Bola.com, Jakarta - Tekanan makin menumpuk bagi manajer Man United, Erik ten Hag, setelah hasil imbang 3-3 melawan Porto dalam laga Europa League, Jumat dini hari WIB (4/10/2024).
Pada pertandingan di Stadion Dragao itu, awalnya, tampak seolah-olah Man United akan meraih kemenangan pertama mereka dalam empat pertandingan terakhir, setelah unggul cepat 2-0 berkat gol dari Marcus Rashford dan Rasmus Hojlund.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
BRI Liga 1: Permohonan Persib Dikabulkan PT LIB, Duel Lawan Bali United Resmi Diundur
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Advertisement
Namun, sebelum jeda, Porto berhasil bangkit dengan mencetak dua gol dalam waktu tujuh menit, menyamakan skor menjadi 2-2. Kemudian, Samu Omorodion mencetak gol kedua di awal babak kedua, menyelesaikan kebangkitan luar biasa bagi Porto.
Harry Maguire menyundul gol penyeimbang di masa tambahan waktu setelah Bruno Fernandes diusir dari lapangan secara beruntun dalam dua pertandingan terakhirnya, memberikan sedikit waktu tambahan bagi Ten Hag untuk duduk di kursi panas manajer Man United dengan hasil imbang kedua mereka di Europa League.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Man United di bawah Ten Hag kembali kebobolan tiga gol
Tak heran, setelah hasil imbang 3-3 versus Porto ini, sejumlah statistik muncul yang menunjukkan kesulitan yang dialami Man United di bawah Ten Hag.
Setelah Tottenham Hotspur mencetak tiga gol di Old Trafford (29/9/2024), dan Porto mengulangi hal yang sama dini hari tadi, tak ada klub Premier League lain yang kebobolan tiga gol atau lebih sebanyak Man United sejak Ten Hag ditunjuk sebagai manajer.
Ini adalah kali ke-24 hal tersebut terjadi dalam lebih dari dua tahun sejak kedatangan Ten Hag, yang berarti rata-rata Setan Merah kebobolan tiga gol atau lebih sekali setiap lima pertandingan dari total 124 laga di bawah kepemimpinan manajer asal Belanda itu.
Kompetisi Eropa terbukti menjadi tantangan besar bagi Ten Hag, dengan laga tandang melawan Porto menjadi yang keempat berturut-turut di Eropa di mana Diogo Dalot dkk. kebobolan tiga gol atau lebih.
Musim lalu, di babak grup Liga Champions, Man United juga kebobolan tiga gol atau lebih di setiap laga tandang.
Bayern Munchen dan Copenhagen berhasil mencetak empat gol melawan Man United yang terpuruk, sementara Galatasaray juga mencetak tiga gol di Istanbul, yang membuat Setan Merah finis di dasar grup mereka.
Advertisement
Rekor Jelek Ten Hag di Eropa Terus Memburuk
Satu di antara statistik paling mencolok yang muncul setelah pertandingan di markas Porto adalah Man United telah mencetak dua gol atau lebih dalam lima pertandingan Eropa sejak awal musim lalu, tetapi tidak memenangkan satu pun di antaranya.
Dalam tiga pertandingan tandang Liga Champions yang telah disebutkan sebelumnya di atas, Marcus Rashford cs. mencetak tiga gol di setiap laga, tetapi hanya meraih satu poin. Setan Merah juga kalah 2-3 dari Galatasaray di kandang pada musim yang sama.
Menyia-nyiakan keunggulan menjadi masalah umum bagi Setan Merah. Tak ada tim lain di kompetisi Eropa mana pun, yang kehilangan poin sebanyak mereka sejak awal musim lalu, yaitu 12 poin.
Lebih jauh lagi, Man United hanya memenangkan satu dari 10 pertandingan terakhir mereka di Eropa di bawah Ten Hag, yaitu kemenangan 1-0 melawan Copenhagen musim lalu, Andre Onana harus menyelamatkan penalti di menit-menit akhir untuk memastikan kemenangan tersebut.
Dengan tekanan yang makin besar, memperkuat lini pertahanan akan menjadi prioritas utama bagi Man United saat menghadapi Aston Villa di akhir pekan. Jika tidak, posisi Ten Hag sebagai manajer benar-benar berada di ujung tanduk.
Sumber: Sportsmole