Bola.com, Jakarta - Ruben Amorim sudah datang di Manchester United (MU). Pelatih asal Portugal itu akan menjalani debutnya sebagai manajer The Red Devils pada akhir pekan ini. Seperti apa formasi dan strateginya?
Ruben Amorim dikenal dengan gaya kepelatihan yang terkenal dengan sistem 3-4-2-1. Formasi ini, meski belum sering diterapkan di MU, mengundang pertanyaan besar, bagaimana pemain yang ada di skuad saat ini akan cocok dengan taktik Ruben Amorim?
Baca Juga
Advertisement
Meski memiliki reputasi sebagai manajer yang sukses, Ruben Amorim menghadapi tantangan besar terkait keterbatasan anggaran.
Setelah mencatat kerugian lebih dari 255 juta pound dalam tiga musim terakhir, MU harus berhati-hati dalam pengeluaran agar tidak melanggar aturan Profit and Sustainability (PSR) dari Premier League dan pedoman Financial Sustainability UEFA.
Hal ini mengharuskan klub membelikan pembelian dengan cermat, dan mungkin mengandalkan beberapa pemain yang sudah ada di dalam skuad.
Meskipun anggaran terbatas, Amorim tidak akan bekerja sendirian. Ia akan dibantu oleh direktur olahraga Dan Ashworth, direktur teknis Jason Wilcox, dan CEO Omar Berrada dalam merencanakan perombakan skuad.
Fokus utama pada musim 2024/2025 adalah bagaimana merancang skuad yang tepat, mencari pemain yang sesuai dengan sistem permainan, serta menentukan siapa yang harus dipindahkan untuk membuka ruang finansial MU.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Formasi Permainan MU Bersama Ruben Amorim: 3-4-2-1 atau Pragmatis
Formasi 3-4-2-1 adalah sistem utama yang diandalkan oleh Ruben Amorim selama karier kepelatihannya. Namun, apakah ia dapat langsung menerapkannya di MU?
Beberapa pengamat, seperti Gabriele Marcotti dan Mark Ogden, merasa Amorim mungkin akan mulai dengan sistem yang lebih fleksibel, seperti 4-2-3-1 atau 4-1-4-1, yang mirip dengan yang diterapkan oleh Louis van Gaal.
Sistem ini mungkin lebih mudah diterima oleh pemain yang sudah ada, sementara 3-4-2-1 bisa diterapkan secara bertahap. Namun, ada juga keyakinan Amorim tetap akan memaksakan 3-4-2-1 sejak awal.
Meski demikian, tantangan besar yang dihadapi adalah kurang energi dinamis di lini tengah. MU tidak memiliki gelandang box to box, dan ini bisa menjadi masalah besar dalam sistem Amorim.
Advertisement
Siapa yang Cocok dengan Formasi 3-4-2-1?
Salah satu aspek yang penting dalam formasi 3-4-2-1 adalah kehadiran pemain yang bisa bermain sebagai bek tengah dalam formasi tiga pemain bertahan.
Untuk urusan ini, Ruben Amorim memiliki beberapa opsi, meski ada sejumlah masalah dalam pencocokan pemain. Lisandro Martinez bisa ditempatkan di kiri, Matthijs de Ligt di tengah, dan Leny Yoro di kanan.
Namun, ada kekhawatiran mengenai keseimbangan antara De Ligt dan Martinez, mengingat keduanya cenderung agresif dan keluar dari posisi.
Jonny Evans, yang mungkin sudah berusia 36 tahun, bisa menjadi pilihan yang lebih berpengalaman untuk membawa kestabilan di lini belakang, meskipun ini akan menjadi keputusan yang kontroversial mengingat usianya.
Yoro, yang masih muda, mungkin memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan sistem baru, mengingat ia baru kembali dari cedera panjang.
Sayap yang Kuat: Peran Wing-Back
Formasi 3-4-2-1 membutuhkan pemain yang bisa berperan sebagai wing-back, yang merupakan posisi kunci dalam sistem Amorim. Diogo Dalot dan Noussair Mazraoui adalah pilihan yang paling jelas untuk peran ini.
Namun, masalah utama adalah keduanya adalah pemain bertangan kanan, dan Amorim biasanya lebih suka memiliki pemain kidal di sisi kiri.
Alternatif lain mungkin adalah mengubah peran pemain sayap United menjadi wing-back, meskipun ini memerlukan penyesuaian besar.
Pemain seperti Marcus Rashford dan Alejandro Garnacho bisa dipertimbangkan, meskipun keduanya lebih fokus pada peran menyerang daripada bertahan.
Advertisement
Masalah di Lini Tengah
Lini tengah adalah area yang sangat penting dalam sistem 3-4-2-1. Amorim biasanya memiliki dua pemain di depan lini belakang: satu dengan tugas lebih defensif dan satu lagi yang lebih ofensif.
Manuel Ugarte, yang baru saja bergabung dari Sporting, bisa mengisi peran gelandang bertahan, sementara pemain seperti Kobbie Mainoo atau Casemiro bisa melengkapi posisi lainnya.
Namun, ada kekhawatiran tentang kekurangan dinamika di lini tengah MU. Pemain seperti Casemiro dan Mainoo tidak memiliki kecepatan dan mobilitas yang cukup untuk sistem ini, yang sangat mengandalkan kerja keras dan transisi cepat.
Ini mungkin menjadi salah satu masalah terbesar yang harus dipecahkan oleh Amorim.
Serangan dan Penyerang Utama
Dalam hal serangan, Amorim menginginkan penyerang yang cepat, kuat, dan bisa bekerja keras di luar bola, seperti yang dimiliki Viktor Gyokeres di Sporting.
Rasmus Hojlund, yang baru bergabung dengan United, bisa menjadi pilihan utama untuk posisi ini. Hojlund memiliki banyak kualitas yang dicari oleh Amorim, meskipun ia masih muda dan belum sepenuhnya terbukti di level tertinggi.
Bruno Fernandes kemungkinan besar akan tetap menjadi salah satu pemain utama di posisi No. 10, yang berfungsi untuk mendukung penyerang.
Namun, masalahnya adalah apakah Fernandes dan pemain sayap seperti Rashford atau Garnacho dapat beradaptasi dengan tugas yang lebih defensif dalam sistem yang diterapkan oleh Amorim?
Sumber: ESPN
Advertisement