Bola.com, Jakarta - Arsenal wajib ekstra waspada jika ingin memenangkan gelar Liga Inggris musim ini. Hingga pekan ke-17, Arsenal masih memuncaki klasemen sementara dengan tabungan 39 poin.
Musim lalu, Arsenal nyaris menyudahi penantian panjang tak pernah juara liga sejak 2003/2004. Sayang bin sial, Meriam London kudu puas finis di posisi kedua karena terpeleset di pekan-pekan terakhir.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Saat ini, Arsenal mendapat tekanan ketat dari Liverpool. The Reds di posisi kedua dan hanya terpaut sebiji angka dari tim asuhan Mikel Arteta.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bisa Bahaya
Tak hanya semua pemain, Arteta juga harus bisa menjaga sikap selama pertandingan berlangsung. Jangan sampai kejadian kala bentrok kontra Brighton pada laga terakhir, terulang kembali.
Saat itu, meski Arsenal meraup tripoin usai menang 2-0, namun hasil tersebut diwarnai kartu kuning untuk Arteta. Fakta itu menjadi kartu kuning keempat yang diberikan kepada juru taktik asal Spanyol sepanjang musim ini.
Artinya, koleksi itu menjadi yang terbanyak dibandingkan dengan pelatih lain. Arteta harus bisa menjaga emosi, jika tak ingin sikap tak terpujinya berdampak kepada performa tim.
Terkait efek dari sikap Mikel Arteta di pinggir lapangan, beberapa penulis di Mirror memberikan ulasan. Semua pendapat bakal mengerucut bagaimana perjalanan Arsenal musim ini, lancar atau gagal.
Advertisement
Analisis John Cross
Kemarahan Mikel Arteta benar-benar merupakan satu di antara ancaman terbesar bagi Arsenal. Situasi kontra Brighton datang dari pelatih yang menganggap dirinya brilian.
Tapi mudah-mudahan Arteta bisa bersikap dewasa dan memahami sifat boleh kritis, tapi tetap ada norma. Meski mendapat empat kartu kuning, perilakunya di pinggir lapangan sudah membaik.
Bukan kali pertama Arteta mendapat peringatan keras. Dia pernah berurusan dengan FA ketika Arsenal bertemu Newcastle United. Arteta adalah manajer brilian. Namun dia perlu tampil lebih tenang di pinggir lapangan, bukan kemarahan dan kemarahan.
Analisis Fraser Watson
Gagasan hati boleh panas tapi kepala tetap dingin belum sepenuhnya muncul di benak Mikel Arteta. Pada satu sisi, sangat menyegarkan saat melihat seorang manajer mengungkapkan isi hatinya dan begitu peduli terhadap timnya.
Namun demi nasib tim, pelatih asal Spanyol ini harus belajar menyalurkan kegilaannya. Arteta dibuang ke tribun penonton pada pertandingan di Aston Villa akhir pekan lalu, bisa dibilang menjadi faktor timnya tertinggal 1-0.
Akhir pekan ini, Arsenal bersua Liverpool dalam pertandingan yang berpotensi penting dalam perburuan gelar. Di tempat yang sama dua musim lalu, Arteta terkenal kalah telak serta hanya membuat marah penonton Anfield.
Pada bulan April, kegagalan para pemainnya tetap tenang saat unggul 2-0 di Merseyside menjadi pemicu penyerahan diri di akhir musim. Situasi itu yang membuat Manchester City mengejar Arsenal, lalu menjadi jawara.
Di bawah sorotan pada hari Sabtu, setiap sandiwara atau kegagalan Arteta untuk menjaga fokus akan terbukti kontra-produktif. Pada, Arsenal memiliki kualitas dan kedalaman skuad menjadi juara Liga Inggris 2023/2024.
Advertisement