Sukses


Pemusnahan ala Todd Boehly di Chelsea : Tenang, Si Biru dari London Punya Angka Penjualan yang Seimbang

Bola.com, Jakarta - Nasib Chelsea musim ini tak beda jauh dengan apa yang mereka alami periode lalu. Mereka masih terpuruk di papan tengah klasemen sementara Liga Inggris, dan terasa berat merangkak naik ke zona Liga Champions 2024/2025.

Padahal, rezim Todd Boehly sudah menggelontorkan banyak uang agar memiliki skuad lengkap. Sang bos besar tak pernah menghitung besaran uang yang dikeluarkan demi membeli pemain bintang.

Ternyata, kehadiran para bintang tersebut hanya sebatas pemanis semata, terutama di kancah Liga Inggris. Kini, Chelsea harus bekerja ekstra keras agar bisa mendapatkan posisi lebih baik, terutama mengejar zona Eropa.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Paling Oke

Terlepas dari sisi pembelian yang jor-joran, nyatanya Chelsea berstatus tim yang punya pendapatan terbesar dalam sejarah bergulirnya Liga Inggris. Artinya, Chelsea punya revenue dari penjualan pemain sejak brand Premier League lahir pada 1992.

Pakar keuangan sepak bola, Kieran Maguire, dalam cuitannya di X menyebutkan, Chelsea berada di puncak daftar pendapatan terbanyak via penjualan pemain, terutama sejak 2016.

Publik sempat heboh karena Todd Boehly sudah mengeluarkan duit tak kurang dari 1 miliar pounds atau lebih dari Rp 19 triliun selama 1,5 tahun kepemimpinan di Stamford Bridge.

 

3 dari 6 halaman

Nilai Jual

Gelontoran dana itu memiliki efek lain, yakni banyak bintang yang terpaksa harus pergi, yang berarti pendapatan bagi Chelsea. Mason Mount terbang ke Manchester United dengan nilai sekitar Rp 1,2 triliun. Lalu Kai Havertz mendarat ke Arsenal dengan angka Rp 1,32 triliun.

Belum lagi nama Eden Hazard, yang laku 130 juta ketika rayuan Real Madrid membuat bintang asal Belgia tersebut sepakat menuju Santiago Bernabeu. Total, Chelsea sudah menghasilkan lebih dari 1,4 miliar pounds dalam sejarah penjualan pemain.

 

4 dari 6 halaman

Klub Lain

Angka itu melampaui pemiliki akumulasi penjualan tertinggi kedua, yakni Liverpool. Si Merah hanya sanggup menyentuh angka 915,6 juta pounds. Liverpool mendapat pemasukan besar pada 2018 ketika melepas Philippe Coutinho ke Barcelona, senilai 105 juta pounds. Besaran itu menjadi transfer termahal kedua sepanjang masa.

Penjualan Coutinho menjadi modal Jurgen Klopp membangun tim, seperti mengontrak Virgil van Dijk. Efeknya, Liverpool merasakan manisnya trofi dari pasukan Klopp.

Tim lain yang secara konsisten menghasilkan pendapatan melalui penjualan pemain selama bertahun-tahun adalah Arsenal. Mantan Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, mengakui, bintang-bintang top harus dijual guna membantu membiayai Emirates Stadium.

 

5 dari 6 halaman

Tim Pesaing

Saat itu, Arsenal harus melepas Ashley Cole, Cesc Fabregas, Robin van Persie, dan Samir Nasri. The Gunners melepas mereka ke berbagai klub, baik rival di Liga Inggris maupun Eropa.

Saingan Arsenal di London Utara, Tottenham Spurs, tampil secara konsisten sejak 1993 sebagai satu di antara klub yang menghasilkan uang terbanyak melalui penjualan pemain. Beberapa nama besar yang memberi cuan besar bagi Spurs antara lain Dimitar Berbatov, Luka Modric, dan Gareth Bale.

Spurs mengoleksi 896,4 juta pounds pendapatan dari menjual pemain, disusul Manchester City yang mengantongi 880 juta pounds. Beberapa nama yang menyokong kas Man City antara lain Pedro Porro (42 juta pounds), Jeremie Frimpong dan Cole Palmer ke Chelsea senilai 42,5 juta pounds.

Sumber: The Sun

6 dari 6 halaman

Chelsea Makin Susah ke Atas

Video Populer

Foto Populer