Bola.com, Jakarta Manajer Manchester City, Pep Guardiola mengakui bahwa ia mungkin salah menyetujui penjualan Julian Alvarez ke Atletico Madrid.
Dengan ditutupnya bursa transfer, Guardiola mengakui bahwa skuadnya kekurangan opsi di lini serang.
Baca Juga
Advertisement
Alvarez dijual ke Atletico Madrid dengan biaya yang naik hingga £81 juta.
"Saya senang dengan skuad ini. Kami tidak menyangka Julian akan pergi, meskipun ia sudah lama berbicara dengan klub lain dan agennya, jadi itu bisa saja terjadi dan pada akhirnya terjadi," katanya.
Julian Alvarez merupakan penjualan terbesar dalam karier Guardiola hingga saat ini.
Penyerang Argentina itu telah menjadi aset besar bagi Guardiola selama beberapa tahun terakhir, tetapi Man City tidak akan pernah menolak biaya sebesar itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Untung Banyak
Man City untung besar dari penjualan ini. Bayangkan saja, The Citizen hanya merogoh 16 juta pounds (Rp323,1 miliar) saat membeli Alvarez dari klub Argentina, River Plate.
"Senang sekali bisa bekerja dengannya," kata Guardiola saat Alvarez meninggalkan klub.
"Saya belajar banyak darinya dan semoga dia bisa menemukan apa yang dicarinya."
Advertisement
Sedikit Menyesal
Pep Guardiola bukan merupakan tipe pelatih yang suka menghalang-halangi pemainnya yang ingin meninggalkan Manchester City, termasuk pemain bintang sekali pun.
Di masa kepemimpinannya, entah berapa pemain top yang Manchester City yang sudah dilego Pep Guardiola.
"Mereka adalah pemain yang berbeda dengan Erling Haaland tentu saja. Mungkin itu kesalahan, saya tidak tahu tetapi saya tidak suka meninggalkan pemain tanpa bermain untuk waktu yang lama. Ketika semua orang terlibat dengan kesempatan untuk bermain, kinerja tim selalu lebih baik," katanya.
"Saya tahu tim ini dan betapa serius dan profesionalnya mereka serta komitmen mereka dalam setiap pertandingan. Kami cukup yakin lebih baik menunggu."