Sukses


Liga Inggris: Tawaran Pertama MU untuk Jarrad Branthwaite Ditolak, Everton Senjaga Pasang Harga Mahal

Bola.com, Jakarta - Beberapa hari dan pekan mendatang, usaha Manchester United (MU) dalam merekrut Jarrad Branthwaite, pemain Everton, akan menjadi sinyal terkait struktur manajemen sepak bola baru yang ada di Old Trafford.

Seperti yang diakui oleh Sir Jim Ratcliffe pekan ini, Ineos beroperasi tanpa staf yang mereka inginkan. Sebelum posisi tersebut berubah, maka akan sulit untuk adanya perubahan. Dan Ashworth masih cuti dari Newcastle, sementara Omar Berrada baru mengambil posisi sebagai chief executive dalam tiga minggu.

Untuk saat ini, direktur teknis Jason Wilcox dan direktur negosiasi sepakbola Matt Hargreaves yang memimpin jendela transfer. Dalam waktu seminggu, mereka telah menemukan ujian pertama yang perlu dihadapi. Baru-baru ini, MU dilaporkan telah menawar harga awal yang rendah untuk pemain yang mereka inginkan.

Tawaran £43 juta atau setara Rp896 miliar untuk Jarrad Branthwaite itu ditolak oleh Everton. The Toffees melihat tawaran tersebut sebenarnya adalah £35 juta atau Rp729 miliar karena mereka merasa tambahan yang dimasukkan tidak semuanya realistis. Bahkan, harga itu masih setengah dari harga £70 juta yang mereka tetapkan untuknya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Doyan Hamburkan Uang

Sebelumnya, pada tahun 2019, Manchester United membayar harga yang diminta Leicester City sebesar £80 juta Rp1,6 triliun untuk Harry Maguire. Bahkan, biaya tersebut dilunaskan hanya dalam satu kali pembayaran.

Besar transaksi tersebut sekarang digunakan sebagai patokan bagi para rivalnya. Meskipun begitu, tokoh senior di Old Trafford menyebut perbandingan tersebut tidak valid mengingat pasar telah berubah dalam lima musim terakhir. Namun, pihak Everton tetap teguh pada pendiriannya.

Sebelumnya, dibutuhkan empat kali tawaran dari Red Devils untuk merekrut Mason Mount setahun yang lalu. Sempat gagal dengan tawaran sebesar £40 juta, £50 juta, dan £55 juta. Akhirnya, kedua pihak menyetujui £55 juta, serta £5 juta tambahan. Setahun sebelumnya, saat musim panas pertama Erik ten Hag pada pertengahan Juli, pejabat klub bersikeras bahwa mereka tidak akan membayar £50 juta atau Rp1 triliun yang diminta Ajax untuk Antony. Pada akhir jendela transfer, mereka akhirnya membayar £85 juta atau setara Rp1,7 triliun.

Bahkan, tahun lalu Red Devils bertindak dengan cepat untuk menyelesaikan kesepakatan Rasmus Hojlund. Tim yang bermarkas di Old Trafford itu bernegosiasi langsung dengan Atalanta hingga jam 3 pagi.

Kesepakatan transfer tersebut dikabarkan mencapai sebesar £64 juta atau setara Rp1,3 triliun dengan tambahan £8 juta. Harga itu terungkap hanya beberapa hari setelah Manchester United menepis kabar bahwa mereka akan menghabiskan lebih dari £60 juta.

 

3 dari 3 halaman

Nego Alot

Berkat sejumlah kejadian tersebut, Everton pun mempertahankan posisi mereka. Klub asal Merseyside itu merasa sudah melihat pola ini terjadi sebelumnya dan tahu bagaimana ujung ceritanya.

Di sisi lain, Ini adalah kesempatan bagi Ineos untuk menunjukkan bahwa mereka berbeda. Jika mereka berhasil menutup kesepakatan ini dengan biaya yang lebih dekat dengan yang mereka tawarkan daripada Everton, itu akan dianggap sebagai kemenangan dan pernyataan tegas yang mencerminkan struktur sepak bola baru di Old Trafford.

Apabila mereka akhirnya mendekati £70 juta, seperti yang diajukan Everton, maka itu hanya akan membuat klub lain menganggap tidak ada yang berubah dari Red Devils.

Sebaliknya, mereka bisa saja memutuskan bahwa apa yang diminta Everton tidak masuk akal dan memilih untuk mengakhiri negosiasi.

Sayangnya, telah beredar asumsi bahwa setiap kali Manchester United tertarik merekrut pemain, klub penjual akan menaikkan biaya transfer karena itu adalah Manchester United. Tindakan Red Devils dalam beberapa musim terakhir kian memperkuat persepsi tersebut.

Sumber: Caught Offside

Penulis: Rayhan Hakim

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer