Bola.com, Jakarta - Masalah pelik terus mendera Chelsea sepanjang musim ini. Punya kekuatan uang mahadahsyat, tak serta merta membuat raksasa Liga Inggris tersebut berjalan mulus.
Di level liga domestik, belum ada kesuksesan yang layak membuat bangga. Padahal, para pemain berharga mahal datang silih berganti mengisi setiap posisi. Kini, Chelsea berselubung masalah lagi, satu di antaranya terkait status markas pertandingan.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Mirror menyebut, para petinggi Chelsea sedang dilema terkait rencana pembangunan stadion. Mereka hanya memiliki dua pilihan, yaitu enam tahun jauh dari Stamford Bridge saat stadion ini dibangun kembali, atau membayar mahal membeli tanah dan membangun di tempat lain.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rencana Awal
Sebelumnya, Chelsea ingin merombak tribun stadion seperti yang dilakukan Liverpool di Anfield. Akan tetapi, sejak Chelsea berpindah ke pemilik baru, kemajuan klub sangat kurang.
Pada bulan Oktober tahun lalu, pemilik blok perumahan di sebelah Stamford Bridge setuju menjual tanahnya. Rencana awal, lahan tersebut siap dibeli bos baru Chelsea, Todd Boehly, dengan harga 80 juta pounds.
Menurut sumber, para petinggi klub mengungkapkan rencana tersebut mengalami kebuntuan. Latarnya tak lain rencana yang kurang sinkron ketika nantinya tanah itu menjadi milik Chelsea.
Advertisement
Andai Bertahan
Jadi, jika Chelsea bertekad tetap bertahan di Stamford Bridge, yang telah menjadi rumah sejak 1905, bakal merobohkan seluruh kompleks. Setelah itu, proses pembangunan bakal dimulai dari awal.
Jika memilih sistem itu, proyek akan memakan waktu enam tahun. Oleh karena itu, Chelsea wajib pindah markas untuk sementara. Banyak opsi andai akan memutuskan seperti ini, termasuk Stadion Wembley.
Selain itu, Chelsea memiliki opsi membangun stadion baru. Chelsea telah berulang kali menggaungkan rencana pembangunan stadion baru di lokasi bekas Earls Court Exhibition Centre, sekitar satu mil dari stadion mereka saat ini.
Ragam Kendala
Namun, beberapa kendala sudah menghadang. Satu di antaranya adalah pembelian lahan yang mencapai angka 500 juta pounds. Angka setara Rp 10 triliun tersebut hanya diperuntukkan bagi pengalihan hak kepemilikan atas tanah.
Lalu, manajemen Chelsea harus menyiapkan dana lebih dari 1 miliar pounds lagi agar bisa membangun rumah baru bagi Si Biru dari London. Besaran dana tersebut mengacu kepada anggaran Tottenham Hotspur ketika mendirikan stadion baru.
Beberapa opsi tersebut menjadi dilema bagi manajemen Chelsea, di tengah prestasi yang seret. Sekadar informasi, Boehly membeli Chelsea dengan biaya 2,5 miliar pounds pada 2022.
Advertisement
Belanja Pemain
Saat itu, sang pemilik anyar sudah menjanjikan bakal mengeluarkan minimal 1,75 miliar pounds. Dana tersebut bakal dijadikan sebagai investasi lanjutan, mulai dari pembelian pemain sampai stadion anyar.
Sayang, dana sebesar itu sudah 'hilang' 1 miliar pounds. Publik pasti sudah tahu, angka nyaris Rp 20 triliun tersebut hanya dijadikan sebagai pembelian pemain, yang nyatanya belum maksimal. (Arraafi Adna Yudistira)
Sumber : Mirror
Posisi Chelsea Ada di Mana?
Advertisement