Bola.com, Jakarta - Pelatih Bayern Munchen, Thomas Tuchel, tetap menjadi kandidat terdepan untuk menggantikan Erik ten Hag jika pemain asal Belanda itu dilepas ke Manchester United pada musim panas ini. Namun, ada dua kandidat lain yang ternyata juga dipertimbangkan oleh lub Inggris itu.
Erik ten Hag tidak akan dipecat sebelum pertandingan inal Piala FA, di mana MU akan menghadapi Man City. Bahkan kekalahan dari Arsenal, Newcastle United, dan Brighton terjadi sebelum Premier League berakhir.
Baca Juga
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Pernah Hampir Gabung MU, Robert Lewandowski Ceritakan Penyebab Gagal Gabung Skuad Sir Alex Ferguson
MU Jadi yang Terdepan Dapatkan Wonderkid Liga Norwegia: Liverpool, Chelsea, hingga Dortmund Juga Berminat
Advertisement
Namun, bahkan jika Erik ten Hag menginspirasi kejutan besar dan membawa MU meraih kejayaan Piala FA di Wembley pada akhir bulan ini, maka manajer asal Belanda itu diperkirakan bakal dibebastugaskan setelahnya.
Setelah musim yang mengecewakan di ana timnya kalah dalam jumlah yang sudah menjadi rekor pertandingan Premier League.
Thomas Tuchel adalah kandidat tama di mata banyak orang, di antara salah satu pemilik baru MU yang tergabung dalam Ineos.
Thomas Tuchel menjadi kandidat karena sang pelatih juga memang ingin Kembali ke Premier League Ketika meninggalkan Bayern Munchen pada musim panas 2024.
Meski beberapa kandidat pengganti Erik ten Hag lain, seperti Julian Nagelsmann, Gareth Southgate, dan Zinedine Zidane, benar-benar sudah diragukan bisa dating ke MU, Thomas Tuchel pun mungkin masih harus berjuang keras.
Alasannya, karena masih ada dua kandidat untuk menggantikan Erik ten Hag di MU selain Thomas Tuchel. Siapa saja mereka?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ruben Amorim
Pertama ada Ruben Amorim. Meski awalnya mengaku ingin bertahan di Sporting Lisbon untuk musim depan, tetapi seorang sumber di Portugal yang dikonfirmasi oleh Inews.co.uk, menyebut Amorim masih perlu menenangkan pendukung Sporting yang tidak senang dengan sosoknya.
Jika tidak ada peminat yang datang untuk pelatih berusia 39 tahun itu, Amorim tetap perlu menjaga hubungan positif dengan para penggemar di mana dia berada saat ini.
Keinginannya untuk menjadi manajer di Premier League sudah jelas, karena Amorim bersedia bertemu dengan klub lain ketika Sporting tengah mengejar gelar juara liga.
Namun, tidak begitu jelas apakah ia akan siap menghadapi tantangan besar di MU, seperti yang dilakukan oleh Erik ten Hag.
Â
Advertisement
Graham Potter
Kemudian ada Graham Potter, itu pun tergantung apakah Dan Ashworth akan menjadi direktur sepak bola baru MU pada musim panas nanti.
Namun, kemungkinan Ashworth datang masih jauh dari kemungkinan, karena adanya perbedaan paham antara MU dan Newcastle United mengenai biaya kompensasi.
Jika direktur olahraga Newcastle United itu mendapatkan jalan keluar dari kesepakatannya saat ini, opsi Graham Potter untuk mendapatkan peluang untuk menangani klub Big Six Premier League bisa meningkat.
Ashworth tetap menjadi pendukung setia Graham Potter setelah bekerja dengan mantan manajer Chelsea itu di Brighton. Potter tidak menonjolkan diri sejak meninggalkan The Blues pada April tahun lalu dan menunggu peran tepat untuknya.
Tak semua orang di MU meyakini Potter memiliki kualifikasi tersebut, mengingat apa yang terjadi di Chelsea. Namun, seperti kejadian baru-baru ini di Old Trafford, Chelsea akhir-akhir ini mengalami masalah besar dan dengan struktur yang tepat, Ketika Ashworth mengambil alih, ada pandangan di antara beberapa orang bahwa Potter masiih lebih unggul.
Sumber: Inews.co.uk