Bola.com, Jakarta - Operator Liga Inggris, Premier League, mengumumkan bahwa musim depan akan diterapkan teknologi offside semi-otomatis. Diharapkan, adanya teknologi ini bisa mengurangi durasi pengecekan offside via VAR.
VAR tetap digunakan sebagai asistensi pertandingan sepak bola, namun khusus offside, teknologi baru akan diterapkan. Beberapa kasus membuat Liga Inggris memutuskan hal ini.
Baca Juga
Advertisement
Musim ini, offside masih ditinjau ulang lewat VAR. Namun muncul keluhan dan ketidakpuasan terkait durasi waktu, serta ketidakjelasan terutama terhadap fans yang menyaksikan langsung di stadion.
Selain itu, kasus yang terjadi saat laga Liverpool kontra Tottenham jadi acuan utama. Gol Luis Diaz semestinya disahkan karena operator VAR menyatakan bahwa sang gelandang onside, namun wasit di lapangan salah mengartikan komunikasi tersebut.
Teknologi Hawk-eye atau mata elang yang digunakan musim ini untuk membantu VAR dalam menentukan insiden offside juga masih akan dipakai hingga musim ini, tetapi per musim depan, akan beralih ke teknologi offside semi-otomatis.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Langsung Sejak Laga Pertama
Adapun lewat pernyataan resminya, penggunaan teknologi offside semi-otomatis baru akan diperkenalkan sekitar September atau Oktober 2024. Diharapkan, teknologi ini bisa lebih presisi dan cepat dalam memberikan keputusan.
"Pada rapat Pemegang Saham Liga Inggris hari ini, klub-klub dengan suara bulat menyetujui pengenalan Teknologi Offside Semi-Otomatis."
"Sistem baru ini akan digunakan untuk pertama kalinya di Liga Inggris musim depan, dan diperkirakan teknologi tersebut akan siap diperkenalkan setelah salah satu jeda internasional musim gugur."
"Teknologi ini akan memberikan penempatan garis offside virtual yang lebih cepat dan konsisten, berdasarkan pelacakan pemain optik, dan akan menghasilkan grafik siaran berkualitas tinggi untuk memastikan peningkatan pengalaman di dalam stadion dan siaran bagi para pendukung."
Advertisement
Bagaimana Cara Kerjanya?
Asisten wasit di lapangan dipercaya mengambil keputusan awal. Mereka menunggu hingga periode permainan berakhir karena keputusan prematur yang salah dapat membuat tim kehilangan peluang mencetak gol.
Teknologi offside semi-otomatis mulai beroperasi ketika gol telah dicetak atau keputusan yang berpotensi menentukan pertandingan telah dibuat (penalti atau kartu merah). Ini memeriksa apakah pencetak gol, atau pemain mana pun yang terlibat dalam pembangunan, telah menyimpang dari posisi offside pada tahap mana pun.
Pada Piala Dunia 2022, teknologi tersebut menggunakan 12 kamera pelacak di bawah atap stadion untuk melacak bola serta hingga 29 titik data setiap pemain. 29 titik data tersebut mencakup seluruh anggota badan dan bagian tubuh yang boleh digunakan untuk bermain bola secara sah.
Unit pengukuran inersia ditempatkan di tengah bola dan mengirimkan data ke ruang operasi video 500 kali per detik yang memungkinkan deteksi akurat kapan bola telah ditendang.
Ketika seorang pemain menerima bola dalam posisi offside, teknologi tersebut memberikan peringatan otomatis kepada wasit di ruang operasi video. Sebelum memberi tahu wasit di lapangan tentang keputusan tersebut, petugas video pertandingan memeriksa apakah titik tendangan dan garis offside otomatis telah dicatat dengan benar.
Diharapkan seluruh proses memakan waktu beberapa detik, bukan beberapa menit.
Persaingan di Liga Inggris 2023/2024
Advertisement