Bola.com, Jakarta Pep Guardiola percaya bahwa kemampuan Arsenal dan Liverpool untuk mencetak gol di menit akhir membuat perburuan gelar Liga Inggris seru. Menurutnya, kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh timnya, Manchester City.
Pelatih berusia 53 tahun itu bertekad untuk memenangkan gelar Liga Inggris keenamnya bersama Manchester City. Ambisinya tersebut dibuktikan kala The Cityzens berhasil menghantam Luton dengan skor 5-1 di Etihad, Sabtu (13/4/2024).
Baca Juga
Advertisement
Meskipun kini Manchester City berhasil duduk di puncak klasemen, Guardiola percaya bahwa pertunjukan di menit akhir oleh Liverpool dan Arsenal mampu membuat mereka bersaing dalam perburuan gelar.
"Perbedaan terbesar antara Arsenal, Liverpool, dan kami adalah mereka memenangkan banyak poin di waktu tambahan. Itu membantu mereka berada di posisi mereka sekarang. Tentu saja, ketiga tim memiliki musim yang luar biasa, tetapi mereka memenangkan banyak poin berkat gol-gol di menit akhir,” ungkap Pep Guardiola.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sempat Kesulitan
Menurutnya, kemampuan yang dimiliki oleh Arsenal dan Liverpool itu harus diwaspadai sehingga Manchester City akan berjuang untuk meraih kemenangan tiap laga. Mantan pelatih Barcelona itu menambahkan bahwa berkat motivasi tersebut mereka bisa menempati posisi saat ini.
Selain Guardiola, mantan bintang Liverpool, Jamie Carragher, juga telah menyoroti hal yang sama. Carragher mengatakan bahwa sejak aturan pergantian lima pemain diterapkan, tidak ada yang mampu memanfaatkannya dengan lebih baik daripada Jurgen Klopp.
"Jurgen Klopp selalu menggunakan lima pergantian. Ketika kita berbicara tentang memanfaatkan pemain dari bangku cadangan, hal yang menarik adalah bahwa dalam hal pergantian yang digunakan, Liverpool jauh melampaui Arsenal dan Man City,” imbuh Jamie Carragher.
Advertisement
Gacor di Menit Akhir, tapi..
Legenda Liverpool itu menambahkan bahwa 38 persen dari jumlah gol Liverpool datang setelah menit ke-75.
Bahkan, Liverpool telah mencetak persentase gol yang lebih besar dalam 15 menit terakhir daripada yang mereka lakukan dalam seluruh paruh pertama pertandingan.
Menurut Carragher, data tersebut menunjukkan bahwa The Reds memiliki pemain yang siap dan berkualitas untuk digantikan.
Meskipun demikian, tim yang bermarkas di Anfield itu tidak dapat menggunakan kekuatan mereka kala menjamu Crystal Palace.
Man City di Atas Angin
Tim asuhan Klopp terpaksa menerima kekalahan tipis 0-1 dari Crystal Palace di hadapan publik Merseyside. Harapan Liverpool untuk menjuarai Liga Inggris pun seolah sirna oleh gol tunggal pemain sayap Palace, Eberechi Eze.
Akibat kekalahan Liverpool 0-1 atas Crystal Palace dan tumbangnya Arsenal dari Aston Villa, The Cityzens berhasil mengudeta posisi teratas klasemen Liga Inggris. Enam laga yang tersisa akan menjadi tantangan bagi ketiga tim untuk dapat merebut satu gelar bergengsi di negeri Ratu Elizabeth. (Rayhan Nur Hakim)
Sumber: Mirror
Advertisement