Bola.com, Jakarta - Bertambahnya jumlah pertandingan yang harus dijalani pemain di level klub musim ini bisa berdampak ke timnas. Hal ini disampaikan kepala eksekutif Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA), Maheta Molango.
Baru-baru ini Molango memperingatkan adanya kemungkinan mogok bermain yang dilancarkan para pemain ke timnas Inggris maupun ke timnas negara masing-masing.
Baca Juga
Advertisement
Kemungkinan mogok main itu dipicu jumlah pertandingan yang makin meningkat seiring format baru Liga Champions bikinan UEFA serta perluasan peserta Piala Dunia Antarklub yang dicetuskan FIFA.
Berbicara kepada Telegraph, Molango memperingatkan otoritas sepak bola bahwa sebagai akibat dari beban kerja ini, para pemain mungkin akan mulai menolak untuk bermain untuk Inggris dan timnas mereka masing-masing.
"Kami sudah sangat jelas bahwa kami ingin memprioritaskan kompetisi domestik kami. Ini adalah mata pencaharian para pemain kami, jadi saya rasa masalahnya bukan di dalam negeri," kata Molango.
"Saya pikir masalahnya lebih pada kompetisi internasional, terutama kompetisi timnas, misalnya, atau format baru Piala Dunia yang berlangsung di musim panas. Jadi, saya tidak berpikir bahwa fokusnya dipaksakan pada kompetisi domestik. Fokusnya lebih pada kompetisi internasional dan saya pikir kita perlu menentukan sekarang seperti apa bentuknya," tuturnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemain Ingin Suaranya Didengar
Bek Manchester City, Rodri, telah menyatakan musim ini pemain bisa bermain hingga 70-80 pertandingan, meningkat dari musim lalu. Padahal, menurutnya, seorang pemain bisa memberikan kemampuan terbaiknya hanya dalam 40-50 pertandingan saja.
Pasalnya, pemain juga butuh beristirahat, menyimbangkan kondisi fisik dan mentalnya.
Hal sama juga disampaikan kiper Liverpool, Alisson Becker, serta bek Barcelona, Jules Kounde.
"Saya setuju dengan Rodri. Setiap tahun kami memiliki lebih banyak pertandingan dan lebih sedikit waktu istirahat. Kami telah mengatakan hal ini selama 3-4 tahun dan tidak ada yang mendengarkan para pemain... Waktunya akan tiba ketika kami harus melakukan pemogokan agar didengar oleh pihak-pihak yang memutuskan," ujar Kounde.
Situasi ini perlu mendapat perhatian lantaran bisa saja timnas kehilangan pemain-pemain kunci mereka saat para pemain ingin melindungi diri mereka sendiri untuk klub.
Sumber: Give Me Sport
Advertisement