Bola.com, Jakarta - Arsenal ke puncak klasemen sementara Liga Inggris 2023/2024. Hal itu terjadi setelah mereka menumbangkan tuan rumah Brighton. Pada waktu yang hampir bersamaan, Liverpool gagal menang di markas Manchester United.
Walhasil, nilai Arsenal sama dengan Liverpool. Bedanya, Arsenal memiliki selisih gol lebih bagus (51) dari Liverpool (42). Kini, Arsenal wajib memetik tiga poin di setiap sisa pertandingan musim ini.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Perjuangan Arsenal menggapai posisi sekarang tak mudah. Setidaknya, armada Mikel Arteta sudah lulus dari ujian terberat, yakni menahan imbang Manchester City.
Selepas itu, mesin gol Arsenal selalu menyalak. Sebelum Brighton, Luton Town menjadi sasaran tembak di Emirates Stadium, dengan dua gol datang dari Martin Odegaard dan bunuh diri Daiki Hashioka.
Sukses Arsenal bisa kembali memimpim klasemen tak lepas dari otak encer sang pelatih, Mikel Arteta. Yuk, simak beberapa pelajaran yang bisa didapat dari konsistensi Arsenal sejak kalah di malam terakhir 2023 :
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rotasi Pemain
Kritik terbesar terhadap Arteta musim lalu adalah terlalu sering mengandalkan susunan pemain terbaiknya. Pilihan itu membuat pemain rentan cedera dan pasukan terlihat cepat lelah menjelang akhir musim.
Kini, Arteta sudah lebih berani merotasi pemain. Pada laga kontra Luton misalnya, ia mengubah lima pemain dari starting line-up saat bersua Manchester City. Kala itu, pemain kunci Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, Jakub Kiwior, Jorginho dan Gabriel Jesus mendapatkan istirahat yang sangat dibutuhkan.
Tidak hanya itu, strategi saat menjamu Luton memungkinkan pemain seperti Emile Smith Rowe, Thomas Partey dan Oleksandr Zinchenko mendapatkan pengalaman. Begitu juga saat bersua Brighton, Saka dkk mendapat sentuhan perubahan taktik dari sisi susunan pemain.
Advertisement
Potensi Pilar Tua
Pendekatan Arsenal yang pragmatis dan kuat terhadap pertandingan, terutama saat menahan imbang Man City, menjadi kejutan. Arteta memilih penggawa seperti Leandro Trossard, Reiss Nelson, Odegaard dan Smith Rowe, yang punya kemampuan khusus.
Kolektivitas kinerja mereka selalu bisa menemukan ruang. Saat bertandang ke markas Brighton, komposisi Jorginho, Declan Rice, Martin Odegaard, Kai Havertz, Gabriel Jesus dan Bukayo Saka, kembali menyala.
Serangan yang Kuat
Beberapa orang mengirim kritik ke kubu Arsenal setelah permainan negatif saat bersua Manchester City. Publik menganggap Arsenal tak ingin bermain terbuka, dan memilih zona aman.
Namun, semuanya berubah, terutama sejak awal tahun 2024, terkecuali ketika bertemu Man City. Arsenal memiliki pola serangan yang kuat. Terbukti, selepas skor 0-0 versus Manchester Biru, Arsenal kembali produktif.
Arsenal sanggup mengemas lima gol dalam dua laga terakhir. Luton Town tak berdaya di Emirates Stadium. Sementara itu, Brighton menjadi lumbung gol Arsenal, akhir pekan lalu.
Satu yang menarik dari cara Arteta adalah komposisi fleksibel yang ada di lini depan. Kai Havertz dan Gabriel Jesus bisa jadi sama-sama target man, ditambah Nketiah. Namun, keduanya bisa bersinergi, bahkan ketika harus bermain bersama.
Advertisement
Kokoh di Belakang
Saat William Saliba, Ben White, dan Gabriel Magalhaes bermain bersama, hal-hal baik terjadi pada Arsenal. Trio tersebut menjadi bagian penting dari minimnya jala Arsenal dijebol musuh.
Sampai akhir pekan lalu, Arsenal hanya kebobolan 24 kali. Statistik tersebut berjarak enam gol lebih bagus dibanding Liverpool, yang sudah kebobolan 30 gol. Arsenal memiliki performa serta kombinasi pemain lini pertahanan yang mumpuni.
Siapapun yang ada di depan David Raya, sanggup bermain oke. Gabriel, William Saliba, Oleksandr Zinchenko atau Takehiro Tomiyasu, bakal menjadi andalan sampai akhir musim.
Sumber : Dailystar
Arsenal Tertantang di Puncak
Advertisement