Bola.com, Jakarta - Siapa bilang Pep Guardiola baik-baik saja? Manchester City memang masih berada di posisi kedua klasemen sementara Premier League 2024/2025. Itu berarti, mereka masih punya kans untuk memenangkan persaingan perebutan gelar.
Hanya saja, Manchester City juga harus lebih realistis menerima kenyataan kalau mereka terpaut angka cukup mengkhawatirkan dari Liverpool.
Baca Juga
Advertisement
The Reds masih menguasai puncak klasemen sementara, unggul lima angka dari Manchester City, 28 vs 23.
Premier League musim ini masih memasuki pekan ke-12. Dengan kata lain, kompetisi masih panjang. Hanya saja, Liverpool bakal berjuang sekuat tenaga dan pikiran agar tetap berada di jalur kemenangan.
Pep Guardiola menukangi Manchester City sejak 2016, usai membesut Bayern Munchen di Bundesliga Jerman.
Sejauh ini, Pep Guardiola yang juga pernah sukses bersama Barcelona, baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih, sudah mempersembahkan banyak gelar kepada Manchester City. Termasuk empat gelar beruntun Premier League.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Empat Kekalahan Beruntun
Akan tetapi, empat kekalahan beruntun yang menerpa Erling Haaland dan kawan-kawan membuat pelatih asal Spanyol tersebut berada dalam sorotan tajam.
Jika tak segera bangkit dan kembali meraih kemenangan, bukan tak mungkin Pep Guardiola akan kehilangan pekerjaan mengingat kontraknya akan berakhir pada musim panas 2025.
Statistik juga membuktikan kalau Pep Guardiola benar-benar dalam krisis. Krisis semakin mengkhawatirkan usai mereka kalah 1-2 Brighton dalam lanjutan Premier League beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, City juga tersingkir dari Piala Carabao menyusul kekalahan dari Tottenham, lalu takluk dari Bournemouth, dan kekalahan telak di Liga Champions melawan Sporting Lisbon.
Kekalahan dari Brighton, seperti telah disinggung di atas, membuat sang juara bertahan tertinggal dari Liverpool hingga jeda internasional November dan keraguan atas kekuatan skuad mereka akan terus tumbuh.
Dilansir Planetfootball, berikut 11 statistik yang menunjukkan bahwa City dan Guardiola berada dalam bahaya:
Â
Advertisement
11 Statistik
- City tidak melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran selama babak kedua melawan Brighton, sebuah tanda bahwa serangan mereka yang dibanggakan jauh dari klinis selama kesulitan saat ini.
- The Seagulls menciptakan lebih banyak peluang (delapan berbanding lima) dan mengalahkan juara liga empat kali berturut-turut dengan gol yang diharapkan juga (2,26 2,16).
- City telah kalah dalam tiga pertandingan terakhirnya secara berturut-turut pada xG, yang belum pernah terjadi sebelumnya di era Pep Guardiola.
- Yang mengkhawatirkan bagi Guardiola, Brighton juga membuat lebih banyak tekel sukses daripada timnya (16 lawan 12) saat City kalah di Pantai Selatan.
- Guardiola telah kalah empat pertandingan berturut-turut di semua kompetisi untuk pertama kalinya dalam karier manajerialnya.
- Dan City telah kalah empat pertandingan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Agustus 2006, saat Stuart Pearce menjadi manajer klub.
- Ilkay Gundogan kembali ke Etihad musim panas ini dan mendapat banyak pujian, tetapi dampaknya terhadap Brighton tidak berarti.
- Sang gelandang tidak menciptakan peluang, tidak memberikan umpan silang yang akurat, dan tampak tidak bersemangat saat melawan lawan yang bersemangat.
- Sejak dimulainya musim Liga Primer 2023/2024, City tidak pernah kalah dalam 36 pertandingan yang dimainkan Rodri.
- Tanpa pemenang Ballon d’Or tersebut, sang juara telah kalah lima kali dari 13 pertandingan liga.
- Phil Foden, yang terpilih sebagai Pemain Terbaik PFA tahun lalu, belum menunjukkan peningkatan performa musim ini.
- Gelandang Inggris ini hanya menyumbang satu gol pada musim 2024-25, lebih sedikit dari yang berhasil dicetak Joao Pedro sebagai pemain pengganti (dua).
- Mungkin satu hal yang menjadi titik terang adalah performa mencetak gol Erling Haaland yang terus berlanjut.
- Golnya di AMEX adalah golnya yang ke-75 di Liga Primer, jumlah yang dicapainya hanya dalam 77 pertandingan, mengalahkan rekor Alan Shearer dengan selisih 16 pertandingan.
- Namun penyerang Norwegia itu tetap kalah dalam pertandingan Liga Primer di mana ia mencetak gol untuk pertama kalinya, setelah menang 40 kali dan seri enam kali dari 46 pertandingan sebelumnya yang ia cetak sebelum kekalahan ini di Brighton.
Sumber: Planetfootbal