Bola.com, Jakarta - Liverpool boleh dibilang sudah menemukan sosok gelandang sempurna dalam diri Alexis Mac Allister. Pemain asal Argentina itu benar-benar luar biasa dan kembali tampil mengesankan saat The Reds membungkam Luton Town.
Liverpool menang 4-1 dalam laga kontra Luton Town di Anfield, Jumat (22/2/2024) dini hari WIB. Sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Chiedozie Ogbene pada menit ke-12, Liverpool kemudian mencetak empat gol pada babak kedua.
Baca Juga
Advertisement
Keempat gol Liverpool dicetak oleh Virgil van Dijk pada menit ke-56, Cody Gakpo pada menit 58', Luis Diaz pada menit ke-71, dan Harvey Elliott pada menit 90'. Dalam laga itu, dua gol pertama Liverpool tercipta berkat assist Alexis Mac Allister.
Kemenangan 4-1 yang diraih Liverpool pun membuat The Reds kini makin kukuh di puncak klasemen Premier League dengan 60 poin, unggul empat poin dari rival terdekatnya, Manchester City.
Menariknya, sebelum mencetak dua assist dalam pertandingan tersebut, Alexis Mac Allister tercatat melakukan sesuatu yang sangat tidak biasa dilakukannya dalam laga sebelumnya, yaitu ketika Liverpool menang dengan skor yang sama atas Brentford. Apakah itu?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Biasa Dilakukan Mac Allister
Seperti dilansir dari Liverpool.com, Alexis Mac Allister melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti. Mungkin ini bukan hal yang aneh dalam konteks kariernya, tetapi ini merupakan percobaan pertamanya dari dalam kotak penalti selama karier bersama The Reds di Premier League.
Alexis Mac Allister juga menjadi pemain Liverpool ketiga yang pada musim ini menyelesaikan take-on di dalam kotak penalti sebelum mencetak gol, di mana Mohamed Salah melakukannya ketika menghadapi Arsenal dan Diogo Jota mengikutinya ketika menghadapi Burnley.
Tidak mengherankan jika tembakannya ke gawang Brentford menjadi tembakan pertama Mac Allister dari jarak yang relatif dekat. Laga itu bahkan menjadi kali kelima dirinya menjadi starter Liverpool di posisi tengah yang sedikit lebih maju.
Dengan Wataru Endo yang juga tampil mengesankan sebagai gelandang bertahan, dan opsi terbatas yang dimiliki Jurgen Klopp di lini tengah karena badai cedera, Mac Allister mungkin mempunyai peluang untuk bermain lebih ke depan dalam laga-laga selanjutnya.
Namun, terlepas dari kemungkinan dirinya melakukan atau tidak, pemain berusia 25 tahun ini telah memperlihatkan bahwa kualitas dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi gelandang bertahan Liverpool memang dimilikinya.
Advertisement
Statistik Mac Allister
Melihat statistik pemain bernilai 41 juta euro ini, yang diungkap oleh Statsbomb, terlihat bukti dirinya memang masuk jajaran pemain elite. Bahkan Mac Allister boleh dikatakan sebagai gelandang terbaik Liverpool di era Jurgen Klopp.
Mac Allister berada di jajaran elite untuk kombinasi tekel dan intersep serta pressing. Itu pun digabungkan dengan bagaimana dirinya melakukan penguasaan bola. Ini sangat penting dalam analisis statistik, di mana Liverpool menguasai lebih dari 60 persen ball possession pada musim 2023/2024 setelah laga kontra Brentford.
Agar adil untuk Mac Allister, hanya 13 pemain di Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol yang bermain setidaknya sama persis jumlahnya dengan pemain asal Argentina itu, dengan rata-rata lebih banyak kombinasi tekel dan intersep per 90 menit, terlepas dari penguasaan bola.
Dari data Opta, Mac Allister melakukan 5,79 tekel dan interseps yang disesuaikan dengan penguasaan bola per 90 menit, angka yang hanya dikalahkan oleh Thiago Alcantara pada musim 2020/2021 dan musim berikutnya dalam enam musim terakhir.
Fabinho yang paling dekat dengan rekor Macca, yaitu 5,60 pada musim 2019/20. Hal ini tidak membuktikan bahwa mantan pemain Brighton ini adalah gelandang bertahan yang lebih baik dibandingkan rekannya asal Amerika Selatan, tetapi unggul dalam metrik pertahanan utama.
Data pressing yang dilakukan pun menguntungkan Mac Allister. Pada 20 Februari 2024, pemain asal Argentina itu mencatatkan rata-rata 29,88 per 90 menit ketika penguasaan bola diperhitungkan, lebih banyak dari yang pernah dicatat Fabinho.
Ini mendekati status pressing yang luar biasa pernah dicatatkan oleh Roberto Firminho, yaitu 33,1 pada musim 2018/2019, atau Diogo Jota tiga tahun kemudian, yaitu 30,0.
Ada yang sinis terhadap kemampuan Mac Allister di lini tengah Liverpool, tetapi angka-angka itu jelas memperlihatkan dirinya tampil di level yang jauh lebih tinggi dari banyak perkiraan orang.
Sumber: Liverpool.com
Persaingan di Premier League
Advertisement