Sukses


Liga Inggris: Maurizio Sarri Amat Sangat Menyesal Pernah Cabut dari Chelsea

Bola.com, Jakarta - Maurizio Sarri hanya semusim menangani Chelsea, meskipun berhasil mempersembahkan trofi juara. Sarri pun mengaku sangat menyesali keputusannya pergi dari Tim London Biru.

Pelatih asal Italia itu dipercaya duduk sebagai manajer The Blues pada Juli 2018. Maurizio Sarri ditunjuk untuk menggantikan Antonio Conte yang dipecat.

Musim pertama Sarri bersama Chelsea terbilang cukup sukses. Dia membawa The Blues tampil di final Carabao Cup dan meraih trofi Liga Europa.

Setelah memenangkan Liga Europa, Maurizio Sarri ternyata memutuskan cabut dari Chelsea. Dia kemudian kembali ke Italia untuk menukangi Juventus pada Juni 2019.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Menyesal Tinggalkan Chelsea

Sarri menyebut meninggalkan Chelsea sebagai kesalahan paling mendasar dalam kariernya. Padahal, dia punya kesempatan untuk bertahan lebih lama di Inggris.

"Itu adalah kesalahan paling mendasar dalam karier saya," kata Maurizio Sarri kepada Sky Sport Italia.

"Kami memiliki semua yang dibutuhkan untuk bertahan, ini adalah klub yang sulit untuk dilatih, di mana Anda mungkin tidak bisa menyelesaikan musim kedua, seperti yang hampir tidak pernah dilakukan siapa pun di era Roman Abramovich," lanjutnya.

 

3 dari 4 halaman

Cukup Sukses

Meski hanya bertahan selama satu musim, Sarri menilai kiprahnya bersama Chelsea cukup sukses. Selain meraih trofi, The Blues juga finis ketiga di klasemen Premier League.

"Setidaknya saya akan tetap berada di situasi Premier League secara umum. Kami memiliki perjalanan yang bagus di sana, karena pada musim sebelumnya tim finis di urutan kelima, kemudian kami berada di urutan ketiga di belakang Liverpool dan Manchester City, yang berada di atas semua yang lain," lanjutnya.

"Kami memenangkan Liga Europa dengan 13 kemenangan dan kalah di final Carabao Cup melalui adu penalti dari Manchester City, setelah menyingkirkan Liverpool dan Tottenham, yang tahun itu telah mencapai final Liga Champions.

"Saya membuat kesalahan besar yang seharusnya saya hindari. Keinginan untuk kembali ke Italia seharusnya lebih rendah daripada keinginan untuk bertahan di Primer League, tetapi itu tidak terjadi."

Sumber: Football Italia

Disadur dari: Bola.net (Aga Deta/Published: 08/06/2024)

4 dari 4 halaman

Simak Posisi Akhir Musim Ini:

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer