Bola.com, Manchester - Rekrutan anyar Manchester United (MU), Matthijs de Ligt, membeberkan secara gamblang perbedaan signifikan yang dirasakan saat ditangani Erik ten Hag di Old Trafford dibandingkan saat masih di Ajax Amsterdam.
De LigtĀ pernah merasakan masa-masa kejayaan bersama Ajax di bawah arahan pelatih asal Belanda itu. Uniknya mantan pemain Juventus itu kini juga menjadi saksi salah satu periode terendah sang pelatih di Old Trafford.
Baca Juga
Advertisement
Manchester United kondisinya sedang tidak bagus. The Reds Devils gagalĀ mencatatkan start bagus sejak awal musim. Memasuki tahun kedua Erik Ten Hag melatih MU, musim ini jadi yang terburuk.
Bagaimana tidak, dalam enam laga awal Premier League, MU mencatatkan dua kemenangan, satu imbang, dan 3 kekalahan.
Start buruk ini menenggelamkan MU di peringkat ke-13 klasemen sementara kasta tertinggi Liga Inggris. Hasil ini tentu membuat posisi Erik ten Hag dalam ancaman, bahkan banyak rumor yang menyebutkan pelatih plontos itu akan segeraĀ didepak dari Old Trafford.
Ā
Ā
Ā
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tekanan di Liga Inggris Lebih Besar
De Ligt membeberkan secara keseluruhan Ten Hag masih sama seperti saat memimpin Ajax meraih berbagai prestasi gemilang, termasuk 3 gelar juara Eredivisie. Namun, menurut de Ligt perbedaan terbesar terlihat dari tekanan dan tantangan yang dihadapi pelatih asal Belanda itu di Premier League.
"Ya, untuk sebagian besar masih sama. Tetapi tekanan di Eredivisie sangat berbeda dengan Premier League. Di sini setiap klub memiliki manajer dengan level taktis yang sangat tinggi, dan Anda harus bisa beradaptasi," ungkap De Ligt sebelum pertandingan Liga Europa melawan Porto.
Ā
Ā
Ā
Advertisement
Tak Cemas Kehilangan Pekerjaan
Ten Hag kini menghadapi situasi sulit dengan dua pertandingan krusial ke depan, dimulai dari laga Liga Eropa melawan Porto pada Jumat (4/10/2024), diikuti oleh pertandingan LigaĀ Inggris yang menantang melawan Aston Villa pada Minggu (6/10/2024).
Meski begitu, pelatih berusia 53 tahun itu tetap tegar dan menegaskan tidak merasa tertekan. Dalam konferensi pers sebelum pertandingan melawan Porto, ia mengatakan timnya masih dalam kondisi harmonis, meski sempat beredar sejumlah calon pengganti yang muncul kepermukaan.
"Saya tidak cemas akan kehilangan pekerjaan. Kami berada di sini bersama-sama. Kami membuat kesepakatan pada musim panas ini, kepemilikan, kepemimpinan, dan kami semua berada di belakangnya," tegas Ten Hag jelang laga melawan Porto.
Ā
Ā
Pamer Pencapaian
Meskipun situasi di MU tampak suram, Ten Hag menunjukkan optimisme untuk menunjukkan mental mampu menghadapi tekananĀ Laga melawan Porto dan Aston Villa bisa menjadi momen krusial bagi Ten Hag dan karier kepelatihannya di Old Trafford.
"Kami telah membuktikannya dalam dua tahun terakhir bisaĀ menang, dan saya juga telah membuktikan dalam karier bahwa saya selalu menang. Dalam enam tahun terakhir, saya memiliki delapan trofi. Dalam enam musim saya, selalu ada trofi," tutup Rek Ten Hag dengan percaya diri.Ā Ā
Penulis:Ā Muhammad Luthfi Ma'ruf
Sumber: Mirror
Advertisement