Bola.com, Jakarta - Inkonsistensi masih menimpa Chelsea. Kendati begitu, manajer Mauricio Pochettino menegaskan bahwa The Blues saat ini masih berproses.
Chelsea sebenarnya dalam kondisi kepercayaan diri yang baik setelah menenangi pertandingan atas Manchester United (MU) dengan skor 4-3. Apalagi yang dihadapi kali ini adalah Sheffield United, tim juru kunci Liga Inggris 2023/2024.
Baca Juga
Jadwal Lengkap Liga Inggris pada Akhir Pekan Ini: Man City Bertemu Tottenham, Liverpool Berpeluang Menjauh
Resmi, Pep Guardiola Perpanjang Kontrak di Manchester City hingga 2027
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Advertisement
Semuanya seperti sesuai rencana tatkala Thiago Silva sukses mencetak gol di Bramall Lane. Tetapi Jayden Boggle mampu menyamakan kedudukan.
Noni Madueke kembali membawa Chelsea memimpin pada babak kedua, namun semuanya lenyap setelah Oli McBurnie mencetak gol sekaligus membuat skor menjadi imbang 2-2.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Proses
Berbicara seusai pertandingan, Pochettino mengakui Chelsea masih bisa menjadi proyek lima tahun.
"Kami banyak berbicara," kata pelatih kepala asal Argentina itu. "Kami ini tim baru, profil baru, banyak yang mesti dipelajari."
"Kadang-kadang kombinasinya, makanya prosesnya selalu memakan waktu. Itu bukan hal yang ajaib. Ini adalah sebuah proyek, proses tiga atau lima tahun untuk membangun sebuah tim."
Advertisement
Hasil yang Cukup Adil
Pochettino menilai hasil imbang tersebut merupakan hasil yang adil, meski membuatnya sangat kecewa dan frustrasi.
"Sangat membuat frustrasi karena kami kebobolan di babak pertama setelah kami mencetak gol," tambahnya. "Kemudian Anda kebobolan di beberapa menit terakhir, Anda selalu merasa sangat kecewa dan frustrasi."
"Saya ingin mengatakan hasil imbang ini adalah hasil yang adil. Sekalipun kami mengontrol dan menguasai bola, kami tidak menciptakan peluang yang cukup. Kami tidak menunjukkan kapasitas untuk menjadi solid dan kuat. Itulah situasi yang menyakitkan."
"Dalam beberapa bulan terakhir, tim tidak menunjukkan kapasitas untuk menjadi solid. Kami mencetak gol tapi kami kebobolan dan itulah sebabnya mereka menghukum kami. Mungkin grup ini belum cukup matang untuk bermain setiap tiga hari."
Sumber: BBC