Bola.com, Manchester - Mantan penyerang Manchester United, Louis Saha, memberikan analisis terkait melempemnya penampilan Bruno Fernandes. Menurut Saha, Fernandes tidak mendapatkan dukungan yang memadai dari Christian Eriksen dan Kobbie Mainoo.
Bruno Fernandes merupakan satu di antara pemain MU yang tidak tergantikan. Gelandang Timnas Portugal tersebut sudah tampil 11 kali bersama Tim Setan Merah di semua kompetisi musim ini.
Baca Juga
Gary Neville Ngamuk-Ngamuk ke Casemiro dan Rashford : MU Peringkat 13, Mainmu Jelek, Pelatih Baru Datang, Kalian Malah Liburan ke AS?
Pernah Hampir Gabung MU, Robert Lewandowski Ceritakan Penyebab Gagal Gabung Skuad Sir Alex Ferguson
MU Jadi yang Terdepan Dapatkan Wonderkid Liga Norwegia: Liverpool, Chelsea, hingga Dortmund Juga Berminat
Advertisement
Namun, belum ada gol yang tercipta dari Bruno Fernandes. Sejauh ini, pemain berusia 30 tahun tersebut baru membuat empat assist.
Bruno Fernandes bahkan mendapat kartu merah dalam dua pertandingan secara beruntun. Dia diusir wasit ketika Manchester United bersua Tottenham Hotspur dan FC Porto.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fernandes Kesulitan
Saha memberikan komentar tentang kesulitan yang dialami Bruno Fernandes di Manchester United pada musim ini.
"Dia tampaknya tidak begitu percaya diri, tetapi taktik Manchester United juga menjadi salah satu faktornya," ucap Louis Saha.
"Dia tidak banyak mendapat bantuan dan sering mendapat umpan dari para pemain sayap. Etos kerjanya tetap sama, tetapi timnya tidak bekerja sama dengan baik," sambungnya.
Â
Advertisement
Eriksen dan Mainoo Tidak Membantu Fernandes
Manajer Manchester United, Erik ten Hag, sering memainkan duet Christian Eriksen dan Kobbie Mainoo di lini tengah. Saha menilai hal itu tidak membantu Fernandes.
"Kobbie Mainoo dan Christian Eriksen bagus dalam menguasai bola, tetapi terkadang mereka bermain terlalu dalam dan tidak cukup dekat dengan para penyerang," lanjutnya.
"Mereka terlalu jauh dan posisi mereka tidak tepat – sulit untuk menontonnya."
Sumber: Daily Post
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin/Published: 12/10/2024)