Bola.com, Jakarta - Manchester City lagi-lagi harus mendapatkan hasil yang tidak sesuai harapan dalam laga pramusim 2024. Kali ini Man City kalah 2-3 dari AC Milan di Yankee Stadium, New York, Minggu (28/7/2024) pagi WIB.
Erling Haaland sempat membawa Man City unggul lebih dulu. Namun, brace dari Lorenzo Colombo membawa AC Milan mampu berbalik unggul.
Baca Juga
Advertisement
James McAtee membawa Man City menyeimbangkan kedudukan menjadi 2-2, tetapi Marco Nasti memastikan AC Milan menang 3-2 dalam laga ini.
Dari kekalahan yang dialami Man City dalam pertandingan ini, ada lima hal yang bisa dipelajari. Berikut ulasan Daily Mail:
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Oscar Bobb Masalah Pertama bagi Pep Guardiola
Â
Mengingat kurangnya kesempatan dan pengalaman, dan secara efektif menjadi bagian dari tulang punggun Man City yang sukses dalam beberapa tahun terakhir, tur pramusim 2024 jadi salah satu kesempatan bagi mereka untuk bisa melakukan klaim.
Agak tidak adil mengatakan Oscar Bobb adalah bagian dari grup itu, di mana tanpa gol penentu kemenangannya di laga kontra Newcastle United, Man City tidak akan memenangkan gelar musim lalu. Namun, masih ada level lain yang harus dicapai dan dia tidak melakukan apa pun.
Sebuah gol dan dua assist dalam laga pramusim pertama, disusul penampilan memukau dalam babak pertama laga kontra AC Milan di New York, Bobb dengan luar biasa memberikan assist kepada Erling Haaland untuk gol pembuka Man City.
Penguasaan bola Bobb di sisi kanan, sentuhan pertama yang akan mengingatkan kepada sosok Riyad Mahrez dan bola akhir yang konsisten, akan memberikan masalah seleksi bagi Pep Guardiola pada musim ini.
Satu-satunya kesalahannya adalah kegagalannya sebelum jeda saat melajju pada akhir gerakan cerdas yang dia mulai. Man City telah mendapatkan Savinho yang menyebut posisi pilihannya adalah sayap kanan, dan itu bisa menjadi pertarungan bagi kedua pemain muda itu.
Hal itu juga bisa memberikan kebebasan bagi Bernardo Silva untuk beroperasi lebih ke tengah, yang menawarkan opsi lebiih lanjut bagi Pep Guardiola.
Advertisement
Ederson Ada di Permainan?
Â
Erling Haaland dengan rendah hati mengungkap rasa bangganya bisa memimpin pertandingan yang dijalani Man City sebagai kapten sebelum kekalahan dari Celtic di North Carolina.
Itu hampir tidak berarti apa pun baginya, tetapi Haaland dengan senang hati menyetujui gagasan tentang pentingnya hal itu untuk menempatkan penontonnya.
Tugas bagus bukan masalah besar karena Ederson diberikan sebuah keistimewaan di Yankee Stadium. Dia memulai pertandingan melawan Celtic dari bangku cadangan, masuk pada jeda antarbabak, saat negosiasi mengenai masa depannya masih berjalan.
Ederson menegaskan kepada Man City ia ingin mengejar peluang di klub lain, tetapi Al Ittihad dari Liga Arab Saudi belum mampu menyetujui permintaan 50 juta pound.
Kiper asal Brasil itu menjelaskan dalam sebuah pernyataan pada awal pekan ini bahwa dia sekarang fokus terhadap musim baru dan tampaknya ada penerimaan bahwa pihak-pihak yang berkepentingan mungkin tidak mampu membiayai kesepakatan itu.
Namun, dia bisa saja mendapatkan malam yang lebih baik, mengingat ada tiga gol yang bersarang di gawangnya membuat Guardiola tidak terlalu senang. Ederson gagal melakukan upaya yang seharusnya dia hindari dan Guardiola berputar di bangku cadangan dengan sedikit marah.
McAtee Punya Peran
Â
Kita akan melihat apakah James McAtee akan tetap menjadi pemain Man City sebelum Agustus 2024. Dia baru saja mengutarakan gagasan itu, dan Guardiola secara terbuka memintanya tetap bertahan. Jelas apa yang dilihat Man City dalam diri McAtee, yang sudah berada di klub sejak usia 9 tahun.
Guardiola tidak punya banyak gelandang yang terus menerus bersedia berlari lebih banyak dari Haaland atau Julian Alvarez dan mengambil gol-gol yang biasa dikumpulkan Ilkay Gundogan begitu saja.
Itulah yang berhasil dilakukan McAtee saat melawan AC Milan, berlari di belakang bek untuk menyundul bola hasil umpan silang yang sempurna dari Micah Hamilton yang lincah.
Sementara McAtee, yang mengaku tidak mempermasalahkan menit bermain yang diberikan kepadanya, kemungkinan akan memainkan peran kecil yang berpotensi membuat Guardiola memiliki tambahan opsi dari bangku cadangan.
Advertisement
Fatah adalah Ancaman
Â
Nama Amar Fatah mungkin tidak terlalu familiar dan itu memang cukup beralasan. Dia adalah pemain muda asal Swedia berusia 20 tahun yang berada di sini dengan cara yang sangat tidak biasa, sebagai pemain trial.
Fatah dikontrak oleh Troyes dan berada di Manchester untuk melakukan rehabilitasi cedera selama musim panas. Setelah menghabiskan waktu dengan status pinjaman di klub milik City Football Group lainnya, Fatah jelas menarik perhatian.
Ia diundang untuk bergabung bersama juara Premier League selama beberapa pekan, mungkin dengan maksud untuk meminjamkannya untuk musim ini, dan ada beberapa momen cemerlang dalam 23 menit pertamanya.
Bukan pencetak gol yang produktif, tetapi penyerang ini adalah pelari yang kuat dan memiliki kemampuan umpan yang bagus. Dia mungkin akan mewakili pilihan yang layak untuk seseorang sebelum jendela transfer ditutup.
Man City Populer di New York
Â
Jersey ketiga Man City yang berwarna merah marun dirilis di New York pada pekan ini dan digunakan untuk kali pertama pada paruh kedua pertnadingan ini sebagai bagian dari inisiatif bersama AC Milan.
Klub tersebut melelang pakaian yang digunakan dalam pertandingan persahabatan tersebut untuk menggalang dana bagi proyek komunitas di area tesebut, mencakup lima wilayah, dan Man City menyumbangkan 12.500 euro.
Franco Baresi dan Shaun Wright-Phillips juga mengunjungi sesi yang diadakan di Sofive Meadowlands di New Jersey pada Jumat lalu. Ada 46 ribu yang terjual dan ratusan orang masih datang berbondong-bondong pada jeda pertandingan.
Sumber: Daily Mail
Advertisement