Bola.com, Jakarta - Ruud van Nistelrooy dikabarkan kecewa dan patah hati setelah harus meninggalkan MU menyusul kedatangan Ruben Amorim sebagai pelatih kepala.
Menurut seorang sahabat dekatnya, mantan penyerang legendaris Belanda itu berharap bisa tetap berperan di Old Trafford.
Baca Juga
Amorim soal Isyarat Rashford Keluar MU: Harusnya Dia Bicara ke Manajer, Bukan Ngeluh di Media
Amorim Tegaskan Rashford Tidak Akan Pergi dari MU: Dia Sudah di Tempat Tepat untuk Tantangan Baru
Buka Suara usai Pencoretan, Garnacho Bangga Dapat Puskas Award: Masih Banyak Momen Luar Biasa yang Akan Datang Bersama MU!
Advertisement
Van Nistelrooy sebelumnya menjalani masa interim sebagai manajer MU, menggantikan Erik ten Hag. Selama empat pertandingan, ia mencatatkan tiga kemenangan dan satu hasil imbang, membuktikan kemampuannya di bawah tekanan.
Kendati hasil tersebut positif, manajemen MU memutuskan tidak mempertimbangkan Van Nistelrooy untuk posisi permanen dan bergerak cepat mendatangkan Amorim, pelatih berusia 39 tahun dari Sporting Lisbon.
Dengan staf pelatih Amorim yang telah diumumkan, tidak ada ruang bagi Van Nistelrooy di struktur tim baru MU. Kini, ia tengah mencari peluang lain untuk melanjutkan karier kepelatihannya.
Setelah resmi meninggalkan klub, Van Nistelrooy merilis pernyataan yang penuh emosi, menyebut bahwa menjadi manajer interim MUÂ adalah "kehormatan dan privilese" baginya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Keinginan Bertahan di Old Trafford
Andre Ooijer, mantan bek Blackburn Rovers dan rekan dekat Van Nistelrooy, mengungkapkan bahwa pria berusia 48 tahun itu sebenarnya ingin tetap bekerja di Old Trafford. Bahkan, ia menolak tawaran dari klub lain demi harapan melanjutkan perannya di MU.
"Ruud ingin tetap menjadi asisten. Dia pasti akan berbicara jika tidak tertarik bekerja dengan Amorim," kata Ooijer seperti dikutip The Mirror.
"Ruud mendapat kesempatan menjadi manajer atau pelatih kepala di klub lain, tetapi dia sengaja menolak karena ingin bekerja di klub yang paling dia cintai. Jangan lupakan, dia tampil sangat baik di United dengan catatan satu imbang melawan Chelsea dan tiga kemenangan," imbuhnya.
Ooijer juga memprediksi bahwa para penggemar MU bisa saja kembali menyerukan nama Van Nistelrooy jika Amorim gagal memberikan hasil positif dalam waktu dekat.
"Anda bisa melihat betapa fans sangat menyukainya. Reaksi mereka setelah pertandingan terakhirnya menunjukkan itu. Jika Amorim tidak meraih hasil yang tepat, mungkin saja mereka mulai memanggil Ruud kembali," tambah Ooijer.
Advertisement
Langkah Berikutnya
Setelah meninggalkan MU, Van Nistelrooy yakin memiliki kemampuan untuk mengambil peran manajerial di klub Premier League lainnya.
Beberapa klub seperti West Ham United (di bawah Julen Lopetegui) dan Southampton (Russell Martin) sedang menghadapi tekanan besar, sementara masa depan Sean Dyche (Everton) dan Gary O'Neil (Wolverhampton Wanderers) juga belum pasti.
Namun, laporan menyebut bahwa Van Nistelrooy justru telah mengajukan diri untuk menjadi manajer baru Coventry City setelah klub Championship itu memecat Mark Robins beberapa waktu lalu.
Sebelum kembali ke Old Trafford pada musim panas lalu, Van Nistelrooy sempat melatih PSV Eindhoven selama satu musim pada 2022-23, di mana ia berhasil memenangkan KNVB-Beker dan Piala Super Belanda bersama raksasa Eredivisie tersebut.
Sementara itu, Ruben Amorim dijadwalkan menjalani debutnya sebagai pelatih MU melawan Ipswich Town, Minggu (24/11/2024).
Namun, Amorim harus menghadapi tantangan berat dengan cedera pemain yang menghantui skuatnya jelang laga tandang ke Portman Road.
Â
Sumber: Sportsmole