Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) akan segera meresmikan Ruben Amorim sebagai pengganti Erik ten Hag di kursi manajerial tim setelah siap membayar penuh klausul pelepasan dalam kontrak manajer Sporting CP itu dengan klub yang ditanganinya.
Langkah ini membuat pelatih berusia 39 tahun itu akan segera merapat ke Old Trafford dalam waktu dekat setelah adanya kesepakatan pribadi.
Baca Juga
Advertisement
Keputusan cepat manajemen MU ini menyusul pemecatan Erik ten Hag, yang dipecat pada Senin (28/10/2024) waktu setempat, setelah rangkaian hasil buruk yang membuat The Red Devils terpuruk di peringkat 14 Premier League.
Ruben Amorim diharapkan bisa segera membawa kembali MU ke jalur kemenangan dan memperbaiki posisi mereka di klasemen Premier League.
Lalu seperti apa sosok Ruben Amorim sebenarnya? Berikut deretan fakta menarik mengenai pelatih muda asal Portugal tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Punya Kemampuan Menghidupkan Permainan Menyerang
Selama empat tahun kepemimpinannya di Sporting CP, Ruben Amorim dikenal sebagai pelatih yang bisa membangkitkan performa para pemain menyerang.
Dalam timnya, Amorim sudah mengorbitkan bintang-bintang seperti Pedro Goncalves dan Bruno Fernandes, serta pemain baru yang menjanjikan seperti Viktor Gyokores.
Gaya permainan menyerang ini sangat diharapkan oleh para penggemar MU setelah era Erik ten Hag yang dinilai kurang produktif.
Amorim diharapkan bisa mengubah nasib Marcus Rashford, Rasmus Hojlund, dan Joshua Zirkzee yang kesulitan mencetak gol pada musim ini.
Advertisement
Lebih Mirip Thomas Tuchel Ketimbang Jose Mourinho
Ruben Amorim mengakui bahwa ia mengadopsi beberapa prinsip pelatihan dari Jose Mourinho, salah satu pelatih terbaik Portugal dalam dua dekade terakhir.
Namun, gaya kepelatihannya lebih mirip dengan Thomas Tuchel, manajer Timnas Inggris saat ini. Ia sering menggunakan formasi tiga bek, mirip yang diterapkan Tuchel ketika membawa Chelsea meraih gelar Liga Champions 2021.
Gaya ini tidak hanya memperkuat pertahanan timnya, tetapi juga tetap mempertahankan daya serang.
Sukses dalam Perekrutan Pemain
Salah satu kekuatan Ruben Amorim adalah kemampuan dalam merekrut pemain. Selama masa jabatannya di Sporting, ia berhasil mengatasi kehilangan pemain bintang seperti Nuno Mendes dan Fernandes.
Ia tetap berhasil menemukan bakat-bakat baru, seperti Gyokeres dan Ousmane Diomande. Ini memperlihatkan bahwa Ruben Amorim memiliki kemampuan identifikasi talenta yang sangat baik, dan diharapkan bisa membawa hal yang sama di MU.
Advertisement
Mengakhiri Puasa Gelar Klub yang Ditangani
Ruben Amorim diingat oleh para pendukung Sporting CP karena berhasil mengakhiri puasa gelar selama 19 tahun dengan meraih gelar Primeira Liga pada musim penuh pertamanya sebagai pelatih.
Pada musim tersebut, timnya hanya kalah sekali dan kebobolan 20 gol, serta meraih Taca da Liga. Keberhasilannya di Braga juga menambah daftar prestasi yang membuatnya menjadi pelatih yang diperhitungkan.
Punya Pengalaman di MU
Jika benar-benar menjadi manajer anyar MU, kehadiran Ruben Amorim ini bukan kali pertama di Old Trafford. Ruben Amorim pernah menjadi pelatih magang di kompleks pelatihan Carrington ketika Jose Mourinho menjadi manajer tim.
Ketika itu ia sedang menyelesaikan program pasca-sarjana dan terpilih mengikuti Mourinho dan staf pelatihnya, yang menunjukkan ia telah memiliki koneksi yang kuat dengan klub.
Advertisement
Keluarga Sepak Bola
Ruben Amorim juga memiliki koneksi dalam dunia sepak bola melalui keluarganya. Saudara iparnya, Antero Henrique, adalah mantan direktur olahraga PSG yang terkenal ketika mengawasi transfer Neymar.
Keterlibatan Amorim dalam lingkungan sepak bola ini bisa memberikan dukungan tambahan dalam perjalanannya sebagai manajer MU.
Dengan semua latar belakang ini, banyak yang berharap bahwa Ruben Amorim akan menjadi sosok yang mampu mengembalikan kejayaan Manchester United di pentas Premier League.
Sumber: GBN Britain's News Channel