Sukses


Insiden Rasisme Pemain Como dalam Laga Uji Coba, Pelatih Wolves: Sangat Disayangkan, Tidak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

Bola.com, Jakarta - Pelatih Wolverhampton atau Wolves, Gary O'Neil angkat bicara saat pemain Wolves Daniel Podence dikeluarkan dari lapangan karena meninju pemain Como 1907 dalam pertikaian rasisme. Wolves dan Como berduel dalam uji coba pramusim 2024/2025.

Wolves mengalahkan tim Italia Como 1907 1-0 dalam pertandingan persahabatan pra-musim di Spanyol pada hari Senin (15/7/2024) waktu setempat, namun pertandingan tersebut dibayangi oleh sebuah insiden di babak kedua.

Striker Korea Selatan Hwang Hee-chan dilecehkan secara rasial oleh pemain Como selama pertandingan. Hal ini mengakibatkan pemain dari kedua belah pihak bentrok pada menit ke-68, dengan penyerang Wolves Daniel Podence langsung mendapat kartu merah karena melakukan pukulan.

Para pemain dan pelatih dari kedua belah pihak berdiskusi selama beberapa menit, dan permainan dilanjutkan setelah Hwang mengatakan dia ingin pertandingan dilanjutkan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Kecewa

Manajer Wolves Gary O'Neil angkat bicara setelah Daniel Podence dikeluarkan dari lapangan karena meninju lawannya karena perselisihan rasisme. Berbicara kepada tim media internal Wolves, O'Neil menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Hwang Hee-chan mendengar komentar rasis, yang membuatnya sangat kecewa. Saya berbicara dengannya tentang hal itu, mengetahuo apakah dia mau diganti atau tetap bermain. Dia masih ingin bermain," terang Gary O'Neil.

“Tapi yang jelas itu sangat mengecewakan, mengecewakan karena kita harus membicarakannya, kecewa karena hal itu terjadi, mengecewakan karena berdampak pada permainan. Tidak ideal untuk pertandingan persahabatan pramusim, hal seperti itu tidak boleh terjadi," lanjut sang pelatih Wolves.

“Dia tahu ini adalah perjalanan pramusim dan dia ingin para pemain bekerja keras dan mendapatkan menit bermain mereka, meskipun dia mengalami sesuatu yang menurutnya sangat menyinggung."

"Channy akan baik-baik saja, dia akan mendapat dukungan penuh dari kita."

3 dari 4 halaman

Tidak Dapat Diterima

Menyusul insiden tersebut, Wolves mengeluarkan pernyataan. "Rasisme atau diskriminasi dalam bentuk apa pun sama sekali tidak dapat diterima dan tidak boleh dibiarkan begitu saja," tulis informasi dari klub yang punya ciri khas warna oranye itu.

Klub menambahkan bahwa mereka akan mengajukan laporan resmi kepada UEFA mengenai insiden tersebut.

Hwang sebelumnya menjadi sasaran pelecehan rasis. Pada tahun 2022, Wolves mengatakan mereka sangat kecewa ketika Hwang mengalami “pelecehan diskriminatif dari penggemar SC Farense dalam pertandingan persahabatan pramusim.

4 dari 4 halaman

Klarifikasi Como 1907

Sementara itu, pihak klub Como merilis pernyataan sebagai bentuk dari klarifikasi atas tudingan kepada pemainnya yang berbuntut pada insiden dalam pertandingan.

“Klub kami tidak menoleransi rasisme dan mengutuk segala bentuk rasisme dengan cara yang paling keras," tulis Como.

"Kami berbicara dengan bek tersebut untuk memahami apa yang dikatakan. Dia telah memberi tahu kami bahwa komentar yang dia buat, kepada rekan beknya, adalah 'abaikan dia, dia mengira dia adalah Jackie Chan'.

“Setelah berbicara panjang lebar dengan pemain kami, kami yakin ini mengacu pada nama pemain tersebut, dan referensi konstan ‘Channy’ yang dibuat oleh rekan satu timnya di lapangan.

“Sejauh menyangkut klub kami, pemain kami tidak mengatakan apa pun yang menghina. Kami kecewa karena reaksi beberapa pemain Wolves yang melihat insiden tersebut tidak proporsional.”

Sumber: Sportbible

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer