Sukses


Terbuang dari Skuad MU Lalu Mendarat di Argentina, Nasib 3 Eks Setan Merah Malah Kinclong : Berani CLBK ?

Bola.com, Jakarta - Para jagoan sepak bola asal Amerika Selatan silih berganti menjadi bagian dari Manchester United. Mereka ada yang bertahan, tak sedikit juga harus terlempar cepat dari Old Trafford.

Sosok seperti Edinson Cavani misalnya, menjadi satu di antara yang pernah menjejakkan kakinya di rumput markas MU. Sekarang, bisa jadi fans MU tak banyak yang mengenalnya.

Dulu, Cavani merupakan satu di antara pemain bintang yang dielu-elukan. Aksinya selalu dinanti, kapan dan di mana pun dia beraksi. Tombak berpaspor Uruguay itu tak sekadar berkostum MU, melainkan juga pernah di Napoli dan Paris Saint-German (PSG).

Bareng Napoli, Cavani memenangkan Coppa Italia 2011/2012 dan kian menggila kala berseragam PSG. Bersama raksasa Prancis tersebut, Cavani mempersembahkan segepok trofi termasuk nyaris memenangkan Liga Champions 2019/2020.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Cepat Tersingkir

Saat berkostum Manchester United, Cavani menempatkan MU sebagai runner-up Liga Europa 2020/2021. Tak hanya di klub, Cavani juga andalan di Timnas Uruguay. Pencapaian terbaiknya kala membawa La Celeste menggondol trofi Copa America 2011.

Seiring dengan meningginya usia dan kemunculan bintang-bintang muda yang menyerbu Benua Biru, bomber 37 tahun ini memilih meneruskan karier ke Argentina. Di negara Lionel Messi itu, pemilik nama lengkap Edinson Roberto Cavani Gómez memperkuat Boca Juniors sejak setahun silam.

 

3 dari 6 halaman

Justru Tajam

Walau tak lagi muda, Cavani ternyata masih gahar di jantung pertahanan lawan. Terbukti, kelahiran 14 Februari 1987 punya andil membawa Boca ke final Copa Libertadores 2023, walau akhirnya harus puas menjadi runner up setelah kalah dari wakil Brasil, Fluminense.

Liga Argentina ternyata tak berkisah semata tentang Cavani. Sederet mantan pemain top Eropa juga memilih berjibaku di sana, terutama eks MU. Setelah Cavani yang masih tajam, ada Marcos Rojo yang menjadi benteng tangguh.

Bek asal Argentina ini tidak pernah mencapai level yang diharapkan ketika berkostum Manchester United. Oleh karena itu, Rojo tersingkir, dan rela harus meneruskan karier di tempat kampung halaman.

 

4 dari 6 halaman

Keputusan Tepat

Hebatnya, saat kembali, Rojo menjelma lebih bagus lagi. Dia menjadi kapten Boca Juniors, dan sukses mendapatkan empat trofi. Ia masih berstatus satu di antara bek terbaik di Liga Argentina.

Bisa jadi, membuat Rojo menjadi penyesalan bagi MU. Maklum, lini pertahanan sang raksasa Liga Inggris tak pernah beres. Musim ini, mereka sudah kebobolan 48 gol, yang membuat selisih gol mereka menjadi minus satu. Tentu saja, performa ini menjadi satu di antara yang terburuk.

 

5 dari 6 halaman

Kiper Cadangan

Nama selanjutnya yang masih bersinar ketika terbuang dari skuad MU adalah Sergio Romero. Sebelumnya, publik menganggap Manchester United mendapat berkah di sektor penjaga gawang ketika memiliki Romero dan David de Gea.

Sayang, Romero tak sanggup bersaing, sehingga hanya menjadi cadangan abadi. Keputusan pulang kampung sangat tepat. Kini, ia sedang menikmati momen-momen istimewa.

Pemain berusia 37 tahun itu bergabung dengan Boca Juniors pada 2022. Sejak kembali ke Argentina, Romero telah mencatatkan total 60 penampilan, hanya satu kali lebih sedikit dibandingkan yang ia capai selama enam tahun berada di Old Trafford.

Sumber : Planetfootball

6 dari 6 halaman

MU Susah Naik

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer