Bola.com, Jakarta - Waktu bergerak dengan cepat selama musim panas. Anda pasti menghabiskan banyak waktu selama kompetisi Eropa dengan menyaksikan Copa America, Euro sampai saat ini Olimpiade.
Argentina akhirnya keluar sebagai juara Copa America. Sementara Spanyol merupakan tim terbaik di Euro 2024.
Baca Juga
Advertisement
Namun tidak terasa kemudian tiba-tiba, musim baru, 2024/2025 telah tiba. Manchester United (MU) versus Fulham akan memulai pertandingan di hari Jumat, 16 Agustus sekaligus membuka Premier League 2024/2025.
Situs ESPN merangkum tiga pertanyaan terbesar terkait persaingan musim ini. Apa saja tiga pertanyaan tersebut? Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Apakah Arsenal Akhirnya Bisa Kalahkan Man City?
Akankah musim 2024-25 menjadi musim di mana Arsenal akhirnya dapat menjadi juara Liga Inggrios dengan mengalahkan Manchester City?
Untuk melakukannya, mereka mungkin harus melewati angka 90 poin di klasemen. Jumlah poin itulah standar yang telah ditetapkan oleh Man City asuhan Pep Guardiola.
Dan bahkan jika mereka berhasil melakukannya, itu bukanlah sebuah jaminan. Tanyakan saja pada tim Liverpool asuhan Jurgen Klopp di tahun 2019 dan 2022, yang masing-masing mengumpulkan 97 dan 92 poin namun tidak memenangkan liga.
Manajer Arsenal Mikel Arteta mungkin bisa sedikit tersenyum melihat musim panas yang bergejolak di Man City sejauh ini.
Dengan begitu banyak pemain yang terlambat kembali dari Euro 2024 dan Copa America, ditambah spekulasi transfer mengenai masa depan pemain kunci seperti kiper Ederson dan penyerang Julian Alvarez.
Man City telah memulai musim dengan lambat, namun pertanyaannya apakah Arsenal cukup kuat untuk mengalahkan mereka?
Advertisement
2. Tepatkah MU Bertahan dengan Erik Ten Hag?
Apakah MU membuat keputusan yang tepat untuk mempertahankan Ten Hag? MU memang memulai persiapan 2024/2025 dengan spekulasi mengenai masa depan Erik ten Hag di Old Trafford.
Pada akhirnya spekulasi di atas diselesaikan dengan kontrak baru hingga 2026. Bukan rahasia lagi bahwa dewan direksi - di bawah arahan pemilik minoritas baru Sir Jim Ratcliffe dan tim Ineos-nya, sempat melihat pelatih lain dalam periode tersebut.
Kesimpulannya untuk sementara tidak ada manajer yang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik ketimbang Ten Hag saat ini.
Itu adalah keputusan yang mengejutkan banyak penggemar. Pasalnya tingkat kinerja yang ditunjukkan MU saat mereka mencapai hasil terburuk di Premier League, posisi kedelapan, di bawah Ten Hag tampaknya menunjukkan bahwa perubahan diperlukan.
Pada 28 pertandingan, MU mengalami 467 tembakan ke arah gawang, hanya Sheffield United dan Luton Town, keduanya terdegradasi, yang mengalaminya lebih banyak.
Yang pasti MU coba berusaha menguatkan skuad dengan merekrut Leny Yoro, dari Lille dan penyerang Joshua Zirkzee dari Bologna musim panas ini.
Masalahnya apakah itu cukup membuat Erik Ten Hag membawa MU meraih prestasi lebih baik?
3. Tanpa Kpmpetisi Eropa, Newcastle Bakal Menakutkan?
Dapat dimengerti, banyak penggemar Newcastle United yang kecewa saat Manchester United memenangkan final Piala FA.
Karena hal tersebut telah merombak posisi tim yang berhak mentas di kompetisi Eropa hingga membuat Newcastle gagal merasakannya pada musim 2024/2025.
Namun jika melihat dari sudut pandang berbeda, mungkin hal tersebut adalah yang terbaik. Newcastle sangat kesulitan dengan jumlah pertandingan dan cedera yang menumpuk karena harus mentas di Liga Champions musim lalu.
Dengan musim panas yang akan membuat mereka bugar dan sehat, ditambah dengan setidaknya delapan pertandingan Eropa di hari Kamis malam yang telah dihapus dari jadwal, terdapat kesempatan bagi Newcastle untuk kembali menjadi tim yang menakutkan: agresif, enerjik, tidak kenal lelah, dan produktif.
Sumber: ESPN
Advertisement