Bola.com, Jakarta - Siapa di antara kalian yang masih mengingat Jordon Ibe? Sebagian besar fans Liverpool bisa saja lupa dengan nama yang pernah berkostum Si Merah tersebut. Maklum, Ibe bukanlah pemain yang sukses di Anfield.
Tentu saja, Ibe tak seperti sosok yang patut dikenang layaknya Steven Gerrard, Luis Suarez, atawa Jordan Henderson. Ibe, yang kini baru berusia 25 tahun, beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian publik.
Baca Juga
Advertisement
Ia digadang-gadang bakal meledak setelah moncer bersama Akademi Liverpool. Kisahnya berawal saat Raheem Sterling memutuskan cabut dari Liverpool pada 2015.
Sterling pergi ke Manchester City setelah Liverpool sukses mengeruk cuan sebasar 50 juta pounds. Kepergian Sterling meninggalkan pekerjaan rumah yang tak enteng bagi manajemen.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Asa Penerus
Mereka harus mencari pemain pengganti yang bisa meneruskan peran krusial Sterling di lini tengah yang juga bisa menyerbu dari sayap. Akhirnya, pilihan jatuh ke Ibe.
Ibe muda diharapkan bisa sebagai penerus jangka panjang dan jadi langganan starting XI racikan Brendan Rodgers. Pilihan yang tepat, mengingat Ibe tampil yahud di akademi dan memesona pula saat dipinjamkan kepada Derby County.
Tak lama setelah kepergian Sterling, Ibe dipanggil pulang ke Anfield. Dia disambut dengan tangan terbuka, tak hanya oleh petinggi, tapi juga puluhan pemuja setia Liverpool.
Segepok asa lantas diletakkan ke pundak Ibe. Anak muda itu, tak disangsikan lagi, bakal menjadi idola baru di Anfield. Bahkan, pemain sayap kelahiran 8 Desember 1995 itu juga gencar diberitakan bakal masuk skuad Timnas Inggris di Piala Dunia 2022.
Â
Advertisement
Modal Besar
John Aldridge, eks pilar Liverpool (1987-1989) adalah satu di antara orang yang ikut melambungkan pujian kepada Ibe kala itu. "Raheem pemain bertalenta, namun Liverpool punya pengganti terbaik dalam diri Jordan Ibe. Saya telah menyaksikan Jordan bermain sejak ia berusia 15 tahun. Ia pemain hebat dan punya banyak potensi," puji Aldridge.
Tapi apa yang terjadi selanjutnya sungguh membingungkan. Ibe gagal bersinar. Semua tak berjalan seperti yang dia harapkan, juga para pengagumnya.
Â
Tak Sanggup
Ia debut pada 2015/2016, dan hasilnya Ibe memble. Kehadiran Ibe tak mampu mendongkrak performa Liverpool. Jebloknya permainan Ibe dkk. berujung pada pemecatan Rodgers sebagai juru taktik pada Oktober 2015.
Sepeninggal, Rodgers, Ibe harap-harap cemas di bawah kepelatihan Jurgen Klopp. Ibe berharap masih mendapat kepercayaan penuh dari pelatih baru itu. Tapi lagi-lagi nasib baik tak berpihak.
Klopp tak memasukkan Ibe ke dalam rencana besarnya. Merasa tak diperlukan lagi, Ibe memilih angkat kaki ke Bournemouth pada 2016.
Â
Advertisement
Karier Selanjutnya
Di Bournemouth, terhitung hingga 2020, Ibe hanya bermain dalam 92 laga bareng The Cherries dengan torehan lima gol. Jatah bermainnya mulai berkurang selama berada di Vitality Stadium.
Ibe semakin sengasara, karena hanya tampil dua kali di musim terakhirnya pada 2019/2020. Di periode itu pula, Liverpool kembali memenangkan liga setelah 30 tahun menanti.
Segalanya terus berubah bagi Ibe, termasuk ketika menandatangani kontrak dengan Derby County pada musim panas 2020. Kembali ke mantan klub yang pernah menjamnya, tidak memulai karier Ibe lagi seperti yang diharapkan, hanya bermain sekali untuk Rams.
Pada Januari 2021, Ibe via Instagram menjelaskan perjuangan panjang yang dia alami dengan kesehatan mentalnya. Ia mengaku telah menderita depresi selama berbulan-bulan.
"Saya mendapati diri saya berada di tempat yang gelap karena menderita depresi. Ini bukan rencana, saya hanya merasa segalanya sulit, sungguh," sebut Ibe. Pemain berpostur 176 cm ini menganggap, masa pandemi adalah percobaan terberat.
Â
Pergi ke Ebbsfleet United
Nasib selanjutnya membawa Ibe ke klub antah berantah, Ebbsfleet United. Si malang yang kini berusia 28 tahun itu telah menandatangani kontrak dengan klub kasta kelima sepak bola Inggris.
Jelas, nasibnya kini sebuah kemunduran dalam hal standar sepak bola yang ia mainkan. Namun, semua orang akan senang melihat mantan wonderkid ini tampak bahagia dan lebih sehat.
Pemain sayap ini juga melakukan debut liga baru-baru ini, melawan Oldham Athletic, dalam pertandingan yang berakhir 0-0. Efek kehadiran ibe belum terlalu besar. Namun, akibat absen yang cukup lama, wajar saja jika ia belum kembali ke performa terbaik.
Sumber : Givemesport
Advertisement