Bola.com, Jakarta - Jelang big match Man City versus Arsenal di pekan kelima Liga Inggris 2024-2025 di Etihad, Minggu (22/9/2024), manajer tim tuan rumah melontarkan pernyataan menggelegar.
Pep Guardiola menyatakan bahwa ia merasa ada dorongan dari para pengkritik klub agar Man City "dihapus dari muka Bumi" terkait dugaan pelanggaran aturan keuangan.
Baca Juga
Advertisement
Sejak kedatangan Guardiola pada 2016, City telah menjadi kekuatan dominan di Premier League. Namun, klub ini kini berada dalam ancaman serius, termasuk potensi pengurangan poin besar-besaran atau bahkan dikeluarkan dari Premier League jika terbukti bersalah atas 115 dakwaan pelanggaran peraturan keuangan yang dituduhkan.
Proses hukum yang diajukan oleh Liga Primer sejak Februari 2023 akhirnya dimulai minggu ini, membawa perhatian besar terhadap dugaan pelanggaran yang terjadi di City.
Guardiola menyebut bahwa beberapa rival mungkin berharap Man City terbukti bersalah dan menghadapi hukuman berat.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Guardiola Membela Klub
Dalam konferensi pers jelang melawan Arsenal, Guardiola menyinggung masalah ini.
"Selama musim berjalan, ada momen di mana orang berkata, 'Oh, musim ini buruk sekali'. Namun, satu sore yang buruk tak berarti bencana atau kegagalan. Itu hanya satu pertandingan ketika lawan bermain lebih baik," katanya.
Guardiola kemudian membela klubnya, menyoroti kesuksesan mereka dalam menghadapi berbagai kritik.
"Namun, saya akan mengatakan - saya minta maaf, saya ingin membela klub saya, terutama di zaman modern ini ketika semua orang mengharapkan kami tidak [hanya] terdegradasi, menghilang dari muka bumi, bahkan dunia - Namun, kenyataannya, kami lebih sering tampil lebih baik daripada lawan, dan itulah sebabnya kami meraih banyak kemenangan," cetusnya.
Dari sisi hukum, City dituduh melakukan 80 pelanggaran aturan keuangan antara 2009-2018, serta 35 pelanggaran tambahan terkait ketakpatuhan dalam bekerja sama dengan penyelidikan Premier League.
Tuduhan termasuk kesalahan pelaporan informasi keuangan, seperti pendapatan sponsor serta perincian gaji pemain dan manajer.
Meski begitu, Manchester City dengan tegas menyangkal semua tuduhan tersebut.
Sumber: BBC
Advertisement