Bola.com, London - Cristiano Ronaldo kembali ke Manchester United (MU) pada musim panas 2021 setelah melanglang buana mencicipi Liga Spanyol dan Liga Italia.
Awalnya, kepulangan Ronaldo begitu fenomenal dan disambut hangat oleh penggemar tim berjuluk Setan Merah itu. Sebelum kembali, Ronaldo pernah menjadi pemain pujaan di MU pada periode 2003 hingga 2009.
Baca Juga
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Pernah Hampir Gabung MU, Robert Lewandowski Ceritakan Penyebab Gagal Gabung Skuad Sir Alex Ferguson
MU Jadi yang Terdepan Dapatkan Wonderkid Liga Norwegia: Liverpool, Chelsea, hingga Dortmund Juga Berminat
Advertisement
Ternyata, petualangan Ronaldo bersama Setan Merah pada periode kedua tersebut tidak berjalan mulus.
Meskipun mampu menunjukkan ketangkasan di depan gawang pasa musim pertama, secara bertahap ia merasa frustrasi dengan gaya manajemen Ralf Rangnick dan penggantinya, Erik ten Hag.
Hubungan Ronaldo dengan eks pelatih Ajax makin memanas setelah memberikan pernyataan yang menyerang Ten Hag dan klub di sebuah wawancara dengan Piers Morgan, sehingga kontraknya diputus pada akhir 2022.
"Saya tidak menghormatinya (Ten Hag) karena ia tidak menghormati saya. Jika Anda tidak menghormati saya, saya tidak akan pernah menghormati Anda. Bukan hanya manajer, tetapi juga dua atau tiga orang lain. Saya merasa dikhianati, beberapa orang tidak menginginkan saya, bahkan sejak musim lalu," ungkap Cristiano Ronaldo dalam salah satu wawancara TV.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tangani Ronaldo di Real Madrid
Melansir dari Daily Star, Selasa (20/2/2024), Mourinho yang merupakan mantan arsitek Manchester United pada 2016–2018 memberikan pandangannya tentang cara mengelola karakter dan talenta pemain seperti Ronaldo.
Pelatih berkebangsaan Portugal itu pernah mengasuh Ronaldo saat menjadi pelatih Real Madrid selama 2010–2013. Keduanya berhasil menyabet gelar La Liga dan Copa del Rey.
Advertisement
Beda Pendekatan dan Taktik
Ia mengambil pendekatan dengan membiarkan bintang-bintang besar dalam tim bermain tanpa banyak saran taktis. Iitulah yang membedakannya dengan Ten Hag. Pendekatan Ten Hag dinilai membuat Ronaldo tidak moncer pada periode kedua di MU.
"Saya pikir Anda tidak melatih Cristiano. Motivasi tidak perlu diberikan kepadanya. Anda juga tidak perlu memberinya ambisi dan tanggung jawab,” kata Mourinho dalam perbincangan dengan mantan rekan setim Ronaldo, Rio Ferdinand, di Five.
“Cukup berikan beberapa penyesuaian taktik dan biarkan dia bahagia.”
Ketika ditanya apakah ada sesuatu yang bisa diajarkan kepadanya, Mourinho menjawab singkat. “Saya rasa tidak, dia tidak membutuhkannya.” (Rayhan Nur Hakim)
Sumber: Daily Star