Bola.com, Jakarta - Manchester United resmi menunjuk Ruben Amorim sebagai manajer anyar, Jumat (1/11/2024) malam WIB. Pelatih asal Portugal tersebut menggantikan peran Erik ten Hag yang dipecat.
"Manchester United dengan bangga mengumumkan penunjukan Ruben Amorim sebagai manajer kepala tim utama putra, dengan tunduk pada persyaratan visa kerja," bunyi pernyataan resmi MU.
Baca Juga
Advertisement
"Dia akan bergabung hingga Juni 2027 dengan opsi selama satu tahun tambahan, setelah memenuhi kewajibannya kepada klubnya saat ini. Dia akan bergabung dengan Manchester United pada Senin, 11 November 2024," lanjut pernyataan tersebut.
Selama Ruben Amorim belum bergabung, Manchester United masih akan dipimpin Ruud van Nisteloroy sebagai manajer interim. Dengan begitu, Nistelrooy bakal berada dipinggir lapangan ketika MU bersua Chelsea pada laga pekan ke-10 Premier League di Old Trafford, Minggu (3/11/2024) malam WIB.
Selain itu, Ruud van Nistelroy juga masih mengasuh Manchester United dalam duel kontra PAOK di league phase Liga Europa (8/11/2024), dan bersua Leicester City pada pekan ke-11 Premier League (10/11/2024).
Duduk di kursi manajer Manchester United, Ruben Amorim pantang mengulangi kesalahan yang dilakukan Erik ten Hag. Apa sajakah itu?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Memprioritaskan Peran Ugarte di Lini Tengah
Kekurangan besar di era Ten Hag adalah kurang dimanfaatkannya Manuel Ugarte, seorang gelandang bertahan berbakat dengan masa depan cerah di Manchester United.
Penting bagi Ugarte tidak hanya mendapatkan lebih banyak menit bermain, tetapi juga menjadi pusat dari lini tengah.
Dengan bermitra bersama Kobbie Mainoo, Setan Merah dapat membangun fondasi lini tengah muda yang dinamis dan seimbang untuk jangka panjang.
Manajer baru perlu menyadari bahwa perkembangan Ugarte sangat penting, baik untuk masa kini maupun ambisi jangka panjang klub.
Kurangnya integrasi Ugarte dalam skuad di bawah Ten Hag dianggap sebagai kelemahan yang dapat menjadi penghambat masa depan.
Advertisement
Mengurangi Peran Casemiro dan Eriksen
Kendati Casemiro dan Christian Eriksen memberikan pengalaman berharga, keduanya tidak akan menjadi bagian dari rencana jangka panjang Manchester United. Usia dan kelelahan mulai terlihat, terutama dalam pertandingan intensitas tinggi di Premier League.
Peran Casemiro sebagai pelindung lini belakang dan kreativitas Eriksen di lini tengah tetap penting, tetapi mereka perlu dikelola lebih hati-hati, memungkinkan pemain muda seperti Ugarte dan Mainoo untuk berkembang.
Mengembalikan Performa Terbaik Rashford
Satu di antara tantangan terbesar yang dihadapi manajer baru adalah mengembalikan Marcus Rashford ke performa terbaiknya, yang sebelumnya membuatnya menjadi penyerang bernilai 100 juta pound.
Di bawah Ten Hag, potensi Rashford sering kali tampak tersia-siakan karena ketidaksesuaian taktik. Pendekatan baru harus menekankan kekuatan Rashford dengan memberikan peran yang sesuai dengan kecepatan, kreativitas, dan kemampuannya mencetak gol.
Dengan dukungan dan posisi yang tepat, Rashford bisa kembali menjadi satu di antara penyerang terbaik di liga, dan membantu membangun serangan United secara lebih efektif.
Advertisement
Mempertahankan Integritas Posisi Pemain
Keputusan kontroversial Ten Hag untuk menempatkan pemain di luar posisi alami mereka, seperti Noussair Mazraoui sebagai gelandang serang dalam pertandingan melawan Fenerbahce, mendapat banyak kritik.
Taktik eksperimental ini dinilai menghambat kohesi tim dan dianggap tidak perlu.
Manajer baru sebaiknya menghindari kecenderungan ini, memastikan para pemain ditempatkan sesuai posisi terbaik mereka sehingga tercipta permainan yang terstruktur dan mengalir.
Menghidupkan Kembali Karier Antony di Old Trafford
Antony, yang didatangkan dari Ajax dengan biaya besar, belum menunjukkan performa maksimalnya di Manchester United. Meski sempat menunjukkan potensi di awal kedatangannya, ketakkonsistenan dan penurunan kepercayaan diri telah mengganggu penampilannya.
Manajer baru harus berkomitmen pada rencana untuk membangkitkan kembali Antony, membantu pemain tersebut menyesuaikan diri dengan tuntutan sepak bola Inggris.
Dengan bimbingan yang tepat, Antony dapat kembali menunjukkan ketajaman, kecepatan, dan kreativitasnya, menjadi aset yang tak ternilai di sayap United.
Ini adalah kesempatan besar bagi Antony untuk membuktikan dirinya dan memberikan kontribusi yang diharapkan oleh klub.
Sumber: Give Me Sport
Advertisement