Bola.com, Jakarta - Ruben Amorim, yang bakal meninggalkan Sporting Lisbon, merupakan sosok yang dipandang sebagai calon manajer masa depan untuk klub-klub besar Eropa, dan Manchester United (MU) beruntung bisa mendapatkannya.
Jika dia dipercaya untuk memimpin Manchester United pada musim 2024/2025 sampai akhir musim, ada beberapa pendekatan yang bisa dia gunakan untuk membawa tim kembali ke posisi Big 4 di Liga Inggris, yang sangat kompetitif.
Baca Juga
Advertisement
Ruben Amorim akan membawa Manchester United kembali ke jalur yang benar dengan mengutamakan pertahanan yang solid, transisi serangan yang cepat, filosofi permainan yang lebih menguasai bola, pengembangan pemain muda, serta mentalitas tim yang kuat. Dengan pendekatan-pendekatan ini, dia memiliki potensi untuk mengembalikan United ke posisi Big 4 dan bahkan lebih dari itu.
Berikut adalah ulasan lima cara Ruben Amorim bisa mencapai hal tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Meningkatkan Sistem Pertahanan yang Solid
Amorim terkenal dengan filosofi pertahanan yang kuat dan disiplin. Di Sporting Lisbon, dia membangun tim yang sulit dibobol, dengan pendekatan yang mengutamakan organisasi pertahanan dan transisi cepat.
Di Manchester United, dia bisa mengoptimalkan lini belakang yang stabil, baik melalui pengaturan posisi yang lebih rapat maupun melibatkan bek sayap yang bisa ikut menyerang tanpa meninggalkan celah besar di belakang. Dengan memperbaiki pertahanan, MU bisa mengurangi jumlah kebobolan yang bisa jadi merugikan di pertandingan-pertandingan penting.
Advertisement
Mengoptimalkan Transisi Cepat dan Serangan Balik
Salah satu kekuatan Amorim adalah kemampuannya memanfaatkan transisi cepat dalam menyerang. Ini sangat sesuai dengan karakteristik pemain-pemain United yang memiliki kecepatan, seperti Bruno Fernandes, Marcus Rashford, dan Jadon Sancho.
Amorim bisa membangun sistem yang memungkinkan United untuk memanfaatkan momen-momen transisi tersebut dengan maksimal, dengan serangan balik yang mematikan. Dengan penguasaan bola yang lebih efisien dan distribusi yang lebih cepat, Manchester United bisa menciptakan lebih banyak peluang gol, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas serangan mereka.
Filosofi Permainan Positif dan Penguasaan Bola
Amorim bukan hanya mengutamakan serangan balik, tetapi juga penguasaan bola yang lebih baik. Menggunakan formasi yang memungkinkan kontrol permainan, seperti 4-3-3 atau 3-4-3, dia dapat membuat MU menjadi lebih dominan dalam hal penguasaan bola.
Dengan mengendalikan permainan di lini tengah dan mengurangi ketergantungan pada bola panjang atau permainan langsung, tim dapat mengatur tempo dan menciptakan peluang secara konsisten. Mengingat kualitas pemain seperti Casemiro, Bruno Fernandes, dan Christian Eriksen, Amorim bisa mengembangkan filosofi permainan yang lebih modern dan rapi di lini tengah.
Advertisement
Peningkatan Performa Pemain Muda dan Rotasi Tim yang Efektif
Salah satu hal yang menarik dari Amorim adalah kemampuannya mengembangkan pemain muda. Di Sporting Lisbon , dia sukses memperkenalkan talenta-talenta muda seperti Pedro Gonçalves, Nuno Mendes, dan Gonçalo Inácio. Di Manchester United, Amorim bisa memaksimalkan potensi pemain muda seperti Alejandro Garnacho, Facundo Pellistri, dan Mason Greenwood (jika kembali).
Dengan menerapkan rotasi yang bijak, dia dapat menjaga kebugaran tim sekaligus memberi kesempatan bagi pemain muda untuk berkembang. Ini penting untuk menghadapi jadwal yang padat, terutama di Liga Inggris, Liga Champions, dan kompetisi domestik lainnya.
Mentalitas Kemenangan dan Pembentukan Tim yang Solid
Amorim memiliki pendekatan yang sangat mengutamakan kekompakan tim dan mentalitas yang kuat. Ini sangat penting di liga yang penuh tekanan seperti Premier League, di mana kadang sebuah kemenangan ditentukan oleh ketangguhan mental.
Dia bisa membangun budaya kemenangan di Manchester United dengan menanamkan rasa tanggung jawab kolektif dan mendorong setiap pemain untuk berjuang hingga akhir pertandingan. Filosofi ini bisa mengurangi kekalahan-kekalahan tak terduga yang seringkali terjadi pada tim-tim yang tidak konsisten dalam menghadapi tekanan.
Advertisement