Bola.com, Jakarta - Chelsea tampil luar biasa saat bentrok kontra Everton dalam laga lanjutan Liga Inggris 2023/2024 beberapa waktu lalu. Beraksi di Stamford Bridge, London Biru menang telak dengan skor 6-0.
Sebelum laga, Chelsea memiliki banyak keunggulan, terutama dari sisi penampilan, kualitas penggawa dan status tuan rumah. Hanya saja, tak satu pun yang menyangka kalau Chelsea bisa menang dengan skor mencolok.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
"Sebuah mimpi yang menjadi kenyataan," kata Mauricio Pochettino, sang pelatih, tak kuasa menahan kaget. Cole Palmer menjadi bintang. Pemain buangan Manchester City ini memborong empat gol.
Torehan tersebut membuat pemain berusia 21 tahun ini mengantongi jumlah gol yang sama dengan striker Man City, Erling Haaland. Meski meraih kemenangan besar, peringkat Chelsea di klasemen sementara tak jauh berubah. Mereka masih terpaku di posisi kesembilan dengan tabungan 47 poin.
Liga Inggris sudah memasuki pekan ke-33, sehingga muskyil bagi Chelsea finis di posisi empat besar. Walhasil, seperti musim sebelumnya, rival sekota Arsenal ini harus absen di Liga Champions musim depan.
Ngomong-ngomong soal Liga Champions, Chelsea pernah dua kali menjadi yang terhebat di ajang antarklub paling bergengsi di Eropa. Pertama pada musim 2011/2012 dan selanjutnya musim 2020/2021.
Khusus di musim 2011/2012, para penggemar tak akan melupakan sederet pemain yang sangat berjasa dalam pencapaian spektakuler itu. Empat di antaranya adalah Ashley Cole, John Obi Mikel, Bojan, dan Gary Cahill.
Tapi, tahukah kalian kalau keempatnya pernah juga bermain di kasta kedua Inggris, Championship Division?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
John Terry
Setelah comeback luar biasa di semifinal melawan Barcelona, ​​Terry mengenakan ban kapten saat Chelsea mengalahkan Bayern Munchen. Hal itu terjadi melalui adu penalti pada momen final tahun 2012.
Empat tahun sebelumnya, Terry menjadi bagian dari Chelsea yang patah hati setelah takluk dari Manchester United di Moskow. Ia menjadi legenda bagi Si Biru dari London.
Namun, ternyata, ia pernah bermain di level kasta kedua Liga Inggris, yakni Championship Division. JT bergabung dengan Nottingham Forest. Sang legenda sempat merasakan lagi kelas itu ketika bergabung dengan Aston Villa.
Â
Advertisement
Ashley Cole
Seperti Terry, satu-satunya gelar Liga Champions yang diraih Cole terjadi saat Chelsea mengalahkan Bayern melalui adu penalti pada tahun 2012. Ia menjadi penyumbang skor pada malam itu.
Dia sempat menghabiskan waktu singkat ketika berstatus pinjaman di Crystal Palace pada 1999/2000. Ia kembali ke Championship pada Januari 2019, bergabung dengan Derby County, yang saat itu memiliki Frank Lampard sebagai pelatih.
Â
John Obi Mikel
Ia menjadi sosok penting di area tengah Chelsea. Meski tak selalu dominan, John Obi Mikel berkontribusi sekaligus merasakan kemenangan Chelsea di final Liga Champions 2012.
Uniknya, pemain asal Nigeria ini bisa saja memenangkan Liga Champions lebih awal seandainya menerima pinangan Manchester United. Pada 2019, Mikel kembali ke Inggris dari Tiongkok.
Ia bergabung dengan tim Championship Division, Middlesbrough. Tak lama, John Obi Mikel menghabiskan semusim di Turki, lalu kembali lagi beraksi di Championship, kali ini bersama Stoke.
Â
Advertisement
Gary Cahill
Kisah zero to hero menjadi bagian dari Cahill. Ia mewujudkan semua impian ketika memenangkan Liga Champions bersama Chelsea pada 2012. Sang bek tengah memulai karier pada usia 15 tahun.
Terlambat berkembang, sang bek mengasah keahliannya dengan status pinjaman di Championship Division bersama Burnley dan Sheffield United. Sukses di sana, ia menandatangani kontrak dengan klub asal Premier League, Bolton.
Di Bolton, semua berjalan lancar, yang kemudian memberi modal kesuksesan ketika memperkuatn Chelsea. Cahill kembali lagi ke divisi satu tingkat di bawah Liga Inggris, membela Bournemouth. Di sini, ia membantu klubnya promosi ke Premier League.
Sumber : Planetfootball
Lupakan Peringkat Liga Champions, Chelsea
Advertisement