.
Â
Advertisement
Harry Maguire
Setan Merah menjadikan Maguire sebagai bek termahal dalam sejarah Liga Inggris ketika mereka mengeluarkan 80 juta pounds untuk mendapatkan sang bek dari Leicester City. Maguire kini mendekati 200 penampilan bersama MU, setelah menghabiskan lima tahun terakhir kariernya di Old Trafford.
Selama kurun waktu tersebut, wajar performa Maguire mengalami fluktuasi yang cukup drastis. Pemain Timnas Inggris ini kadang-kadang menjadi bahan olok-olok, meski tetap banyak pujian mengarah kepadanya.
Musim lalu ia lebih banyak di bangku cadangan. Maguire masuk ke tim inti kembali setelah era Erik ten Hag. Buktinya, ia menjadi Pemain Terbaik Liga Inggris bulan November.
Â
Bruno Fernandes
Tidak diragukan lagi, ini adalah rekrutan terbaik Solskjaer sebagai bos Manchester United. Khususnya dalam 18 bulan pertama sebagai pemain MU, Fernandes benar-benar tak tersentuh.
Pemain berusia 29 tahun itu kini telah membuat lebih dari 200 penampilan bersama MU. Total, ada catatan 128 kontribusi gol dalam kurun waktu tersebut. Kini, ia layak menyandang ban kapten.
Â
Advertisement
Odion Ighalo
Ia datang pada saat yang tidak tepat, meski awalnya diharapkan bisa menjadi solusi. Penyerang asal Nigeria ini berstatus pinjaman pada 2020. Kala itu, Ighalo masuk demi memenuhi kekurangan striker.
Ia sanggup mencetak lima gol dalam 23 penampilan. “Saya meninggalkan Old Trafford dengan bangga, dengan kepala tegak, karena ini adalah tim impian saya dan tidak semua impian menjadi kenyataan," kata Ighalo.
Setelah meninggalkan Manchester United, Ighalo pindah ke Liga Arab Saudi. Sekarang, dia berkostum Al Wehda.
Â
Donny van de Beek
Sebelum pindah ke Manchester United, gelandang asal Belanda itu menjadi satu di antara nomine Ballon d’Or 2019. Pada saat itu, sepertinya Van de Beek menguasai dunia dan kepindahannya ke Old Trafford akan mendorongnya semakin menjadi bintang.
Tentu saja, kenyataannya tidak seperti itu. Sebaliknya, mantan pemain Ajax itu kesulitan memberikan kesan yang baik di Liga Inggris. Dia gagal bersinar bersama Manchester United.
Kontraknya yang akan berakhir pada 2025. Artinya, saat itu kemungkinan besar sang gelandang akan mencari tantangan baru.
Â
Advertisement
Edinson Cavani
Penyerang Uruguay ini adalah pemain yang berguna di musim pertamanya bersama klub, dengan mencetak 17 gol di semua kompetisi. Namun, Cavani hanya menjadi solusi jangka pendek.
Setelah sempat bermain singkat bersama Valencia, Cavani kembali ke Amerika Selatan pada musim panas. Ia menandatangani kesepakatan dengan Boca Juniors hingga akhir 2024.
Sumber : Planetfootball
MU Tenggelam
Advertisement