Bola.com, Jakarta - Bukan musim sekarang saja Manchester United tersingkir di fase grup. Jauh ke belakang, tepatnya pada 2015, pengalaman pahit tersebut sempat menjadi makanan fans MU di seluruh dunia.
Sebelum kembali ke masa lalu, mari kita lihat sepak terjang MU di fase grup Liga Champions 2023/2024. Tanpa dinyana, mereka gagal melewati adangan para pesaing di Grup A.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Menoleh ke belakang, fans MU wajib mengingat kisah mengenaskan 9 tahun silam. Pada Desember 2015, tim yang saat itu ditukangi Louis van Gaal terdepak di fase grup usai kalah 2-3 dari Wolfsburg.
Setelah berjuang di grup yang juga berisi PSV Eindhoven dan CSKA Moscow, MU bertandang ke tim Bundesliga dengan target kemenangan guna menjaga asa. Namun, nasib baik masih enggan berpihak kepada raksasa Inggris itu.
Nah, penasaran kan dengan skuad yang diturunkan Van Gaal di malam tak mengenakkan itu ;
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kiper: David de Gea
Setelah Schmeichel dan Van der Sar, tidak ada keraguan De Gea adalah kiper terbaik MU di era Premier League. Selama 12 tahun di klub, pemain Spanyol itu membuat lebih dari 500 penampilan dan memenangkan penghargaan Pemain Terbaik United dalam empat kesempatan terpisah.
Pada tahun terakhirnya di Old Trafford, ia mendapat kritik sangat tajam. Namun, De Gea masih mencatatkan lebih banyak clean sheet dibandingkan kiper lain di Premier League.
Advertisement
Bek Kanan: Guillermo Varela
Pemain pertama yang direkrut David Moyes. Varela harus menunggu waktu masuk ke tim Manchester United. Ia membuat 11 penampilan di musim terakhir Van Gaal sebagai pelatih.
Dia menjalani karier nomaden sejak meninggalkan klub, yakni bermain di Spanyol, Jerman, Uruguay, Denmark dan Rusia. Kemudian, ia berada di klubnya saat ini Flamengo, Brasil.
Bek Tengah: Chris Smalling
Van Gaal menjadi terkenal karena salah menyebutkan namanya dalam konferensi pers. Sang pelatih mengucap ‘Mike’ Smalling. Nama terakhir semakin dipinggirkan oleh Jose Mourinho sebelum bersatu lagi di AS Roma.
Ia punya gaya khusus di lapangan, terutama dengan rambut panjangnya. Smalling punya kepercayaan diri yang meningkat. Saat ini, eks bek tengah Timnas Inggris tersebut tetap menjadi penggawa penting AS Roma, dan telah mencatatkan 146 penampilan sejak 2019.Bek Tengah: Daley Blind
Blind bergabung dengan MU pada 2014 dari Ajax setelah dikontrak oleh rekan senegaranya, Van Gaal. Kurang dari 18 bulan setelah dipermalukan Wolfsburg, Blind membantu MU memenangkan Liga Europa 2017. Lalu ia kembali ke Ajax.
Sekarang, dia ada di klub papan atas La Liga, Girona. Situasi tersebut sungguh luar biasa, karena bisa melihat Blind masih bermain bagus. Padahal, pemain asal Belanda itu pernah menderita menderita gangguan jantung setelah pada 2019.
Advertisement
Bek Kiri: Matteo Darmian (Cameron Borthwick-Jackson, 45')
Matteo Darmian menjadi penggawa serbaguna di MU. Ia menerima pujian atas penampilan yang solid di final Liga Europa 2017. Padahal, dia gagal tampil bagus pada 2015 di markas Wolfsburg.
Saat ini, bek sayap tersebut berkostum Inter Milan setelah kembali ke Italia. Ia berada di Old Trafford selama empat tahun, antara 2015 dan 2019. Di negeri asalnya, ia membantu Inter Milan menjadi jawara Liga Italia.
Sementara itu, Borthwick-Jackson masuk pada babak kedua melawan Wolfsburg. Namun, dia tidak berhasil tampil baik di MU. Sikapnya yang terkenal sulit diatur, membuat masa pinjamannya tak sukses di Wolverhampton Wanderers dan Leeds United.
Setelah kontrak di MU berakhir pada akhir musim 2019/2020, ia kembali ke Oldham dengan kontrak permanen. Sekarang, ia berada di Polandia bersama Slask Wroclaw.
Gelandang: Bastian Schweinsteiger (Michael Carrick, 69')
Ia pernah bekerja di bawah asuhan Van Gaal ketika menakhodai Bayern Munchen. Schweinsteiger bergabung dengan MU pada 2015, tetapi hanya tampil 35 kali untuk klub tersebut di semua kompetisi.
Mantan pemain Timnas Jerman ini menghabiskan 2,5 tahun di MLS bersama Chicago Fire, sebelum memutuskan gantung sepatu pada tahun 2019. Saat ini, dia bekerja sebagai analis sebuah stasiun penyiaran Jerman ARD.
Sebaliknya, Carrick sangat sukses di Old Trafford. Carrick dianggap cocok menggantikan peran Bastian di lini tengah. Mantan gelandang Inggris itu kini menjadi manajer tim Championship, Middlesbrough.
Boro saat ini berada di papan tengah klasemen setelah tiga bulan pertama musim ini. Namun, Carrick berjanji tetap membawa anak asuhnya tampil menawan.
Advertisement
Gelandang: Marouane Fellaini
Waktu berjalan baik bagi Fellaini di Old Trafford; Meskipun ia tidak populer di kalangan suporter, Fellaini sanggup memberi kontribusi. Meski menjadi bagian dari kekalahan di markas Wolfsburg, dirinya terus berkembang.
“Meski Anda sudah mendapatkan uang selama berkarir, terkadang Anda juga harus memikirkan masa depan Anda,” kata Fellaini saat bergabung dengan Shandong Luneng pada tahun 2019. Ia memang berkarier di Tiongkok, dan sekarang sedang mencari klub anyar.
Sayap Kanan: Jesse Lingard
Lingard bisa dibilang menikmati performa terbaik di bawah asuhan Van Gaal. Satu di antara contohnya adalah mencetak gol kemenangan di final Piala FA 2016. Sayang, ia juga ikut ambil bagian dari kegagalan MU di fase grup Liga Champions 2015.
Tapi, seperti yang terjadi di sebagian besar karier sang gelandang, dia tidak bisa mendapatkan tempat di starting XI secara konsisten. Sekarang, dirinya tidak terikat setelah meninggalkan Nottingham Forest musim panas lalu.
Advertisement
Gelandang Serang: Juan Mata (Nick Powell, 69')
Mata menjadi pahlawan di Old Trafford. Lalu, hengkang pada musim panas 2022, dan kini membela klub asal Turki, Galatasaray.
Sementara itu, Nick Powell tak sanggup terus bersinar di MU. Sebenarnya, Powell adalah pemain berbakat ketika bergabung dari Crewe pada 2012.
Namun, mungkin dirinya bukan sosok yang bisa berkembang bersama tim raksasa. Setelah terombang-ambing di Championship dan League One, pemain berusia 29 tahun ini bergabung dengan pemuncak klasemen League Two, Stockport County.
Sayap Kiri: Memphis Depay
Depay menjadi saksi kegagalan perjalanan MU kala itu. Tak sanggup bersaing di fase grup Liga Champions, kekalahan di markas Wolfsburg menjadi mimpi buruk yang menjadi kenyataan.
Depay adalah satu di antara pemain gagal yang terkenal di era pasca-Ferguson. Saat ini ia berkostum Atletico Madrid.
Advertisement
Striker: Anthony Martial
Ia sempat membuat heboh kalangan publik. Ketika itu, Martial mencetak gol ala Henry pada debutnya bersama Manchester United melawan Liverpool di tahun 2015.
Namun kariernya tak berjalan sesuai harapan. Dia menghasilkan momen-momen berkualitas, namun tidak pernah konsisten dan banyak bergelut dengan cedera selama bertahun-tahun.
Sumber : Planetfootball