Bola.com, Manchester - Masa depan Erik ten Hag di Manchester United (MU) masih dalam tanda tanya besar. Kontraknya masih tersisa satu musim lagi sampai 2025, namun pencapaian pada tahun keduanya musim 2023/2024 tidak meyakinkan.
MU cuma bisa finis di urutan kedelapan Liga Inggris, terlempar dari fase grup Liga Champions, dan hanya meraih trofi Piala FA 2023/2024. Kabar yang berhembus, Ten Hag bisa saja ditendang untuk menghadapi musim depan.
Baca Juga
Advertisement
Bek MU, Jonny Evans menginginkan manajer Erik ten Hag tetap bertahan. Bek Veteran itu akan habis kontraknya pada akhir bulan ini.
"Saya pikir dia adalah manajer kelas atas dan seperti yang saya katakan sebelumnya, hal yang membuat saya terus maju adalah belajar tentang permainan dan saya belajar banyak musim lalu dengan gaya bermain yang berbeda," beber Jonny Evans.
Menurut Evans, Erik ten Hag merupakan manajer yang memeliki ide permainan sepakbola yang hebat. "Saya belajar banyak hal dari manajer sehingga itu cukup membuka mata saya. Saya merasa dia punya ide-ide hebat tentang permainan sepak bola," tambahnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Juara Piala FA Berkesan
Evans juga mengenang saat Ten Hag mengangkat Piala FA saat penyerahan medali.
"Mereka mencoba mengajak kami pergi dan merayakannya di lapangan. Saya memberikannya kepada pria di samping saya dan saya melihat manajernya lebih jauh dan saya tidak ingin dia melewatkan momen itu," jelas Evans.
"Saya merasa ini adalah momen besar baginya. Saya senang dia bisa mengangkatnya seperti itu. Manajer sangat baik kepada saya, membawa saya kembali dan menunjukkan kepercayaan yang besar kepada saya, jadi sangat menyenangkan dia bisa melakukannya." untuk mendapatkan momen itu."
Advertisement
Dihantui Cedera
Masa depan Jonny Evans hingga saat ini masih belum jelas. Masalah cedera di masa lalu membuat performnya menurun seiring waktu.
Evans menyadari bahwa dirinya sudah tidak muda lagi. Meski latihan menjadi sedikit lebih sulit. Ia menyadari bahwa tujuan hidupnya adalah bermainan sepak bola.
"Saya selalu berusaha mengingat bahwa Anda bermain ketika Anda bisa. Saya suka bermain pertandingan. Seiring bertambahnya usia, latihan menjadi sedikit lebih sulit tetapi permainan adalah tujuan hidup Anda, adrenalin Anda dapatkan dari itu.
"Di luar lapangan, setiap kali Anda menganalisis diri sendiri, saya masih merasa seperti saya berkembang sebagai pemain. Saya masih belajar. Itu adalah hal terbesar yang membuat saya terus maju, memiliki keyakinan bahwa saya masih bisa menjadi lebih baik," tambahnya. (Muhammad Cyril Setiawan)
Sumber: Tribal Football