Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) menghadapi masalah besar dalam mencetak gol, yang membuat posisi manajer Erik ten Hag makin terancam. Namun, persoalan besar itu diprediksi tak akan bisa dengan mudah dipecahkan oleh siapa pun manajer tim yang akan datang sebagai pengganti andai Erik ten Hag dipecat.
Saat ini hanya Southampton yang memiliki catatan gol lebih buruk di Premier League ketimbang MU. Ketidakmampuan tim dalam menjaringkan gol memperlihatkan bahwa perbaikan dalam aspek ini tidak akan mudah, terlepas siapa manajernya.
Baca Juga
Advertisement
Setelah kembali ke Carrington, Erik ten Hag dihadapkan pada tantangan untuk menemukan kembali performa tim yang dapat memperpanjang masa jabatannya.
Pelatih berusia 54 tahun ini sudah mendekati pemecatan dalam dua kesempatan, dan meskipun hasil pertemuan dewan eksekutif menunjukkan bahwa dia akan diberikan kesempatan lagi, ia menyadari bahwa peningkatan performa harus segera terjadi.
Beruntung bagi Erik ten Hag, jadwal pertandingan MU akan sedikit lebih ringan setelah jeda internasional. Tiga laga awal akan cukup menantang, termasuk melawan Brentford di Old Trafford dan pertandingan tandang melawan Fenerbahce dan West Ham United.
Setelah itu, mereka akan menghadapi empat laga kandang berturut-turut, termasuk melawan Chelsea dan Leicester City.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sulit Mencetak Gol, Penyebab Performa Inkonsisten
Masalah utama Erik ten Hag adalah timnya belum menunjukkan kemampuan untuk meraih kemenangan yang konsisten. Dalam 63 pertandingan sejak awal musim lalu, MU hanya meriah 27 kemenangan.
Salah satu penyebab utama masalah ini adalah kesulitan dalam mencetak gol, meskipun klub telah menginvestasikan 108,5 juta pound atau Rp2,2 triliun dalam dua musim panas terakhir untuk memperkuat lini serang.
Musim ini, MU hanya mencetak lima gol dalam tujuh pertandingan Premier League, yang hanya mengungguli Southampton di klasemen liga. Bahkan musim lalu, mereka hanya mencetak lima gol lebih banyak daripada Luton Town.
Meskipun Rasmus Hojlund, yang didatangkan dari Atalanta dengan biaya 64 juta pound, diharapkan menjadi solusi, dia belum bisa memenuhi harapan setelah kembali dari cedera.
Hojlund, yang baru berusia 21 tahun, dianggap sebagai pemain yang perlu diasah. Sementara itu, Joshua Zirkzee, yang bergabung dari Bologna, hanya mencetak satu gol di laga pembuka.
Erik ten Hag mengharapkan Joshua Zirkzee, yang bergabung dari Bologna, hanya mencetak satu gol di laga pembuka. Erik ten Hag mengharapkan Zirkzee dapat menjadi striker produktif, tetapi performanya sejauh ini tidak memperlihatkan tanda-tanda tersebut.
Advertisement
Siapa pun Penggantinya, Bakal Kesulitan
Keputusan untuk mendatangkan Hojlund dan Zirkzee menjadi beban bagi Erik ten Hag, karena tim sangat membutuhkan pencetak gol berpengalaman. Ini bukan hanya masalah untuk Erik ten Hag, tetapi manajer pengganti pun akan menghadapi tantangan yang sama.
"Ini adalah awal yang baik bagi seorang striker yang masuk ke MU dan mencetak gol kemenangan di laga pertamanya," ujar Erik ten Hag, memberikan harapan bahwa keberhasilan awal Hojlund bisa meningkatkan kepercayaan diri tim.
Namun, kenyataan tetap bahwa saat ini MU tidak memiliki cukup pemain untuk mencetak gol yang diperlukan. Tanpa perbaikan signifikan dalam lini serang, masa depan Erik ten Hag di klub ini akan makin dipertanyakan.
Sumber: Manchester Evening News