Bola.com, Jakarta - Federico Valverde ternyata pernah menjalani trial di Arsenal. Namun, The Gunners melewatkan kesempatan menggaet Valverde, dan kini menjadi satu di antara pemain andalan Real Madrid.
Gelandang Timnas Uruguay tersebut menjalani masa percobaan di akademi Arsenal pada usia 16 tahun. Saat itu, Federico Valverde masih bermain untuk klub Uruguay, Penarol.
Baca Juga
Advertisement
Namun, takdir berkata lain. Gelandang berusia 26 tahun tersebut pada akhirnya gagal mendapatkan tempat di klub Premier League itu. Tak lama berselang, Valverde mendapat kesempatan bergabung dengan Real Madrid.
Pilihan itu terbukti tepat, karena kini Federico Valverde menjadi pemain andalan Los Blancos di lini tengah dan meraih berbagai trofi bergengsi bersama raksasa Spanyol tersebut, termasuk tiga gelar La Liga dan dua titel juara Liga Champions.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Membayangkan Gabung Arsenal
Bagi Valverde muda, trial di Arsenal adalah momen yang menginspirasi. Federico Valverde sempat yakin bahwa Arsenal adalah tempat terbaik baginya untuk berkembang.
"Saya berusia 16 tahun. Saya berkata: ‘Ini dia. Ini klub saya. Saya akan tumbuh di sini'," ungkap Valverde dalam sebuah wawancara dengan Universo Valdano di Movistar+.
"Di Uruguay, Premier League sangat sering ditonton. Saya membayangkan masa depan di sana. Saya sangat menikmatinya dan berlatih dengan pemain-pemain yang luar biasa."
Â
Advertisement
Banyak yang Membantu
Meski tidak bisa berbahasa Inggris saat itu, Valverde merasa sangat terbantu oleh beberapa pemain Arsenal yang memberikan dukungan besar kepadanya selama trial. Dia menyebut nama-nama seperti Emiliano
"Dibu Martinez, Hector BellerÃn, Alexis Sanchez, dan Santi Cazorla sebagai sosok yang membantu menjelaskan semua pekerjaan di lapangan," kata Federico Valverde.
"Saya tidak tahu apakah dia masih mengingat saya, tapi Dibu adalah salah satu yang banyak membantu saya, bersama dengan Bellerin, Alexis, dan Cazorla," bebernya.
"Waktu itu saya tidak bisa berbahasa Inggris, jadi mereka harus menjelaskan semuanya kepada saya."
Sumber: Footboom
Disadur dari: Bola.net (Aga Deta/Published: 20/11/2024)