Bola.com, Jakarta - Liverpool dan Manchester United tak bisa lepas dari idiom musuh bebuyutan. Tapi, ada momen tertentu yang membuat dua tim berstatus rival panas tersebut, mendadak berkomunikasi mesra.
Momen seperti itu bakal bisa terealisasi dengan syarat tertentu. Mirror menyebut, Liverpool dan MU bisa saling bersinergi dalam perebutan tempat ke Liga Champions musim depan.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Liga Champions musim depan akan menambah jumlah partisipan, sehingga Liga Inggris akan memiliki tambahan wakil. Ada empat tambahan, dan dua di antara alokasi tersebut bakal memberi kesempatan untuk liga-liga yang memiliki performa terbaik dari tiga kompetisi Eropa saat ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Banyak Tim
Artinya, jatah yang lolos tergantung dari poin koefisien. Angka-angka tersebut berasal dari penampilan masing-masing wakil liga di Liga Champions, Liga Europa dan Conference League.
Semakin banyak tim yang dimiliki suatu negara tidak serta merta meningkatkan peringkat mereka, karena hal ini ditentukan berdasarkan rata-rata. Misalnya, Republik Ceska, meskipun klub mereka mungkin bukan yang paling kompetitif, namun ternyata memiliki peringkat lima dalam koefisien musim ini, dan itu ada di atas klub-klub asal Ligue 1 Prancis.
Pada tahun ini, Inggris memulai dengan delapan tim di Eropa. Rinciannya, empat di Liga Champions, tiga di Liga Europa, dan satu di Conference League. Jumlah tersebut kini turun menjadi enam, karena Newcastle United dan Manchester United, tersingkir dari Liga Champions.
Namun, tim-tim asal Inggris justru mengumpulkan poin lebih banyak dibandingkan rivalnya dari Italia dan Jerman. Saat ini Inggris mendapat 109 poin, Italia (98) dan Jerman (95,5).
Berdasarkan perhitungan lanjutan, kini Liga Inggris, Liga Italia dan Liga Jerman memiliki kesempatan yang sama untuk menambah tim di Liga Champions musim depan.
Advertisement
Koefisien Fase Grup
Jika merunut pada koefisien berdasar hasil di fase grup kompetisi klub di Eropa, berikut ini daftar nilainya ;
1. Italia, 14.00
2. Jerman, 13.64
3. Inggris, 13.62
4. Spanyol, 12.69
5. Ceko, 12.00
6. Belgia, 11.60
7. Prancis, 11.58
8. Turki, 10.50
9. Belanda, 8.60
10. Denmark, 8.50
Jika Juara
Pada fase berikutnya, persaingan di level domestik menyertai perjalanan Liga Inggris 2023/2024. Saat ini, Liverpool, Manchester City dan Arsenal, sepertinya berada di lini pertama yang akan lolos ke Liga Champions.
Sementara itu, Tottenham Hotspur, Manchester United dan Aston Villa, akan saling berjibaku. Mereka punya dua misi, yakni memburu area empat besar, plus jangan sampai terkejar tim di bawah mereka.
Jika merujuk ke kans tampil di Liga Champions, peringkat kelima bisa menjadi krusial. Oleh karena itulah, tim seperti MU akan berjuang keras demi tempat di Liga Champions tahun depan.
Andai melihat kondisi sekarang, MU tak bisa sendirian jika ingin menggapai Liga Champions 2024/2025. Mereka butuh bantuan tim seperti Liverpool. Artinya, MU berharap Liverpool bisa menjadi juara Liga Inggris, sekaligu jawara Liga Europa.
Asa MU masih ada di jalan yang benar. Saat ini, Liverpool sudah berada di babak 16 besar Liga Europa 2023/2024. Sang lawan belum muncul, karena proses drawing perdelapanfinal Liga Europa akan dilakukan pada 23 Februari 2024.
Sumber : Mirror
Advertisement