Sukses


4 Pemain Bernasib Kurang Bagus Bersama MU, Lalu Berantakan di Liga Inggris : Putuskan Pergi Justru Sukses

Bola.com, Jakarta - Manchester United menjadi magnet bagi setiap pesepak bola di dunia. Berada di sana, apalagi meniti karier, memberi tantangan khusus. Tak jarang, para pemain rela meninggalkan kesuksesan di klub lama demi berkostum raksasa Liga Inggris tersebut.

Namun, jangan salah. Ketika menjadi bagian keluarga besar MU, semuanya akan berubah, dan tak selalu berwujud manis. Sebaliknya, bisa saja sang pemain yang tadinya sudah punya nama besar, justru turun kasta setelah bergabung dengan klub Carrington tersebut.

MU dan Liga Inggris adalah perpaduan kejam yang menghimpit setiap pesepak bola, terutama karena persaingan ketat serta kejam. Tim-tim unggulan tak selalu menang di setiap pekannya, plus dihuni para panggemar fanatik yang sangat kritis.

Fans tak segan-segan mengkritik performa tim kesayangan, pelatih, atau pemain bintang sekali pun. Dalam sejarah yang panjang, ratusan pemain top dari seluruh belahan dunia pernah merasakan manis dan pahit Liga Inggris.

Banyak pemain MU yang memutuskan keluar, sesuatu yang kadang disesali para fan. Namun, bagi pemain, semua itu opsi yang harus dilakukan jika ingin sukses. Terbukti, ada beberapa nama yang pergi dari Old Trafford, justru semakin harum. Siapa saja mereka?

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Gerard Pique

Pique meninggalkan Manchester United pada usia 21 tahun. Pique dianggap gagal bersaing, meski mungkin ungkapan itu tergolong kasar.

Sir Alex Ferguson sudah cukup melihat bek tersebut sehingga menganggapnya tidak cocok dengan sepak bola Inggris. Gara-garanya adalah penampilan Pique yang tak mumpuni setelah kalah dari Bolton pada 2007.

Bergabung kembali dengan klub masa kecilnya Barcelona, Pique memenangkan hampir semua penghargaan yang tersedia untuk klub dan negara. Pique tak akan pernah menyesali keputusannya pergi dari MU.

 

3 dari 6 halaman

Memphis Depay

Publik sudah 'kadung' berharap tinggi ketika Memphis Depay menjejakkan kakinya di Old Trafford pada 2015. Pada sisi lain, Pelatih MU saat itu, Louis van Gaal, tak terlalu bagus performanya.

Sontak, Depay sudah masuk dalam daftar prediksi musim mengecewakan di Old Trafford kala itu. Van Gaal memberi catatan khusus terhadap Depay. "Kami berencana membantunya berkembang, tapi semua harus bersabar. Liga Inggris sangat berbeda, sehingga butuh waktu baginya beradaptasi," jelas sang pelatih kala itu.

Namun, Van Gaal dipecat dan diganti Jose Mourinho pada akhir musim. Walhasil, kekhawatiran Van Gaal terbukti, yakni pada Januari 2017 Memphis dijual ke Lyon karena tidak mendapat peluang bermain dari Mou.

Dalam empat setengah musimnya di Prancis, ia membawa Lyon ke perempat final Liga Champions. Performa itu yang membuatnya terbang ke Barcelona, dan sekarang sedang menikmati nuansa bagus di Atletico Madrid.

 

4 dari 6 halaman

Angel Di Maria

Keberadaan Angel Di Maria tergolong mengejutkan. Manchester United sudah mendapat kritik tajam ketika muncul gosip pembelian pemain Argentina itu. Sayang, manajemen tetap ingin mendapatkannya.

Di Maria menikmati awal menjanjikan, dan seolah uang transfer 60 juta pounds, bakal lunas dengan penampilan apik. Sayang, Di Maria justru mengalami serangkaian cedera di MU, plus kejadian mengenaskan ketika rumahnya dimasuki perampok.

Angel Di Maria memutuskan pergi dari skuad MU. Ia dianggap habis. Tapi, eks Juventus tersebut justru melesat ketika berkarier di PSG.

 

5 dari 6 halaman

Radamel Falcao

Bomber ini seolah mati kutu ketika berkostum Manchester United. Padahal, dia sangat garang saat berkarier di Liga Spanyol. Pada akhirnya, ia sukses berada di Ligue 1.

Falcao adalah satu di antara striker paling mematikan di dunia pada puncak kariernya. Ia pernah memperkuat Porto dan Atletico Madrid, sebelum terhenti karena cedera ACL di Monaco.

Setelah pulih, dia menghabiskan dua tahun dengan status pinjaman di Liga Inggris, bersama Manchester United , lalu ke Chelsea. Dia mencetak lima gol dalam 36 pertandingan liga di kedua musim.

Namun, setelah kembali ke Prancis, Falcao menunjukkan performa bagus. Ia sempat berada di Galatasaray dan Rayo Vallecano.

Sumber : Planetfootball

6 dari 6 halaman

MU Masih Tenggelam

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer